Jumat, 26 Juni 2009

WAYANG KANCIL TAMPILKAN LEGENDA KOTA BREMEN

WAYANG KANCIL TAMPILKAN LEGENDA KOTA BREMEN

Bremen, 27/6 (ANTARA) - Pagelaran wayang kancil dengan dalang Ki Ledjar Soebroto menampilkan kisah legenda kota Bremen "Bremen stadtmusikanten", berupa empat patung binatang seperti keledai, anjing, kucing dan ayam berdiri satu di antara patung lainnya dengan jenaka menarik perhatian masyarakat kota Bremen.

Pagelaran wayang kancil digelar dalam "Indonesian Day" oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Bremen, juga menampilkan konser musik anglung KJRI Hamburg membawakan Halo halo Bandung dan Kopi Dangdut, mendapat sambutan dari 200 penonton yang memenuhi gedung Theater University of Bremen, akhir pekan.

Acara "Indonesian Day" mendapat perhatian dari Dubes RI di Berlin dan Ny. Eddy Pratomo serta Konjen Hamburg dan Ny. Teuku Darmawan yang usai menghadiri acara lelang tembakau di Bremen, ikut menyaksikan acara yang digelar PPI Bremen.

Panitia penyelenggara, Sildarista Fukohani kepada koresponden ANTARA London, mengatakan, "Indonesian Day" yang digelar PPI Bremen bertujuan memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada warga asing di Jerman, khususnya yang ada di Bremen.

Menurut Sildarista Fukohani, civitas akademi universitas yang terdapat di Bremen-Bremerhaven-Oldenburg, mencoba memberikan citra Indonesia yang sesungguhnya melalui acara kebudayaan ini. Apalagi Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam budaya yang patut dibanggakan.

Penyelenggaraan "Indonesian Day" datang dari teman-teman pengurus PPI Bremen. Diwacanakan sejak dulu, tetapi baru terealisasi karena kesibukan mahasiswa, selain kurangnya personel menjadi hambatan utama.

Dalam acara "Indonesian Day" itu, juga digelar pameran foto karya Sheifa Firdaus, mahasiswa S2 di Bremen, diharapkan menjadi pemicu acara-acara kebudayaan Indonesia lainnya di kota pelabuhan Bremen.

Ia mengakui, persiapan yang dimulai sejak tiga bulan lalu, acara "Indonesian Day" yang seluruhnya melibatkan anggota PPI Bremen dan mendapat dukungan dari Universitas dan juga Konsulat Jenderal RI di Hamburg.

Acara yang ditampilkan dalam "Indonesian Day" 2009 di antaranya kesenian berupa tarian tradisional seperti Tari Bali, Tari Piring, Tari Saman, serta Jaipong, musik tradisional dengan penampilan vokal grup lagu-lagu daerah serta angklung.

Selain tarian Rampak Gendang yang dibawakan dengan jenaka oleh Diasiswa dan Mas Prio dari KJRI Hamburg.
"Dari landasan tersebut, kami memutuskan untuk memperkenalkan budaya Indonesia dengan cara menampilkan simbol budaya Indonesia melalui tarian, musik, bazar makanan khas seperti gado gado, bakwan, martabak telur dan asinan yang diburu pembeli serta souvenir dari Indonesia," katanya.

Dalam penyelenggaraan "Indonesian Day", PPI Bremen mendapat bantuan-bantuan dari oganisasi mahasiswa kampus Universitas Bremen Asta dan KJRI Hamburg, demikian Sildarista Fukohani.

Mahasiswa Indonesia yang berada di Bremen berjumlah sekitar 40 orang mendalami berbagai bidang seperti Digital Media, Biologi, Biologi Kalautan, "Geoscience", Bahasa, Manajemen dan Bisnis. ***5*** (U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 27-06-2009 07:23:49

Tidak ada komentar: