Jumat, 23 September 2011

WISATAWAN RUSIA

WISATAWAN RUSIA HARAPKAN PENERBANGAN LANGSUNG KE INDONESIA

London, 24/9 (ANTARA) - Direktur Promosi Luar Negeri Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI, Noviendi Makalam, mengakui jumlah wisatawan Rusia yang berwisata ke Indonesia terus meningkat, sayangnya potensinya belum tergarap maksimal karena belum ada penerbangan reguler langsung Rusia-Indonesia.

"Mereka mengharapkan adanya penerbangan langsung ke Indonesia," ujar Noviendi Makalam disela-sela penyelenggaraan pameran "17th Trade International Travel and Tourism Exhibition-Otdykh Leisure 2011" di Moskow, Rusia.

Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada ANTARA London, Sabtu menyebutkan, sebanyak 18 perusahaan industri pariwisata Indonesia ambil bagian dalam pameran tersebut yang didukung Kementerian Kebudayaan dan Periwisata Republik Indonesia serta KBRI Moskow.

Lebih lanjut Noviendi Makalam menyebutkan salah satu kendala yang masih menghambat arus wisatawan Rusia ke Indonesia adalah belum adanya penerbangan reguler langsung (scheduled direct flight) baik dari maskapai penerbangan Indonesia maupun Rusia.

Saat ini wisatawan Rusia ke Indonesia mengunakan penerbangan carter yang bersifat musiman dari Moskow, St. Petersburg, Yekaterinburg dan Novosibirsk.

"Kita sudah lama bicara soal penerbangan reguler langsung, tapi masih belum ada tanggapan," katanya.

Hal tersebut juga disampaikan industri pariwisata yang hadir dalam pameran tersebut, termasuk Wakil Ketua Asosiasi Pariwisata Privet Bali, yang juga Konsul Kehormatan Federasi Rusia di Bali, Chaerul Nuku Kamka.

"Diharapkan dengan adanya penerbangan reguler langsung, wisatawan Rusia akan membanjiri Indonesia. Peningkatan tidak hanya dari segi kuantitas, tetapi juga kualitas wisatawan itu sendiri," ujar Nuku Kamka.

Sejak satu setengah tahun lalu, wacana pembukaan penerbangan reguler langsung sudah mengemuka, terlebih setelah ditandatanganinya Air Service Agreement antara Indonesia dan Rusia pada Maret 2011 lalu.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Hamid Awaludin mengatakan penandatanganan Air Service Agreement merupakan pembuka jalan bagi kerja sama penerbangan langsung Indonesia-Rusia, baik untuk penumpang maupun kargo.

Diyakini hal ini dapat meningkatkan arus wisatawan dari dan ke dua negara, serta akan dapat mendorong peningkatan kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi. "Banyak pihak yang menanti implementasi dari Air Service Agreement tersebut, salah satunya dalam bentuk penerbangan langsung Rusia-Indonesia,", ujar Dubes Hamid Awaludin.

Saat ini wisatawan Rusia menggunakan penerbangan reguler melalui Singapura, Doha, Dubai, Abu Dhabi, Frankfurt atau Amesterdam. Selain menggunakan charter flight.

Semangat pelaku bisnis industri pariwisata Indonesia untuk menarik wisatawan Rusia ke Indonesia sangat tinggi. Mereka aktif menjemput bola, seperti ikut serta dalam berbagai pameran internasional, termasuk "Otdykh Leisure 2011" yang di Crocus Expo, Moskow, berlangsung sejak 20 September lalu.

Catatan statistik Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia menunjukan wisatawan Rusia ke Indonesia mengalami peningkatan meskipun belum sesuai dengan potensi yang ada. Pada 2010 sebanyak 79.100 wisatawan Rusia ke Indonesia meningkat 15 persen dari tahun sebelumnya.

Pada periode Januari-Juni 2011 wisatawan Rusia ke Indonesia tercatat 46.181 dan diharapkan target 90.000 orang sampai akhir 2011 dapat tercapai. Jumlah tersebut belum berarti apa-apa jika melihat gairah warga Rusia untuk berwisata ke luar negeri.

Berdasarkan Dinas Statistik Rusia, wisatawan Rusia yang berkunjung ke luar negeri periode Januari-Juni 2011 lebih dari 6,1 juta orang.

Negara-negara yang menjadi pilihan wisatawan Rusia, seperti Turki dikunjungi lebih dari 1,13 juta orang, China hampir 632 ribu orang, Mesir hampir 489 ribu orang, dan Thailand lebih dari 421 ribu orang.
Pada 2010 orang Rusia yang bepergian ke luar negeri sebanyak 12,6 juta orang dan menghabiskan 26,5 miliar dolar AS.

"Jumlah tersebut dapat meningkat lagi apabila ada upaya bersama dari berbagai pihak, baik pemerintah, pelaku bisnis industri pariwisata maupun masyakarat Indonesia pada umumnya dalam memajukan sektor pariwisata Indonesia," demikian Noviendi Makalam.***5***
(T.H-ZG/B/A026/B/A026) 24-09-2011 06:18:38

Tidak ada komentar: