Rabu, 17 Juni 2009

SIDANG "MARITIM SAVETY COMMITTEE" IMO

INDONESIA HADIRI SIDANG "MARITIM SAVETY COMMITTEE" IMO

London, 17/6 (ANTARA) - Delegasi Indonesia menghadiri sidang ke-86 Komite Keselamatan pelayaran (Maritime Safety Committee) yang diselenggarakan Organisasi Maritim Internasional (IMO), Badan PBB untuk kelautan di markas besar IMO, London, Rabu.

Sidang yang dipimpinan Neil Ferrer asal Filipina dan Wakil Pimpinan Mr. Christian Breinholt asal Denmark itu dihadiri delegasi dari 83 Negara Anggota IMO termasuk Indonesia.

Atase Perhubungan KBRI London, Hadi Supriyono, kepada koresponden Antara London, Rabu, mengatakan, sidang yang membahas masalah keselamatan pelayaran itu juga dihadiri dua negara anggota asosiasi, dua organisasi di bawah PBB, enam organisasi Inter-Governmental dan 33 organisasi Non-Pemerintah.

Sementara Delegasi Indonesia terdiri atas Capt. Bobby R. Mamahit, Sesditjen Hubla, Capt. W Geriliyanto, Ketua Mahkamah Pelayaran, Haris Nugroho, Kabid Politik, KBRI London, Capt. Indra Priyatna, Kasubdit Kepelautan dan Ditkappel, Ditjen Hubla, Sri Lestari Rahayu.

Selain itu, juga hadir Kepala Bagian Hukum, Ditjen Hubla, Koesbini Laking, Hakim Mahkamah Pelayaran, Fachri, Hakim Mahkamah Pelayaran, Febrian Irawati Mamesah, Sekretaris III, KBRI London, Nursatyo Argo dan Tommy Timisela dari Pertamina Shipping.

Menurut Hadi Supriyono, sidang dibuka Sekretaris Jenderal IMO, E.E. Metropoulos mengawali pidatonya dengan menyampaikan bahwa tahun 2009 adalah sebagai tahun lingkungan hidup (Year of Environment).

Dikatakan, sebagaimana pelaksanaan "diplomatic conference" tentang "ship recycling" di Hong Kong yang berlangsung sukses itu akan diikuti konferensi tentang lingkungan hidup dari PBB (UNFCCC) di Kopenhagen bulan Desember.

Sekjen IMO juga menyampaikan keprihatinan terhadap kesulitan yang dihadapi berbagai sektor industri maritim dunia dengan adanya krisis keuangan dunia sejak akhir tahun 2008.

Namun, Sekjen IMO berharap agar keputusan yang diambil pada MSC 86 ini tidak mengurangi nilai-nilai keselamatan dan pencegahan pencemaran.

Selain itu, ia juga merasa prihatin dengan banyaknya kecelakaan di laut yang mengakibatkan hilangnya jiwa manusia lebih dari 1930 orang, dan hilang di laut lebih dari 500 orang, yang kebanyakan akibat kecelakaan kapal-kapal ferry.


Banjak Laut

Dilaporkan, 13 kapal ditahan perompak di lepas pantai Somalia, sebanyak 194 pelaut yang disandera, dan kegiatan perompakan di lepas pantai Somalia terus meningkat mencapai 385 persen di awal tahun 2009 dibandingkan dengan di akhir tahun 2008,
"IMO telah melakukan berbagai langkah penanganan melalui inisiatif sendiri maupun sebagai fasilitator," ujarnya.

Ia juga mengharapkan adanya kesinambungan fungsi LRIT dalam meningkatkan keamanan di laut dan di pelabuhan, dengan berbagai kendala yang sampai saat ini masih dibahas di Working Group dan Ad Hoc Working Group
Sekjen IMO juga menyampaikan kepuasan atas keberhasilan pembahasan tentang Goal Based Standards, yang saat ini sudah sampai kepada tingkat drafting untuk standard kapal2 muatan curah dan kapal pengangkut minyak (Bulk Carriers and Oil Tankers).

Selain adanya Implementasi dari Formal Safety Assessment (FSA) dan juga hasil pengkajian ulang terhadap Konvensi STCW dan STCW Code mencapai tahapan akhir sehingga hasilnya dapat dibawa ke Diplomatic Conference yang direncanakan akan dilaksanakan di Manila, Filipina pada Juni 2010.

Ia juga menyampaian keprihatinan tentang indikasi adanya kekurangan pelaut yang berkualitas, sehingga Sekjen IMO menghimbau kepada semua pihak untuk meningkatkan kampanye "Go to Sea" sebagaimana yang pernah disampaikan pada sidang sebelumnya.

Pada akhir sambutannya, Sekjen IMO mengulang kembali pernyataannya tentang "Voluntary IMO Member State Audit Scheme" yang dimulai oleh beberapa negara anggota.

Ia juga minta kepada semua Negara Anggota (Member State) untuk ikut mensukseskan program ini, sehingga instrumens IMO dapat dilaksanakan dan diberlakukan secara global, konsisten, dan efektif.

Secara khusus, Sekjen IMO meminta agar Member State secara suka rela diaudit dan menyampaikan nama auditor yang memenuhi kualifikasi dari negaranya masing-masing. ***3***
(U.ZG/
(T.H-ZG/B/M012/M012) 17-06-2009 20:21:30

Tidak ada komentar: