Jumat, 13 Oktober 2017

LONER

LONER" TEMANI PERJALANAN WAPRES KALLA KE BRUSEL
     Zeynita Gibbons

    Brusel, 9/10 (Antara) - Buku karangan John McBeth yang berjudul "Loner President Yudhoyono's Dekade of trial and indecision" bercerita tentang kepemimpinan Presiden Bambang Yudhoyono (SBY) menemani perjalanan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Belanda dari Singapura.
         Memanfaatkan waktu transit di Bandara Udara Internasional Changi Singapura, Wapres menyempatkan membeli lima buku di gerai salah toko buku bandara Changi Singapura, seperti disampaikan oleh Jubir Wapres Husain Abdullah.
           Menurut situs buku goodread.com "The Loner President Yudhoyono's Dekade of trial and indecision" karangan John McBeth menceritakan tentang dekade kepemimpinan Presiden Yudhoyono-- yang mnerupakan Presiden Keenam RI-- , menjelaskan secara rinci banyak tantangan yang dihadapinya dan mengapa Indonesia masih berjuang dengan masa lalunya.
          Disebutkan  buku berisi tinjauan komprehensif pertama dekade kepemimpinan Presiden Yudhoyono.Mengapa seorang pemimpin berkemampuan seperti Yudhoyono gagal memenuhi janjinya yang tak diragukan lagi.
    Gambaran tentang kemunculan Indonesia dari krisis keuangan 1997-98 dan banyak peluang terlewatkan yang menyertai boom komoditas tahun 2004-2012.
            Loner bukan hanya merupakan penilaian "warts-and-all" terhadap warisan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden keenam dan pertama yang terpilih secara langsung di Indonesia, namun juga mencerminkan banyak isu menarik dalam dekade kekuasaannya yang tidak mendapat perhatian media yang berkelanjutan.
         Dalam hal ini, ini merupakan catatan tahun-tahun yang sama seperti kepemimpinan Yudhoyono sendiri, yang mencakup segala hal mulai dari bencana alam dan subsidi bahan bakar hingga terorisme, korupsi, nasionalisme sumber daya dan skandal bank yang, bagi banyak orang, menandai sebuah perubahan yang berarti. titik di presidensi presiden jenderal yang sudah pensiun.
           John McBeth penulis kelahiran Selandia Baru, telah menghabiskan 44 tahun karir jurnalistik 52 tahun di Asia, pertama sebagai sub-editor di Bangkok Post dan kemudian sebagai reporter lepas untuk Bangkokwe, London Daily Telegraph dan United Press Internasional.
           Dia bergabung dengan Far Eastern Economic Review pada tahun 1979 dan selama 25 tahun menjabat sebagai kepala biro majalah di Bangkok, Seoul, Manila dan Jakarta. Ketika Review ditutup pada tahun 2004, dia dipekerjakan sebagai kolumnis kontrak untuk Straits Times, kebanyakan menulis tentang urusan Indonesia. Pada usia 72, dia tetap menjadi salah satu koresponden asing terpanjang di wilayah ini.
           Wakil Presiden Jusuf Kalla tiba di Hotel Brussel pada pukul 12.00 waktu Brusel,Belgia  setelah menempuh tiga jam perjalanan darat dari Bandara Schipol, Amsterdam. Saat ketibaan, Wapres yang didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla itu langsung disambut Wakil Kepala Protokol Kementerian Luar Negeri Kerajaan Belgia, France Chainaye, Wakil Kepala Perwakilan KBRI Brussel, Dupito D Simamora beserta Ibu Mona Maria Bonavasia.
           Setelah beristirahat sejenak Wapres langsung menghadiri pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Belgia dan Luxemburg di Wisma Duta Besar RI Brussel, Tramlaan 345,1933 Sterrebeek, Minggu pukul 18.00 WS.

           Sebelumnya Wapres  tiba di Amsterdam untuk transit Minggu pukul 08.30 setelah menempuh penerbangan 13 jam dari Singapura. Di Bandara Schipol, Amsterdam, Wapres disambut oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja, Atase Pertahanan KBRI Denhaag Kolonel Azwan Yusuf.****4****

b/a011
(T.H-ZG/B/A.F. Firman/A.F. Firman) 09-10-2017 06:16:00

Tidak ada komentar: