Kamis, 28 April 2016

WHITLEY


HOTLIN DAN FARWIZA RAIH PENGHARGAAN "WHITLEY AWARD"
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 28/4 (Antara) - Putri Anne, selaku Patron Whitley Fund for Nature menyerahkan penghargaan "Gold Whitley Award 2016" kepada Hotlin Ompusunggu dan "Whitley Award 2016" kepada Farwiza Farhan.

         Penghargaan diberikan dalam suatu resepsi di Gedung The Royal Geographical Society London yang dihadiri Dubes RI untuk Inggris Dr Rizal Sukma, Rabu malam.

         Dubes Rizal Sukma menyatakan "dunia internasional kini semakin menyadari bahwa masyarakat madani Indonesia sangat aktif dalam menjaga dan melestarikan alam Indonesia, yang juga merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai bagian dari komunitas internasional," demikian Sekretaris II KBRI London, Yudho P. Asruchin kepada Antara London, Kamis.

         Whitley Fund for Nature menyelenggarakan Whitley Award 2016 untuk menjaring individu-individu yang berdedikasi terhadap pelestarian lingkungan hidup. Hotlin dan Farwiza merupakan dua di antara beberapa figur dari negara lain yang berhasil meraih pengakuan dari Whitley Fund for Nature.

         Sejak 1994, yayasan Whitley Fund for Nature telah memberikan lebih dari 11 juta Poudsterling untuk tujuan konservasi dan memberikan pengakuan kepada lebih dari 170 figur-figur penggerak kegiatan pelestarian lingkungan hidup di lebih dari 70 negara.

         Hotlin, yang berprofesi sebagai dokter gigi, meraih penghargaan Whitley Gold Award, setelah sebelumnya memenangkan penghargaan Whitley Award pada tahun 2011.

         Hotlin merupakan pendiri Alam Sehat Lestari (ASRI), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang didirikan pada tahun 2007 dengan misi melindungi Taman Nasional Gunung Palung di Kalimantan dan pada saat bersamaan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di sekitarnya.

         Melalui yayasan tersebut, ia berhasil melindungi habitat penting orangutan dan satwa-satwa lainnya di Kalimantan yang terancam punah.

         Sedangkan bagi Farwiza, pendiri Yayasan Hutan, Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA), ini merupakan penghargaan Whitley Award yang pertama. Dengan keberhasilannya tahun ini, kini sudah ada sembilan warga Indonesia yang memenangkan penghargaan tersebut.

         Farwiza menerima penghargaan tersebut berkat upayanya dalam melestarikan Kawasan Ekosistem Leuser di Sumatera bagi generasi mendatang. Melalui proyeknya, ia senantiasa berupaya memberdayakan komunitas lokal memiliki suara dalam menentukan masa depan mereka dan melindungi margasatwa.

    ***4*** (T.ZG)
(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 28-04-2016 14:00:41







Tidak ada komentar: