Kamis, 19 Maret 2009

WATAPRI JENEWA

WATAPRI JENEWA SERAHKAN SURAT KEPERCAYAAN PADA DIRJEN WTO

London, 13/3 (ANTARA) - Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Duta Besar Dian Triansyah Djani menyampaikan secara resmi Surat Kepercayaan dari Pemerintah RI kepada Dirjen WTO, Pascal Lamy, bertempat di Markas Besar WTO, Jenewa.

Penyerahan Surat Kepercayaan ini menandai dimulainya tugas resmi Dubes Triansyah Djani sebagai Wakil Tetap RI untuk WTO, ujar Yasmi Adriansyah, Sekretaris Pertama PTRI Jenewa kepada koresponden ANTARA London, Jumat.

Kepada Dirjen WTO, Dubes Triansyah Djani menyampaikan kesiapannya untuk meningkatkan kerja sama dan lebih mendorong peran WTO sebagai organisasi yang memelihara menyempurnakan aturan-aturan perdagangan multilateral.

Krisis ekonomi global saat ini semakin meningkatkan urgensi bagi WTO untuk mencegah merebaknya proteksionisme yang akan memperburuk keadaan.

Dubes juga menyampaikan upaya Pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa langkah-langkah kebijakan dalam negeri untuk menanggapi dampak negatif krisis global (stimulus package) tidak merugikan kepentingan mitra-mitra dagang lain dan tidak bertentangan dengan aturan-aturan WTO.

Secara khusus Dubes Triansyah Djani menyampaikan permintaan bagi peningkatan bantuan WTO kepada Indonesia dan peningkatan keterwakilan Indonesia/WNI pada organisasi/Sekretariat WTO, termasuk dengan memanfaatkan program "internship".

Dalam sambutannya, Dirjen WTO Pascal Lamy memuji perekonomian Indonesia yang dengan baik mampu menghadapi masa krisis 4-5 bulan terakhir.

Posisi geopolitik Indonesia sangat diperhitungkan anggota WTO lain, dan postur Indonesia dalam perundingan di WTO makin membesar, sehingga negara-negara lain melihat keuntungan merangkul dan berinvestasi di Indonesia, termasuk melalui "technical assistance" WTO maupun "aid-for-trade".

Dalam kesempatan yang sama Dubes Triansyah Djani juga mengadakan "courtesy call" kepada Sekjen UNCTAD, Dr Supachai Panitchpakdi.

Selain menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan yang telah diberikan oleh Sekretariat UNCTAD kepada Indonesia, Dubes Djani juga menjajaki sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan dengan UNCTAD di masa-masa mendatang.

Secara khusus, Dubes Djani juga menyampaikan "concern" mengenai rendahnya keterwakilan warga negara Indonesia yang bekerja di berbagai lembaga PBB dibanding negara lain.

Untuk itu diharapkan agar Sekjen UNCTAD dapat memberikan perhatian bagi calon Indonesia di masa mendatang.

Dr Supachai pada kesempatan tersebut menyampaikan ucapan selamat atas penugasan baru di Jenewa. Kehadiran Watap Indonesia akan menambah peran kuat negara berkembang yang sangat dibutuhkan oleh Sekretariat UNCTAD dalam melaksanakan mandatnya.

Indonesia disebutkan sebagai negara yang selama ini aktif dalam berbagai kegiatan dan pertemuan UNCTAD serta mengharapkan kerjasama yang lebih baik lagi.

Sekjen UNCTAD pada prinsipnya menyatakan kesiapannya untuk membantu Indonesia seperti halnya berbagai kegiatan yang telah dilakukan selama ini.

Menanggapi keinginan agar warga negara Indonesia dapat memperoleh kesempatan bekerja di Sekretariat UNCTAD, Sekjen UNCTAD berjanji untuk memberikan perhatian mengenai hal itu walaupun untuk posisi tertentu tergantung pada proses di New York.

Berbagai bidang kerja sama yang diidentifikasi dalam pertemuan antara lain creative industry, Genetic Resource,Traditional Knowledge and Folklore /GRTKF dan teknologi informasi.

UNCTAD juga akan terus memberikan dukungan bagi Indonesia dalam meningkatkan kapasitas SDM Indonesia di bidang promosi investasi dan perundingan perdagangan multilateral.

Sebagai kontribusi UNCTAD bagi negara berkembang dalam menghadapi krisis keuangan, Dr Supachai menginformasikan tentang pembentukan Task Force untuk menganalisa penyebab krisis keuangan dan memberikan rekomendasi, khususnya yang terkait dengan reformasi sistem keuangan global. (U-ZG) ***3***

(T.H-ZG/B/P004/P004) 13-03-2009 07:50:26

Tidak ada komentar: