Selasa, 19 Maret 2013

INVESTOR SPANYO



INVESTOR SPANYOL SIAP TINGKATKAN PERAN DI INDONESIA

          London, 17/3 (ANTARA) - Investor Spanyol siap meningkatkan perannya di Indonesia sebagaimana terungkap dalam acara yang diadakan KBRI Madrid bersama Asosiasi pengusaha Spanyol (CEOE) bertema "Investement Briefing, Bussiness Dinner dan One-on-One Meeting" di kedua kota tersebut.

         Konselor KBRI Madrid, Theodorus Satrio Nugroho kepada ANTARA, Minggu mengatakan kegiatan Investment Briefing di Madrid dihadiri 18 perusahaan besar Spanyol dibuka Presiden CEOE International, Jesus Banegas yang memberikan gambaran dari kacamata Spanyol tentang kemajuan perekonomian Indonesia.

         Jesus Banegas menekankan pentingnya demografi populasi Indonesia dengan mayoritas penduduk berusia muda yang merupakan potensi pasar dan investasi yang besar bagi pengusaha Spanyol.

         Ekonomi Indonesia yang berkembang pesat memerlukan infrastruktur untuk menunjang perekonomian yang tumbuh pesat dan perusahaan Spanyol memiliki kapabilitas yang sangat kompetitif di bidang infrastruktur, tekonologi, perbankan dan energi terbarukan.

         Pada tahun 2012, Indonesia mencatat masuknya invetasi asing tertinggi sepanjang sejarah  termasuk meningkatnya investasi Spanyol di Indonesia. Sebagai negara dengan letak geografis yang strategis, Indonesia memiliki platform usaha yang kuat untuk kerjasama ekonomi dengan negara lain.

         Di bidang perdagangan, data import Spanyol dari Indonesia yang terbesar adalah karet, CPO, dan batubara. Melihat potensi yang dimiliki oleh kedua negara, diperlukan saling pengertian dan pertukaran informasi untuk memajukan hubungan ekonomi dan investasi.

   
Kepala BKPM
    Dalam kesemptan kunjungan Kepala BKPM ke Spanyol, menandakan keinginan kedua negara yang kuat untuk memajukan kerjasama investasi dan perdagangan kedua negara.

         Kepala BKPM, Chatib Basri menyampaikan overview mengenai posisi global Indonesia di dunia, sektor potensial dan prediksi Indonesia ke depan.

         Dikatakannya ekonomi Indonesia menyumbang 48 persen dari kegiatan ekonomi Asia Tenggara dengan jumlah penduduk 47 persen dari total penduduk wilayah tersebut.

         Dalam waktu 14 tahun pasca krisis ekonomi tahun 1998 yang jauh lebih parah daripada Spanyol saat ini, Indonesia telah mampu bangkit dan menduduki peringkat ke-15 kekuatan ekonomi dunia dan dalam waktu relatif singkat telah menjadi anggota G-20.

         Pada tahun 2012 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 6 persen, dengan tingkat pengangguran 6 persen dan inflasi sebesar 4,4 persen.

    Investor asing mengamati bahwa Indonesia mempunyai potensi besar dalam hal populasi, kekayaan alam dan stabilitas politik.

         Indonesia telah mengalami situasi terburuk pada saat mengalami transisi menuju demokrasi, dan Indonesia mencoba untuk menata strategi makro ekonomi secara hati-hati.

         Dalam hal jumlah defisit, Indonesia telah mengurangi defisit dari 120 persen sampai dengan 20 persen, dengan jumlah defisit per-tahunnya kurang dari 3 persen.

         Potensi investasi yang dapat dipertimbangkan adalah yang berkaitan dengan kebutuhan perkotaan seperti masalah air bersih, transportasi, infrastruktur, dan gaya hidup seperti rumah makan, hiburan, moda dan sebagainya.

         Indonesia membutuhkan logistik yang kuat, karena selama ini inventory cost menjadi sangat mahal di Indonesia. Melihat potensi Spanyol, hal yang patut menjadi perhatian adalah pembangunan infrastruktur, sumber energi terbarukan, bisnis hiburan dan gaya hidup, serta keuangan.

         Dari berbagai potensi, Indonesia diakui mempunyai beberapa isu nasional seperti korupsi, mekanisme pemerintahan daerah, dan birokrasi.

         Masalah mengenai kepemilikan lahan juga menjadi tantangan, namun saat ini Indonesia telah memiliki UU baru yang memberi wewenang pengadilan untuk memberi keputusan jika terjadi sengketa dan lebih mengutamakan kepentingan umum dalam hal penggunaan tanah untuk pembangunan.

         Undang-Undang ini akan berlaku di semua proyek baru yang dimulai tahun 2013, namun untuk proyek yang telah berjalan baru dapat diterapkan pada tahun 2015. 
    Duta Besar RI Madrid menekankan bahwa Indonesia dapat menjadi tujuan investasi yang potensial bagi Spanyol, utamanya di bidang pembangunan infrastrukutr bandara, pelabuhan, pasokan air, energi terebarukan dan jalan raya yang merupakan keunggulan kompetitif perusahaan Spanyol. 
    Selain itu, UKM juga bisa mengambil kesempatan ini, karena memiliki relevansi yang besar  terutama dalam kerjasama bidang teknologi.

         Indonesia adalah kesempatan bagi perusahaan Spanyol banyak untuk keluar dari krisis, dan hal itu sejalan dengan prioritas pemerintah Spanyol yang mendorong ekspansi usaha ke Asia, termasuk Indonesia.

         Pada sesi One-onOne Meeting, terdapat enam pertemuan khusus, empat diantaranya dilaksanakan dengan Kepala BKPM dan Deputi Promosi Penanaman Modal, dan dua pertemuan lainnya bersama dengan Direktur Pemasaran Sektoral. 
    Pada pertemuan One-on-One Meeting, Kepala BKPM berdiskusi dengan ABENGOA, Acerinox, BBVA dan CEOE (Asosiasi Nasional Pengusaha Spanyol).

         Perusahaan ABENGOA menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia, terutama bidang infrastruktur, yang mencakup jalan raya, jembatan, air bersih, pengelolaan limbah industri, dan energi terbarukan.

         ABENGOA telah mengikuti tender proyek di Indonesia, dan menyatakan akan terus berpartisipasi dalam proyek pemerintah Indonesia. Pihak BKPM akan memfasilitasi dalam hal memperoleh mitra usaha di Indonesia, dan memberikan investment guide bagi perusahaan ABONGOA.

         Perusahaan ACERINOX yang merupakan salah produsen stainless steel terbesar di dunia menyatakan minatnya untuk memperoleh bahan baku dari Indonesia dan memenuhi kebutuhan industri Indonesia.

         Pihaknya telah membangun fasilitas indsutri di Malaysia dan Thailand. Saat ini belum dapat membangun fasilitas industri di Indonesia mengingat baru saja meyelesaikan pembangunan fasilitas di Thailand.

         Pihak BKPM menyarankan agar ACERINOX dapat segera membangun fasilitas industrinya di Indonesia mengingat merupakan peluang investasi dan usaha yang menjanjikan sejalan dengan tumbuhnya industri dan kebutuhan produk stainless steel.

         Pihak Bank BBVA menyampaikan rencana pembukaan kantor perwakilan di Indonesia tahun 2013, dan rencana kerjasama dengan salah satu bank utama yang memiliki visi misi yang sejalan dengan kebijakan Bank BBVA.

         Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan, dan dengan keberadaan kantor Bank BBVA di Indonesia, diharapkan akan membantu arus investasi Spanyol ke Indonesia.

         Pihak BKPM menyambut baik rencana pembukaan kantor perwakilan BBVA di Indonesia, dan akan memberikan fasilitasi dalam memperoleh partner bank yang sesuai dengan kebijakan BBVA.

         Perwakilan CEOE menyampaikan rencana kunjungan misi dagang dan investasi ke Indonesia pada bulan September atau Oktober 2013.

         Pihak BKPM menyambut baik rencana tersebut, sekaligus menyampaikan informsi tentang Trade Expo Indonesia yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2013.

         BKPM akan memfasilitasi pertemuan dengan partner usaha di Indonesia sekaligus memberikan investment guide pada proyek-proyek potensial bagi Spanyol.

         Pertemuan One-on-One Meeting dengan Direktur Promosi Sektor dilakukan oleh perusahaan Acciona Agua yang bergerak di bidang pengelolaan air, khususnya air minum untuk penduduk.

         Disampaikan oleh pihak BKPM bahwa untuk kegiatan pengelolaan air minum dapat dilakukan dua jalan, secara business to business yang melibatkan Pemerintah Dearah atau melalui Skema PPP.

         BKPM fasilitasi untuk  pendekatan dengan Pemerintah Daerah dan identifikasi proyek yang feasible.

         Perusahaan Cortefiel Group yang sedang melakukan ekspansi ke negara-negara luar Eropa khususnya Asia menyatakan keinginannya untuk hadir di Indonesia. Indonesia dinilai mempunyai potensi pasar yang tinggi dengan perekonomian yang sehat, stabil dan daya beli yang menguat di kalangan menengah.

         Cortefiel Group akan berkujung ke Indonesia pada bulan April 2013, dan membutuhkan partner lokal dengan merek dagang Spanyol.

         Business Dinner di Barcelona dihadiri oleh tujuh pengusaha besar Barcelona, dan Menteri Pertanian dan Perikanan Pemerintah Otonomi Daerah Catalunya, Josep Maria Peregri.

         Dalam Kesempatan tersebut, Kepala BKPM disamping menyampaikan overview tentang perekonomian Indonesia, juga menawarkan kesempatan usaha dan investasi yang dapat diambil oleh pengusaha Catalunya, khususnya Barcelona.

         Bagi orang Indonesia, kota Barcelona sangat populer dengan turisme, kebudayaan dan dunia sepakbola.  Merupakan kesempatan baik bagi pengusaha Barcelona untuk membuka jalur usaha di Indonesia.

         Menteri Pertanian dan Perikanan Pemerintah Daerah Otonomi menyampaikan Indonesia mulai dikenal oleh kalangan dunia usaha Catalunya selama lima tahun terakhir, namun pengusaha Catalunya belum mempunyai dorongan untuk melakukan investasi ke Indonesia.

         Untuk itu pihaknya akan membawa misi dagang dan investasi ke  Indonesia pada awal bulan September 2013. Pihak BKPM menyambut baik rencana kunjungan tersebut, dan akan memfasilitasi pertemuan dengan kalangan pemerintah dan swasta guna memberikan dorongan bagi investasi Catalunya ke Indonesia.

         Pada sesi One-on-One Meeting di Barcelona, Kepala BKPM menerima wakil perusahaan Aslina (konstruksi), Moventia (transportasi), Fluidra (air bersih), Garrigosa (logistik) dan Pons Group (olive oil).

         Perusahaan Alsina merupakan pemasok peralatan pendukung untuk konstruksi besar yang membutuhkan teknlogi khusus seperti bendungan, jembatan, jalan raya, pelabuhan dan bandara.

         Perusahaan tersebut memiliki 12 paten teknologi konstruksi, dan berencana membangun fasilitas di Indonesia bagi pemasaran di kawasan Asia. Pihaknya sedang mencari partner usaha di Indonesia, sekaligus menjajaki kemungkinan membangun fasilitas produksi di Indonesia.

         Pihak BKPM menyarankan agar segera dibangun fasilitas produksi di Indonesia untuk dapat menghasilkan produk yang lebih kompetitif. Jenis produk Alsina merupakan salah satu kebutuhan penting bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia.

         Perusahaan Moventia merupakan operator transportasi umum di wilayah Catalunya dan Barcelona dengan moda transportasi subway, tram dan bus.

         Pihaknya memperoleh konsesi dari Pemerintah Catalunya, dan telah mendirikan konsorsium dengan perusahaan konstruksi dan infrastruktur di wilayah tersebut.

         Moventia ke Indonesia untuk menjajaki kerjasama penegelolaan transportasi massal di kawasan undustri JABABEKA.

         Piha BKPM menyambut baik keinginan Moventia untuk pengelolaan transportasi massal di Indonesia, dan akan memberikan investment guide yang tepat, khususnya di daerah-daerah Indonesia yang membutuhkan.

         Dalam hal partner, pihak Moventia telah menjalin kontak dengan perusahaan sejenis di Indonesia yang telah menyatakan siap bekerjasama. Hal ini lebih mempermudah BKPM dalam memberikan fasilitas dan memperoleh partner yang tepat.

         Perusahaan Fluidra merupakan perusahaan pengelola air bersih baik mobile maupun permanen. Saat ini sedang mengikuti tender penyediaan air bersih mobile untuk kebutuhan penanganan dan antisipasi bencana di Indonesia.

         Pihak Fluidra menyampaikan beberapa masalah yang sedang dihadapi mengenai kualifikasi perusahaannya dalam proses tender.

         Diinformasikan bahwa pihaknya ditanyatakan layak ikut tender oleh Lembaga Kebijakan Penyediaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP), namun pihak Pekerjaan Umum di Indonesia menyatakan bahwa catatan keuangan Fluidra belum layak dalam partisipasi tender pemerintah.

         Pihak BKPM akan berkoordinasi dengan instansi terkait di Indonesia untuk memperoleh klarifikasi, dan sekaligus memberikan informasi yang terbaik agar Fluidra dapat memenuhi persyaratan partisipasi dalam tender pemerintah.

         Perusahaan Garrigosa merupakan perusahaan jasa konsultan yang membangun platform logistik buah dan sayuran di Amerika Latin dan China, untuk meningkatkan sistem distrubusi dan produktifitas.

         Pihaknya berkeinginan untuk bekerjasama dengan pihak pemeritah daerah dan swasta di Indonesia untuk membangun platform distribusi produk buah dan sayuran.

         BKPM menyambut baik paltform tersebut yang akan sangat bermanfaat bagi Indonesia, khususnya koperasi usaha buah dan sayuran.

         BKPM memiliki data dan informasi mengenai potensi produksi buah dan sayuran di Indonesa, serta  memfasilitasi partner usaha baik dari kalangan pemerintah daerah maupun swasta.

         Perusahaan Pons Group merupakan salah satu produsen Olive Oil terkemuka di Spanyol yang telah memasok produknya ke seluruh dunia.

         Saat ini pasokan ke Indonesia masih dalam skala kecil namun telah memiliki partner usaha yang cukup baik. Dibandingkan dengan China dan Jepang yang mengimport rata-rata 200 kontainer setiap bulan, import dari Indonesia relatif kecil.

         Pons Group saat ini memasarkan produk dengan beberapa merek dagang, dan akan mendaftarkan satu merek dagang yang merupakan main brand perusahaan. Pihak Pons Group menyampaikan untuk memperoleh ijin dari bihak Badan Pengawasan Obat dan Makanan membutuhkan waktu satu tahun, yang menurutnya terlalu lama.

         Pihak BKPM menyarankan agar Pons Group dapat membangun fasilitas pengemasan di Indonesia, sehingga pasokan dari Spanyol dapat meningkat. Sementara BKPM akan menyampaikan kepada pihak berwenang di Indonesia sekiranya proses pengeluatan ijin import makanan dapat dipercepat.

    ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 17-03-2013 06:47:21

Tidak ada komentar: