Sabtu, 22 Oktober 2016

BELGIA

TIGA PENGUSAHA BELGIA IKUTI TRADE EXPO 
     Oleh Zeynita Gibbons

   London, 12/10 (Antara ) - Sebanyak 31 pengusaha Belgia bersama Dubes RI untuk Kerajaan Belgia dan Keharyapatihan Luxemburg, Yuri O Thamrin berpartisipasi di Trade Expo Indonesia 2016.

        Trade Expo Indonesia 2016 baru dibuka Presiden Joko Widodo  bertempat di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta,   demikian Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Brusel Ance Maylany kepada Antara London, Rabu.

        Dari 31 pengusaha Belgia yang hadir pada Trade Expo, tiga perusahaan menandatangani  kontrak atau MOU dengan pihak pemasok/produsen Indonesia,
   Trade Expo Indonesia yang ke-31 diikuti 1.100 peserta pelaku usaha nasional, mulai UKM binaan, perusahaan swasta nasional, BUMN, BUMD, pemerintah daerah, hingga kementerian dan lembaga.

        Sementara jumlah pembeli yang hadir sebanyak 15.562 dari 120 negara. Umumnya para buyers mencari peluang dagang dari sektor home-decor, speciality kopi Indonesia, kopi luwak, spices, teh, produk makanan organik, minuman kemasan, produk seafood, jasa, produk makanan nusantara hingga produk-produk environmental packaging.
        Sektor lain yang diminati juga termasuk fashion design, kitchen supplies, seafood fresh and frozen, cocoa powder, cocoa buter, kelapa sawit dan turunannya.
        Tiga pengusaha asal Belgia yang berhasil  menandatangani  kontrak atau MOU dengan pihak pemasok/produsen Indonesia adalah Barabas Bvba dengan Cv Ethno Solo untuk produk home-decor dan furniture  Javanusa BVba dengan PT Javanero untuk produk speciality coffee dan Indobite Bvba dengan PT Sekar Bumi Tbk untuk produk processed seafood.
        Produk-produk ekspor tersebut akan didistribusikan di Eropa khususnya Belgia, Luksemburg, Prancis, Portugal, Denmark dan Maroko serta negara Timur Tengah lainnya.

        Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan perdagangan, khususnya ekspor dan investasi yang terus dilakukan Pemeritan RI dan dunia usaha.   
   Peningkatan daya saing produk melalui penguatan branding sustainability, environmental friendly, dilengkapi dengan sertifikasi safety and treceability, value added products dan listen to customers serta mengembangkan jalur distribusi dengan pasar non tradisional menjadi strategi yang dilakukan Indonesia di Uni Eropa dengan karakternya sebagai single market-single trade policy.

        Pendekatan di bilateral dengan negara anggota Uni Eropa juga kerap dilakukan dalam upaya perluasan akses pasar atau penyelesaian hambatan perdagangan di Uni Eropa.
        Dalam perluasan pasar Uni Eropa, negara-negara non tradisional Uni Eropa yang perlu dikembangkan antara lain adalah Belgia, Perancis, Denmark, Hungaria, Portugal dan Polandia.

        Pasar tradisional Uni Eropa yang harus dipertahankan adalah Belanda, Jerman, Italia, Inggris dan Spanyol. Selain juga terus dilakukan berbagai negosiasi perdagangan untuk peningkatan produk Indonesia di pasar internasional dalam kerangka multilateral maupun regional. ***3***

(T.H-ZG/B/S. Muryono/S. Muryono) 12-10-2016 23:03:44

Tidak ada komentar: