Rabu, 03 Juni 2009

Film Cin(t) A Tidak Merasionalisasikan Hukum Islam

Film Cin(t) A Tidak Untuk Merasionalisasikan Hukum Islam

Selasa, 2 Juni 2009 19:58 WIB | Hiburan | Film/TV | Dibaca 77 kali
London (ANTARA News) - Pelajar dari Institute for the Study of Muslim Civilisations mengatakan pertama kali meliat "tailer" film cin(T)a ia berprasangka film tersebut mencoba merasionalisasikan hukum agama Islam seperti halnya film "Berbagi Suami".

Namun setelah menyaksikan filmnya, prasangka saya berubah film ini memang bisa dikatakan mendekati realitas yang ada, ujar Ika Arika, mahasiswa di Institute for the Study of Muslim Civilisations (ISMI) London usai menyaksikan film cin(T)a yang diputar di gedung School of Oriental and African Studies (SOAS) University of London, Senin Malam.

Usai pemutaran perdana film cin(T)a, garapan sutradara muda Sammaria Simanjuntak yang dilanjutkan dengan diskusi dengan moderator Dr Ben Murtagh, dosen dari School of Oriental and African Studies (SOAS) University of London.

Diskusi tersebut menghadirkan Adi Panuntun sebagai produser, Roland Samosir sebagai eksekutif produser, dan Sunny Soon, salah satu aktor cin(T)a.

Berbagai topik mengenai industri kreatif dan isu multikultur dibahas pada diskusi ini dan juga mempertanyakan mengenai perbedaan agama yang ada di Indonesia khususnya yang diangkat dalam film tersebut.

Sementara itu penonton lainnya Nani Clansey mengatakan film yang berjudul "cin(T)a" dapat dikatakan indah penayangannya apalagi disutradarai oleh anak muda berbakat yang berusia 25 tahun.

Film bercerita bagaimana pertentangan dihadapi sejoli muda yang tidak bisa menyatukan hati karena terbentur oleh Tuhan mereka yang berlainan.

Perjalanan cinta "segitiga" antara mereka berdua dan Tuhan mereka yang dikatakan sutradara adalah salah satu bagian dari kehidupan yang menimpa remaja dan anak muda yang hidup di kota-kota besar di Indonesia.

Anak muda yang berkreasi dan yang masih mau menjunjung pola pikir orang tua mereka harus mengorbankan perasaan mereka demi "menjaga" dan "memelihara" adat istiadat serta agama masing-masing.

Hanya satu yang tidak bisa diselesaikan adalah, mereka tidak bisa berkompromi dalam satu hal yaitu "agama".

Inilah yang menjadi inti dari cerita film yang berjudul "cin(T)a" yaitu selain cinta dengan pasangan juga cinta dengan Tuhan, ujar Nani bersuamikan pria Inggris.(*)
COPYRIGHT © 2009

Tidak ada komentar: