Senin, 18 Januari 2010

GAMELAN BERKOLABORASI DENGAN PERKUSI DI MADRID

GAMELAN BERKOLABORASI DENGAN PERKUSI DI MADRID

London, 16/1 (ANTARA) - Sebanyak 250 penonton menyambut antusias konser yang merupakan kolaborasi antara musik gamelan dengan alat musik perkusi yang dimainkan musisi Spanyol yang mengadakan pentas seni di Teater "La badia Madrid," Madrid, Sabtu.

Perhatian penonton bertambah meningkat ketika kelompok musik kedua negara itu menampilkan lagu "Our Mouth (OM)" karya Dedy Hernawan, "Wallacea" karya Javier Perez de Arevalo, "Su Llanto" karya Jonas Bisquert, dan "Cinq Chansons" karya Claude Vivier.

Pelaksana Fungsi Sosial dan Budaya KBRI Madrid Allen Simarmata kepada koresponden ANTARA London mengatakan kolaborasi kelompok gamelan KBRI Madrid dengan group perkusi Spanyol bertujuan memperkenalkan gamelan sebagai salah satu khasanah kekayaan budaya Indonesia.

"Pentas gamelan KBRI itu berkolaborasi dengan Group Neo- percusssion yang merupakan kelompok grup musik perkusi yang cukup dikenal di Spanyol," katanya.

Menurut Allen Simarmata, lagu "Our Mouth" karya Dedy Hernawan merupakan interaksi antar pemusik dengan "sense of music" dan kemampuan setiap pemusik serta sensibilitas masing-masing untuk memainkan alat musik.

Perpaduan teknik budaya Barat disebut dengan "Ochetus" atau dalam bahasa gamelan disebut "Carukan" atau "Kotekan atau Figurasi."
Instrumen yang digunakan adalah Gamelan Bali seperti Jegog, Reong dan Pangugal dan alat Perkusi seperti Crotales, Triangle, Small Bells, Bongo, Woodblacks dan Almglocken.

Lagu "Wallacea" karya Javier Perez de Arevalo menghasilkan alunan musik, yang menggambarkan perusakan hutan, yang merusak lingkungan.

Dentingan musik perusakan hutan itu berasal dari suara botol Aqua yang diremas-remas dan diinjak-injak para musisi dipadu dengan lantunan gamelan yang terdiri dari Kendhang, Bonang Barung, Demung, Gender Barung, Kenong, Kempul, dan Gong.

Nama "Wallace" berasal dari nama seorang pencinta lingkungan Alfred Russel Wallace yang pernah tinggal di Indonesia tahun 1854 dan 1862. Lagu itu menggambarkan gabungan dari dua grup jenis musik tradisional dengan menggunakan gamelan Jawa dan modern.

Pertunjukan kolaborasi itu menjadi tambah menarik karena alat musik yang mereka gunakan berbagai alat instrumen lainnya seperti botol plastik dan selang plastik, yang memiliki arti bahwa item plastik itu banyak dikonsumsi di Negara Barat.

Menurut Allen Simarmata, pertunjukan grup gamelan dan grup Neo Percussion yang menyita perhatian besar masyarakat Spanyol itu terwujud dengan adanya kerja sama antara KBRI Madrid dan Pusat Kebudayaan Galileo de Madrid.(U-ZG)
(T.H-ZG/B/E011/E011) 16-01-2010 22:39:23

Tidak ada komentar: