Sabtu, 29 Oktober 2016

SWISS

INDONESIA LIRIK LIECHTENSTEIN NEGARA KECIL POTENSI BESAR
     Zeynita Gibbons

    London, 25/10 (Antara) - Indonesia melirik Liechtenstein, negara kecil punya potensi besar untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi dalam kerangka hubungan bilateral kedua negara.      
    "Pada berbagai kesempatan peningkatan kerja sama kedua negara terus dikembangkan, seperti dalam acara "Indonesia Day" yang digelar KBRI di Bern, Konfederasi Swiss," kata Sekretaris Pertama/Fungsi Pensosbud, Sasanti Nordewati kepada Antara London, Selasa.
         Kegiatan yang didukung Pemda Propinsi Riau, perwakilan Kadin dan Apindo Riau serta sejumlah UKM itu, diawali kuliah umum oleh Dubes RI untuk Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechtenstein, Linggawaty Hakim yang didampingi Minister Counsellor Fungsi Ekonomi, Hendra Halim.
         Dengan tema "Perkembangan Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya di Tanah Air", Dubes Linggawaty Hakim memaparkan pandangannya di depan mahasiswa jurusan Business Administration, Universitas Liechtenstein.
         Meskipun hanya berpenduduk tidak lebih banyak dari sebuah kabupaten di Indonesia namun Liectenstein  mempunyai potensi kekayaan yang besar untuk meningkatkan perannya dalam berinvestasi serta melakukan perdagangan dengan Indonesia.
          "Dengan pendekatan melalui "people to people" diharapkan terjalin  kerjasama dan perdagangan yang lebih erat dan menguntungkan tidak hanya bagi Indonesia namun juga Liechtenstein," ujar Dubes.
         Seiring dengan itu, tambahnya, saat ini telah terbentuk "Friends of Indonesia Rhein Valley", lembaga persahabatan warga Indonesia dan  masyarakat yang berdomisili di lembah Rhein.
         Ia pun mengutarakan rasa terima kasih kepada Kepala Protokol Pemerintah Liechtenstein Wilfried Hoop, serta semua pihak yang membantu keberhasilan acara "Indonesia Days".
         Selain Dubes pembicaraan lainnya adalah delegasi dari Kadin dan Apindo Propinsi Riau dengan Kadin Liechtenstein.
         Dalam rangkaian "Indonesia Day" juga digelar resepsi serta jamuan makan malam yang dihadiri berbagai kalangan wakil pemerintahan Liechtenstein, pengusaha, akademisi serta kalangan seniman bertempat di Gedung Hofkellerei of the Prince of Liechtenstein (milik Keluarga Kerajaan Liechtenstein).
         Pada kesempatan itu juga ditampilkan seni budaya berupa tarian seperti tari Saman, tari dari propinsi Maluku, dan lagu-lagu daerah Indonesia.
         Pada malam budaya, para pengunjung dapat menikmati kuliner Indonesia, termasuk pameran lukisan hasil karya seniman Indonesia yang berdomisili di Liechtenstein, Fauzi As'ad.
         Acara Indonesia Day ditutup dengan menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa yang menarik perhatian undangan.
         Tidak banyak yang mengenal Keharyapatihan Liechtenstein yang hanya mempunyai luas 160 km persegi ini yang terletak diantara Swiss dan Austria berpenduduk hanya sekitar 37 juta jiwa (data Bank Dunia 2013, namun mempunyai peran yang sangat penting sebagai pusat kegiatan finansial dan kultural di Eropa tengah.
         Hampir di setiap gedung komersial di Ibukotanya, Vaduz,  terdapat bank dan kantor tempat pengelolaan finansial bahkan dalam  gedung "Kunstmuseum" banyak tersimpan hasil karya para seniman    ternama sebut saja salah satunya Picasso. (ZG)
***3***
(T.H-ZG/B/R. Sinaga/R. Sinaga) 25-10-2016 08:18:51

Tidak ada komentar: