Kamis, 28 April 2016

VONCOUVER


KONSER GAMELAN MENYAMBUT MUSIM SEMI DI VANCOUVER
Oleh Zeynita Gibbons

London, 12/4 (Antara) - Alunan musik gamelan diperdengarkan dalam acara "Spring Gamelan Concert" yang berlangsung di World Art Centre, Simon Fraser University (SFU) Goldcorp Centre for the Arts, Vancouver, Kanada.

Pagelaran gamelan kali ini merupakan konser penutup kelas gamelan yang diselenggarakan setiap semester awal tahun di SFU School for the Contemporary Arts, dan telah berlangsung sejak tahun 1987, demikian Konsul Penerangan KJRI Vancouver, Yudhono Irawan kepada Antara London, Selasa.

Sutrisno Hartana, warga Indonesia yang menjadi pengajar di kelas tersebut, menularkan kepiawaiannya memainkan instrumen gamelan Jawa kepada para mahasiswa dari berbagai negara, lengkap dengan penjelasan mengenai makna yang terkandung dari gendhing-gendhing yang dimainkan.

Untuk tahun 2016 ini, tercatat setidaknya 35 mahasiswa SFU mengikuti kelas gamelan tersebut. Pada setiap akhir kelas, biasanya di awal musim semi, mahasiswa menampilkan konser terbuka untuk umum, untuk mempertontonkan hasil ketekunannya belajar selama kurang lebih empat bulan.

Dalam kesempatan tersebut Konjen RI Vancouver, Sri Wiludjeng menyampaikan penghargaannya kepada SFU atas konsistensinya dalam menyelenggarakan kelas gamelan sebagai mata kuliah pilihan bagi mahasiswa School for the Contemporary Arts.

Ia juga mengundang untuk melakukan kerja sama yang lebih erat di berbagai bidang yang menguntungkan kedua belah pihak. Selain itu, ia menyampaikan penghargaan kepada pengajar dan mahasiswa kelas gamelan yang berhasil menyuguhkan keindahan musik gamelan kepada publik di Kanada.

Sementara itu Associate Dean, School for Contemporary Art, Prof Martin Gorfrit menyampaikan apresiasi kepada KJRI Vancouver yang mendukung penyelenggaraan konser Gamelan SFU setiap tahunnya.

Dikatakannya instrumen gamelan dapat dimainkan seluruh individu, baik tua maupun muda dan tidak bersifat eksklusif hanya bagi mereka yang telah memiliki keahlian di bidang musik.

Konser gamelan yang berlangsung selama 1,5 jam tersebut mampu memukau lebih dari 60 orang hadirin yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk beberapa orang Konsul Jenderal.

Mahasiswa tersebut selain terampil memainkan gamelan secara tradisional, juga mampu memadukan instrumen gamelan dengan instrumen musik kontemporer sehingga menghadirkan alunan nada yang unik.

Dalam konser gamelan kali ini tampil pula alunan suara merdu pesinden Jawa, Anis Wiji Astuti dan fragmen singkat wayang kulit yang dibawakan oleh Sutrisno Hartana, dengan lakon Kumbakarna.

Sebelumnya, kelompok gamelan mahasiswa SFU dan dalang Sutrisno Hartana tampil dalam acara pembukaan pameran wayang kulit di Museum Arkeologi dan Etnologi, SFU. Dengan penampilan berturut-turut ini diharapkan dapat lebih menggugah ketertarikan masyarakat Kanada terhadap budaya Indonesia.

Perangkat gamelan yang dimiliki SFU saat ini merupakan donasi dari Pemerintah Indonesia saat berpartisipasi pada Vancouver Expo 1986. Gamelan yang diberi nama Kiai Madu Sari tersebut kemudian diberikan kepada SFU seusai pelaksanaan Expo.

Sejak saat itu, atas inisiasi dan di bawah asuhan Prof Martin Bartlett (almarhum), guru besar pada Electro-acoustic Music and world Music, Centre for the Arts - SFU, seni gamelan mulai dipelajari dan dipertunjukkan di Vancouver. ***4*** (T.ZG)

(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 12-04-2016 13:32:12

Tidak ada komentar: