Jumat, 01 Mei 2009

DIALOG HAM RI - NORWEGIA

DIALOG HAM RI - NORWEGIA SEPAKATI PROSPOSAL KONGKRIT

London, 1/5 (ANTARA) - Sejumlah proposal kongkrit dalam bidang HAM dan Militer, Peradilan Anak, dan Dialog Antar Umat Beragama telah disepakati dalam Putaran ke-8 Dialog HAM Bilateral RI-Norwegia berlangsung di Oslo, Norwegia.

Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Oslo Mansyur Pangeran kepada koresponden Antara London, Jumat mengatakan dialog dibuka Menlu Norwegia, Jonas Gahr Store dan Menlu N. Hassan Wirajuda itu diikuti berbagai pemangku kepentingan kedua negara seperti pejabat pemerintah, LSM, akademisi, tokoh agama, dan militer.

Selain melakukan pembahasan substansi dalam format pleno dan kelompok kerja, para partisipan telah melakukan kunjungan lapangan ke berbagai institusi terkait di Norwegia.

Kunjungan para peserta dialog tersebut diantaranya menyaksikan langsung pelayanan Conflict Mediation Service, Humanismens Hus, Islamsk Rad Norge, Ombudmans for Children, Child Assessment Center, Oslo Prison, Crisis Management Center dan Oscarsborg Fortress.

Dalam sambutan pembukanya, Menlu Store menggarisbawahi arti strategis Dialog HAM Bilateral sebagai tonggak penting hubungan dan kerjasama kedua negara di antara berbagai inisiatif bersama lainnya seperti Global Intermedia Dialogue dan Bali Democracy Forum.

Sementara Menlu Hassan Wirajuda menegaskan kembali perkembangan demokratisasi di Indonesia sebagaimana ditunjukkan dalam keberhasilan pemilu legislatif yang lalu.

Keberhasilan tersebut merupakan asset bagi keberlangsungan upaya pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia, ujar Menlu.

Mansyur Pangeran mengatakan beberapa proposal kongkrit yang disepakati dalam dialog tersebut antara lain kelanjutan program peningkatan kapasitas aparat keamanan di bidang hukum HAM dan humaniter internasional, termasuk proses perancangan legislasi.

Selain itu juga disepakati perbaikan sistem peradilan anak dengan memaksimalkan restorative justice melalui pelatihan, kampanye media, program access to justice dan pemanfaatan local wisdom.

Studi mengenai harmonisasi legislasi terkait standar HAM, pemanfaatan local wisdom dan community-based conflict resolution serta penyediaan materi pengajaran dan referensi HAM untuk kepentingan sosialisasi yang menjangkau pemirsa seluas mungkin.

Menurut Mansyur Pangeran, dalam kesempatan tersebut, kedua delegasi Pemerintah telah melakukan pertemuan dalam kerangka Steering Committee untuk melakukan evaluasi dan perencanaan terkait program kerjasama di bidang HAM di masa datang.

Keduanya menyepakati arti penting generasi ke-tiga RAN HAM sebagai rujukan utama kerjasama Indonesia dan Norwegia di bidang pemajuan dan perlindungan HAM.

Sementara pihak Indonesia akan membentuk Pokja bagi pengaturan lebih lanjut implementasi dan perencanaan kerjasama tersebut.

Steering Committee juga menyepakati penyelenggaraan putaran ke-9 Dialog HAM Bilateral RI-Norwegia pada bulan November 2010 di Bali-Indonesia, demikian Mansyur Pangeran.

(U-ZG)
(T.H-ZG/B/B012/B012) 01-05-2009 05:57:39

Tidak ada komentar: