Rabu, 25 Oktober 2017

ROMA

HASSAN: STABILITAS KAWASAN ASEAN SUMBANGSIH PERDAMAIAN DUNIA 
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 25/10 (Antara) - Mantan Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda mengatakan stabilitas negara-negara di kawasan ASEAN memberikan sumbangsih yang penting bagi terciptanya perdamaian dunia.
         Hal itu disampaikan Hassan Wirajuda pada seminar "ASEAN 50: The Way Forward ASEAN's Response to Changing International Strategic Landscape" di Roma, demikian Counsellor Pensosbud
KBRI Roma, Charles F. Hutapea, kepada Antara London, Rabu.
         Ia menjelaskan dalam kurun waktu 50 tahun sejak dibentuk, ASEAN terbukti mampu menjaga stabilitas sosial politik di Asia Tenggara dan dapat menjadi "Balkan di Asia", Asosiasi negara Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN), dan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ketujuh di dunia.
         Seminar yang diadakan  KBRI Roma didukung lembaga "think tank" terkemuka Italia, Centro Studi Internazionali (CeSI), dalam rangka memperingati 50 tahun berdirinya ASEAN serta 40 tahun kerja sama ASEAN-Uni Eropa.
         Hassan Wirajuda mengatakan berbagai capaian ASEAN itu mencerminkan efektifnya "The ASEAN Way"  yang mengedepankan dialog dan konsensus sebagai mekanisme penyelesaian sengketa di kawasan.
         Dalam diskusi tersebut, hadir Direktur CeSI, Gabrielle Iacovino, sebagai panelis. Selain itu, hadir pula kalangan diplomatik, "think tank", dan akademisi. Mereka secara antusias terlibat dalam diskusi tentang bagaimana proses integrasi regional di ASEAN selama ini.
         Dalam kerangka penguatan kerja sama ASEAN dan Uni Eropa, Dr Hassan Wirajuda juga menyiratkan perlunya peningkatan saling pengertian antara kedua organisasi integrasi kawasan tersebut.
         Di tengah situasi global yang tidak menentu saat ini, ujar Menlu RI selama 2001-2009 itu, stabilitas kawasan di ASEAN dan Uni Eropa merupakan sumbangsih berharga bagi upaya perdamaian dunia.
         Wirajuda berpendapat perlunya ASEAN memperkuat restrukturisasi kelembagaan agar makin mampu berperan dalam penyelesaian masalah kawasan, sekaligus memperkuat dialog dengan negara ketiga dan mitra wicara.
         Sebelumnya, Hassan Wirajuda juga memberikan kuliah umum bertema yang sama di Universita Degli Studi di Napoli L'Orientale, Napoli, Italia. Universitas itu satu-satunya lembaga pendidikan tinggi Italia yang memiliki jurusan bahasa dan budaya Indonesia serta berorientasi pada studi kajian Asia.
         Sebelum  kuliah umum, Dubes RI untuk Italia, Esti Andayani, yang juga hadir sebagai peserta, bertemu dengan Rektor Universitas L'Orientale, Prof. Elda Morlicchio, membahas upaya pembentukan Indonesian Corner.

         Dubes Esti Andayani mengatakan pesatnya perkembangan ekonomi Asia Tenggara serta pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN dewasa ini  menjadikan ASEAN sebagai mitra kerja dan bisnis yang strategis bagi Uni Eropa.      
    Pemerintah Italia secara khusus dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peranan penting, selaku motor penggerak dan mediator, di kawasan sekaligus satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota G20. Kesamaan pandang dan peran RI-Italia makin mendorong penguatan kerja sama bilateral kedua negara di berbagai bidang. ***2***


(T.H-ZG/B/M.H. Atmoko/M.H. Atmoko) 25-10-2017 02:23:18

Tidak ada komentar: