Jumat, 13 Oktober 2017

PERANCIS

LELAKI HARIMAU" DALAM BAHASA PERANCIS DILUNCURKAN 
     Oleh Zeynita Gibbons
   London, 8/10 (Antara) - Dua novel karya sastrawan Indonesia, Eka Kurniawan, "Lelaki Harimau" dan "Cantik itu Luka", diluncurkan dalam edisi bahasa Perancis, masing-masing  "L'homme-tigre" dan  "Les belles de Halimunda" di Balai Budaya KBRI Paris.
        Atase Pendidikan KBRI Paris, Rosa Surya Putra kepada Antara London, Minggu mengatakan, acara peluncuran dan konferensi pers untuk media di Perancis itu juga dihadiri  Dubes RI untuk Perancis, Kepangeranan Monaco dan Andora, Hotmangaradja Pandjaitan serta Sabine Wespieser, Penanggungjawab Éditorial Folio-Gallimard Magali Langlade dan para wartawan sastra Perancis dan distributor buku sastra.
     Rosa Surya Putra mengatakan sebelumnya, Sabine-Wespieser juga sudah menerbitkan L'homme-tigre dalam edisi buku standar. Penerbitan dalam bentuk buku saku oleh Gallimard-Folio (salah satu Penerbit besar Perancis) akan menjangkau masyarakat Perancis yang lebih luas. 
   Kedua buku tersebut diterjemahkan oleh Étienne Naveau, staf pengajar Institut nationale des langues et des civilisations orientales (INALCO)
    Dalam sambutannya, Dubes mengatakan, sastra sebagai bagian budaya adalah alat efektif dalam rangka menguatkan kemitraan Indonesia-Perancis saat ini.
       Karena itu ia sangat mengapresiasi karya Eka dan sangat berterimakasih kepada kedua Penerbit.
  Sabine tertarik mempublikasikan karya Eka setelah membaca edisi bahasa Inggris Lelaki Harimau beberapa tahun yang lalu. Menurutnya, baik cerita dan bahasa dalam roman tersebut akan memberikan pengetahuan dan cara pandang baru terhadap kultur Indonesia. Masyarakat Perancis perlu itu.
        Sementara, Magali melihat karya Eka disampaikan dengan bahasa misterius sehingga menarik untuk dieksplorasi lebih jauh.
        LÉtienne Naveau mengaku tertantang dengan menerjemahkan karya-karya Eka ini, karena bahasa Indonesianya yang klasik (tidak familiar). Kesulitan terbesar adalah memasukkan konsep waktu dalam bahasa Perancis, karena tidak dikenal dalam Bahasa Indonesia.
   Dalam diskusi, Eka menjelaskan karya-karyanya dipengaruhi oleh cerita dalam novel-novel picisan Indonesia, terutama tentang balas dendam dalam cerita silat dan cerita hantu yang sering dia baca waktu kecil.
        Cerita ini kemudian dikombinasikan dengan tragedi - tragedi universal dari karya-karyanya sastrawan barat. Eka menambahkan bahwa konflik - konflik personal tokoh-tokoh dalam karyanya adalah refleksi kondisi masyarakat Indonesia pada saat itu.

        Seorang pengunjung mengaku tertarik dengan karya Eka karena misteri hantunya yang unik. Sementara seorang pemilik toko buku dari Neully-Sur-Seine,  dekat kota Paris, menilai karya Eka adalah referensi untuk masyarakat Perancis yang selama ini tidak pernah tahu dengan kultur Indonesia
   Masih ada novel ke tiga yang menurut rencana akan diterbitkan Sabine, yang sudah terbit  dalam bahasa Inggris.(ZG)***4***

(T.H-ZG/B/Subagyo/C/Subagyo) 08-10-2017 17:29:09

Tidak ada komentar: