Jumat, 19 Oktober 2018

MIKTA


MIKTA PERKUAT KEMITRAAN MELALUI DIALOG ANTARAGAMA UNTUK ATASI TERORISME
Zeynita Gibbons

Jakarta, 18/10 (Antara) - Komitmen Indonesia untuk terus berkontribusi menciptakan perdamaian dunia tercermin dalam kebijakan politik luar negerinya, salah satu bentuk konkret kontribusi tersebut terwujud pada kegiatan Dialog Lintas Agama dan Budaya ke-2 MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia) yang berlangsung di Malang, dari 17 hingga 19 Oktober 2018.

Direktur Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri RI Azis Nurwahyudi kepada Antara, Kamis menyebutkan dialog lintas agama diadakan atas kerja sama antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama.

Kegiatan bertema "Strengthening MIKTA's Partnership: Interfaith-Intercultural Dialogues and Combatting Terrorism" itu merupakan bagian dari program keketuaan Indonesia di MIKTA pada tahun 2018.

Sementara Tema besar keketuaan Indonesia di MIKTA untuk 2018 adalah "Fostering Creative Economy and Contributing to Global Peace".

Staf Ahli Menteri Luar Negeri bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Diaspora, Dewi Wahab, dalam sambutan pembukanya menegaskan "agama perlu menjadi pemersatu untuk mengembangkan harmoni dan toleransi sosial bukan untuk membedakan atau memecah".

Dewi Wahab mengatakan MIKTA sebagai kelompok negara juga dapat memberikan solusi dalam pembahasan isu radikalisme dan terorisme.

Sedangkan Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Kementerian Agama, Feri Meldi, mengharapkan penyelenggaraan kegiatan ini adalah bentuk kontribusi aktif Indonesia untuk kemajuan dan kerja sama antarpemeluk agama.

Dikatakannya peranan semua pihak baik pemerintah, pemuka agama, tokoh masyarakat maupun media massa akan sangat membantu untuk menciptakan nilai-nilai harmonisasi dan toleransi serta perdamaian.

Kegiatan ini diisi dialog yang membahas isu-isu terkait keberagaman budaya dan agama serta penanganan ancaman radikalisme, terorisme dan intoleransi. Dialog menghadirkan para ahli dari kelima negara MIKTA.

Dari Indonesia, ahli yang bertindak sebagai pembicara antara lain Dr Arif Zamhari (intelektual Muslim dan dosen UIN Syarif Hidayatullah) dan Andhika Chrisnayudhanto (Direktur Kerjasama Regional dan Multilateral BNPT) dan Rudi Sukandar sebagai peneliti senior Habibie Centre.

Sementara itu, pada dialog tersebut Meksiko diwakili Erendira Andrea Campos Garcia Rojas (Direktur Pendidikan dan Jaringan Non-Formal, Badan Koordinasi Umum untuk Pendidikan Interkultural dan Bilingual), Korea Selatan diwakili Dr Kangsuk Kim (Peneliti pada Universitas Dankook).

Turki diwakili Sema Yigit (Kepala Departemen Hubungan Lintas Agama dan Lintas Budaya) dan Tahsin Olmez (Tenaga Ahli Urusan Keagamaan pada Kementerian Luar Negeri), sementara Australia diwakili oleh Dr Abdi Hersi (Peneliti pada Griffith University) dan Colin Drysdale (Pengawas Investigasi Gabungan Kontra-Terorisme pada Pasukan Pengawas Perbatasan).

Kegiatan MIKTA Interfaith-Intercultural Dialogue yang pertama pernah diadakan tahun 2016 di Yogyakarta, dengan menyuarakan pentingnya forum dialog antar agama dan antar budaya.

Forum dialog MIKTA tersebut akan berakhir dan resmi ditutup Direktur Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri RI Azis Nurwahyudi pada tanggal 19 Oktober mendatang.
Selama di Malang delegasi MIKTA akan mengunjungi berbagai situs-situs keagamaan baik Gereja, Vihara, Pura, Masjid maupun Klenteng di Kota Malang dan sekitarnya.

Dialog Lintas Agama telah menjadi fitur tetap diplomasi publik Indonesia sejak 2004. Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki 31 mitra bilateral Dialog Lintas Agama.

Selain dengan MIKTA, Indonesia aktif mempromosikan Dialog Lintas Agama pada tataran regional melalui arsitektur kerja sama kawasan dan lintas-kawasan, seperti pada fórum APEC dan ASEM, serta pada tataran global/multilateral, seperti melalui fórum UNAOC.

MIKTA merupakan kerja sama inovatif yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia. Kerja sama ini terbentuk pada tahun 2013 di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.

***2*** (ZG)
(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 18-10-2018 14:14:32



Sent from Yahoo Mail for iPhone

Tidak ada komentar: