Sabtu, 10 September 2011

INVESTOR ASING

INVESTOR ASING MASIH PERHITUNGKAN INDONESIA

London, 11/9 (ANTARA) - Ketua BKPM, Gita Wirjawan, optimis Indonesia masih tetap dipercaya dan diperhitungkan investor asing sebagai tempat investasi.

Apalagi, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai sekitar 6,5 persen pada tahun 2011, ujar Ketua BKPM, Gita Wirjawan dalam Indonesian Business Day yang diselenggarakan di Haus der Commerzbank Berlin, demikian Counsellor, Fungsi Pensosbud KBRI Berlin, Ayodhia GL Kalake kepada Antara London, Minggu.

Hal senada juga disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Jerman, Dr. Eddy Pratomo, yang menyebutkan Indonesia kini juga adalah anggota G-20, memiliki statistik ekonomi yang baik dengan indikator debt to GDP ratio yang berada pada angka 26 persen dan jauh lebih baik dari China yang sekitar 60 persen.

Selain kebijakan moneter yang sangat baik dimana kenaikan suku bunga hanya sekali dalam beberapa tahun terakhir ini, yaitu antara 6,5 persen sampai 6,75 persen, suatu hasil kebijakan yang tidak mampu ditunjukkan oleh negara lain di Asia Tenggara.

Di sisi lain, Indonesia juga menempati urutan 46 dari 160 negara dalam Global Competitiveness World Report.

Kondisi ekonomi yang positif menjadi salah satu pertimbangan masuk investor asing, selain juga stabilitas nasional, pemberantasan korupsi, dan hambatan birokrasi serta faktor pendukung lainnya.

Dalam pertemuan bertema "Business Potensials of Indonesian Industries - Food, Health and Machinery Industries" tersebut, tampil Dirjen Kerja Sama Internasional, Kementerian Perindustrian, Agus T. Wira Kusuma, Jochen Sautter dari German Center Indonesia serta Dr. Ing Gunadi Sindhuwinata, Komisaris PT. Indomobil Grup, dalam sesi khusus tentang Potensi Otomotif dan Industri Permesinan.

Dirjen Kerja Sama Internasional, Kementerian Perindustrian Agus T. Wira Kusuma, menyampaikan bahwa dalam 5 tahun terakhir, industri otomotif Indonesia mencapai pertumbuhan sebesar 7.5 persen per tahun, merupakan pertumbuhan tertinggi diantara sub-sektor industri lainnya di Indonesia.

Pada 2013-2014, Indonesia menargetkan untuk memproduksi 1 juta unit kendaraan bermotor. Komisaris PT. Indomobil Grup, Gunadi Sindhuwinata, menambahkan bahwa industri otomotif berkontribusi sebesar 26 persen terhadap pendapatan nasional Indonesia.

Di samping itu, pada tahun 2010 pasar kendaraan bermotor roda empat mencapai sebesar 2,3 juta unit di keseluruhan pasar ASEAN, sedangkan untuk kendaraan bermotor roda dua, total besaran pasar di ASEAN mencapai 10,3 juta unit.

Diproyeksikan pada tahun 2040 Indonesia akan memiliki pasar kendaraan bermotor sebesar 250 unit/1000 jiwa, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

Disisi lain, Agus menyampaikan bahwa Jerman merupakan produsen produk-produk permesinan kelas satu yang dibutuhkan oleh Indonesia, sehingga untuk ekspansi peluang usaha, Indonesia merupakan pilihan tempat yang tepat.

Produk-produk mesin merupakan salah satu dari 5 barang impor terbesar di Indonesia dan impor produk permesinan Indonesia dari Jerman mencapai sebesar satu miliar dollar AS yang merupakan 40 persen dari total keseluruhan impor produk permesinan dari Uni Eropa.

Sementara Jochen Sautter, wakil dari German Center Indonesia, menyampaikan pemerintahan Presiden SBY, Indonesia dan ASEAN menjadi lebih terintegrasi dimana pasar semakin berkembang pesat dan tentunya Indonesia merupakan pasar terbesar di ASEAN.

Sautter juga menyampaikan bahwa BRIC plus Indonesia merupakan penyelamat ekonomi global pada saat krisis. dan pada saat yang sama China dan India memerlukan sumber daya yang terdapat di Indonesia.

Prof. Dr. Ing. Kai Mertins, Chairman of Berlin-Indonesia Business Council yang menjadi moderator dalam sesi ini menyatakan Indonesia seolah invisible dari radar kalangan pebisnis Jerman 10 tahun yang lalu.

Namun dalam tiga tahun terakhir, katanya, Indonesia telah berubah menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi yang positif dan karena itu menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki potensi bisnis yang tinggi. ***5***
(ZG/

(T.H-ZG/B/A027/A027) 11-09-2011 09:11:35

Tidak ada komentar: