Jumat, 30 Agustus 2013

JENEWA



KEINDAHAN TENUN NUSANTARA DALAM RESEPSI HUT RI DI JENEWA

London, 25/8 (ANTARA) - Keragaman budaya Indonesia dalam berbagai bentuknya menjadi objek kekaguman undangan dan delegasi serta tamu asing di Kota Jenewa yang hadir dalam acara resepsi diplomatik Perayaan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-68 bertempat di Hotel Intercontinental, Jenewa.

Sekretaris Pertama, Politik II, Rolliansyah Soemirat kepada Antara London, Minggu, mengatakan berbagai hidangan seni kuliner khas Indonesia, pertunjukan budaya, serta penataan dekorasi yang bernuansa Indonesia menambah kental atmosfir pengalaman Indonesia pada acara resepsi diplomatik yang merupakan puncak dari rangkaian kegiatan peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-68.

Duta Besar/WakilTetap RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Dubes Triyono Wibowo, menyambut sekitar 300 tamu undangan diantaranya pimpinan dan staf dari berbagai Perutusan Tetap dari berbagai negara dan organisasi internasional yang berkedudukan di Jenewa.

Resepsi diplomati HUT RI juga dihadiri mitra kerja pejabat pemerintah Swiss, kanton/negara bagian Jenewa, serta perwakilan dari masyarakat Indonesia di Jenewa, termasuk Warga Negara Indonesia yang bekerja di organisasi internasional di Jenewa.

Tingkat kehadiran yang tinggi dari para tamu asing tersebut sangatlah menggembirakan, terutama mengingat acara tersebut diselenggarakan pada saat delegasi yang berdomisili di Jenewa masih dalam masa liburan musim panas.

Hal ini juga semakin menandakan tingginya penghargaan dari para delegasi asing di Jenewa terhadap profile Indonesia serta Delegasi Indonesia di Jenewa.

Sebagaimana yang selalu dilakukan dalam setiap kesempatan resepsi, PTRI Jenewa selalu berupaya menampilkan sesuatu yang baru dalam berbagai acara.

Pada acara ini, PTRI Jenewa bekerjasama dengan beberapa WNI serta perkumpulan budaya masyarakat Indonesia di Jenewa telah menampilkan pertunjukan tari Ondel-Ondel dari Jakarta dan tari Cendrawasih dari Bali.

Tema dekorasi Tenun Nusantara, dan pengunjung berkesempatan menyaksikan pameran berbagai jenis kain tenun dari berbagai daerah di tanah air. Kain-kain tenun yang ditampilkan merupakan koleksi pribadi dari istri Watapri, Ny Moelik Triyono Wibowo.

Berbagai makanan dan cemilan khas Indonesia menjadikan `pengalaman¿ Indonesia tersebut lengkap. Makanan tradisional yang disajikan termasuk nasi goreng, kambing guling dan sate ayam, serta berbagai cemilan khas Nusantara, termasuk dadar gulung dan lemper yang semuanya tandas disantap para tamu.

Para tamu secara spontan melontarkan apresiasi yang tinggi atas pengalaman Indonesia yang dirasakan dan sulit dilupakan. Hal tersebut pada pada gilirannya dapat menjadikan mereka sebagai promotor Indonesia di dunia internasional. ***4***
(ZG)
(T.H-ZG/B/E.S. Syafei/E.S. Syafei) 25-08-2013 06:31:13



Tidak ada komentar: