Jumat, 30 Agustus 2013

LIYSE


REMAJA INDONESIA IKUTI LONDON YOUTH SCIENCE FORUM

London, 25/8 (Antara) - Sebanyak 11 remaja Indonesia dari tiga institusi berbeda yaitu Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, dan Binus International High School Serpong, mengikuti forum London International Youth Science Forum 2013 di Imperial College London, Inggris.

London International Youth Science Forum (LIYSF) 2013 diikuti 350 saintis muda dari seluruh dunia yang berumur 17-21 tahun dari 59 negara, demikian ketua delegasi Indonesia Garindra Pasha kepada Antara London, Minggu.

Peserta yang mengikuti LIYSF 2013 merupakan para pemenang dari kompetisi ilmiah tingkat nasional dan olimpiade sains di negaranya, serta perwakilan terbaik dari berbagai institusi pendidikan dan komunitas sains.

Garindra Pasha mengatakan ia dan Andina Rosnandi dari jurusan Manajemen Rekayasa Industri, Wililam Lautama dari jurusan Teknik Industri serta Aria Trimadya Putra, Dedi Sutarma dan Dewi Ratna Sari dari jurusan Kimia Institut Teknologi Bandung mewakili Indonesian Science and Math Societies (ISMS), suatu konsorsium himpunan profesi sains dan matematika di Indonesia.

Forum yang mengambil tema "Crossing Sciences Boundaries" merupakan agenda tahunan yang rutin diadakan sejak tahun 1959 mengangkat pentingnya suatu integrasi dari berbagai cabang ilmu pengetahuan untuk berkolaborasi dalam penyelesaian masalah.

LIYSF menampilkan rangkaian acara mulai dari penjelasan dan demonstrasi sains dari para peneliti terdepan, kunjungan industri, pusat penelitian, institusi sains, termasuk laboraturium dan universitas berkelas dunia.

Dua mahasiswa Indonesia memaparkan penelitian mereka yaitu Andina Rosnandi berjudul "Study Of Employee Satisfaction Based On Herzberg Theory Using Kano Method And Quality Function Deployment" dan Garindra Pasha dengan judul penelitian "Optimizing Flow Capacity in Piping Network using the Simplex Network Method".

LIYSF membuka kesempatan yang unik untuk mendiskusikan berbagai isu dunia dengan para saintis muda dari latar belakang, budaya, dan daerah yang berbeda. Interaksi tersebut akan memperluas kekayaan ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang manusia. Berbagai macam ide yang muncul akan diuji.

President LIYSF 2013 Professor Richard O'Kennedy, ketua Biomedical Diagnostics Institute di Dublin City University mengakui acara ini akan menjadi pengalaman yang akan terus diingat dan mengingatkan kita akan tanggung jawab sebagai penduduk dunia, ujarnya.

Selain menjadi ajang untuk mengasah dan memperluas kemampuan peserta dalam bidang sains, terdapat pula agenda sosial dan pertukaran budaya yang dapat menjadi gerbang membangun kerjasama internasional nantinya antar saintis muda dari berbagai negara.

Delegasi dari Indonesia pun mendapat kehormatan melalui audisi panitia LIYSF untuk menampilkan medley tari yang apik pada segmen acara International Cabaret di Royal Colege of Music, Imperial College.

Tari tersebut merupakan perpaduan tarian tradisional yang berasal dari kebudayaan Minang, Sunda, Betawi, dan Jawa.

Selama di Inggris delegasi Indonesia di forum yang berlangsung dua minggu itu mendapat sambutan hangat dari KBRI di London dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) London dan juga diundang mengikuti acara di KBRI London. ***4***
(T.ZG)
(T.H-ZG/B/B. Situmorang/B. Situmorang) 25-08-2013 14:14:41


Tidak ada komentar: