Jumat, 26 Juni 2009

INDONESIA HARGAI BANTUAN ASING TERHADAP ACEH

INDONESIA HARGAI BANTUAN ASING TERHADAP ACEH

London, 22/6 (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, untuk dan atas nama Peremintah dan rakyat Indonesia, memberikan ungkapan terima kasih kepada Belgia dan dua organisasi internasional yang berkedudukan di Belgia, atas bantuan mereka terhadap Aceh.

Duta Besar RI untuk Kerajaan Belgia merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa, Nadjib Riphat Kesoema, menyerahkan sertifikat berjudul "Indonesia Thank the World" sebagai ungkapan terima kasih pemerintah dan rakyat Indonesia di kantor KBRI Brussel.

Sekretaris Ketiga Pensosbud/Diplik, Royhan N. Wahab kepada koresponden Antara London, Senin, mengatakan kedua organisasi/lembaga internasional yang diberikan penghargaan tersebut adalah Medicins San Frontier (MSF) dan International Trade Union Confederation (ITUC).

Dikatakannya, MSF merupakan organisasi kemanusiaan independen yang memberikan bantuan medis kepada masyarakat akibat epidemi, bencana alam, maupun korban perang, sementara ITUC merupakan konfederasi pekerja yang memiliki sekitar 155 perwakilan dan 311 afiliasi di seluruh dunia.

Dubes RI Brussel untuk dan atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan penghargaan tersebut kepada Negara Kerajaan Belgia melalui Sekjen Kementerian Luar Negeri Belgia, Dirk Acthen, General Secretary ITUC Guy Ryder, dan Deputy General Director MSF ,Fabienne de Leval.

Penghargaan itu merupakan ungkapan terima kasih seluruh rakyat Indonesia atas bantuan yang telah diberikan kepada Aceh pascatsunami pada 2004.

Dubes RI di Brussel, Nadjib Riphat Kesoema dalam pidatonya menyampaikan tsunami yang melanda Indonesia 26 Desember 2004 dan merenggut nyawa lebih dari 200.000 orang serta menjadikan sekitar 500.000 orang lainnya kehilangan tempat tinggal itu meninggalkan duka yang sangat dalam bagi rakyat Indonesia.

"Kesedihan Indonesia juga merupakan kesedihan dunia. Dunia tidak tinggal diam. Indonesia banyak diberikan dan ditawari bantuan untuk melakukan pemulihan dan rekonstruksi Aceh secara tulus, tidak hanya bantuan yang bersifat sesaat, tetapi juga jangka menengah maupun jangka panjang," ujar Dubes Nadjib.

Sementara itu, Sekjen Kemlu Belgia, H.E. Mr. Dirk Achten menyatakan Indonesia dan Belgia memiliki hubungan sejarah yang panjang. Indonesia merupakan negara yang penting bagi Belgia dan merupakan kewajiban sesama komunitas internasional untuk saling membantu, terutama pada saat-saat yang sulit.

Secara terpisah, Guy Ryder dan Fabienne de Leval menyampaikan ungkapan terima kasihnya atas pemberian penghargaan ini. Komitmen untuk tetap dan terus membantu Aceh merupakan komitmen yang terus akan dilakukan hingga Aceh benar-benar mampu untuk berdiri sendiri.

"Mari diingat bersama bahwa pada saat Indonesia sedang berduka dan sangat membutuhkan bantuan, anda datang. Bersama, anda berupaya membantu rakyat Indonesia mengatasi masalah yang ada," ujar Nadjib.

Pemerintah Belgia memberikan bantuan lebih dari 15 juta Euro baik secara langsung maupun melalui badan-badan internasional terkait lainnya dalam rangka membantu rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pascatsunami.

Bantuan ini belum termasuk bantuan konvensional Belgia lainnya kepada Indonesia sejak dibukanya hubungan diplomatik kedua negara.

Bantuan yang diberikan Belgia kepada Indonesia merupakan bukti berjalannya hubungan baik di antara kedua Negara, demikian Royhan N. Wahab. (U-ZG) ***5****
(T.H-ZG/B/H-KWR/H-KWR) 22-06-2009 21:19:31

Tidak ada komentar: