Rabu, 30 Agustus 2017

BELANDA

PCINU BELANDA ADAKAN SEMINAR INTERNASIONAL SERTIFIKAT HALAL
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 25/8 (Antara) - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Belanda mengadakan serangkaian kegiatan menyambut HUT Ke-72 RI dan Hari Lahir Ke-3 PCINU setempat diawali seminar internasional terkait sertifikat halal, kata Wakil Rois Syuriah, Fachrizal Afandi, Jumat.
         Serangkaian kegiatan tersebut bertema "Refleksi Peran PCINU dalam tranformasi nilai keagamaan dan kebangsaan untuk masyarakat Eropa", yang berlangsung, Kamis (24/8).
         Seminar Internasional "Halal Certification: Promoting Sustainability and Fairness in Halal Concept" itu diadakan di Wageningen University & Research, Belanda.
         Wakil Rois Syuriah, Fachrizal Afandi, kepada Antara London mengatakan, seminar itu diadakan Lembaga Pertanian dan Lingkungan Hidup (LPLH) PCINU Belanda bekerja sama dengan PPI Wageningen dihadiri para akademisi dan praktisi halal di Eropa.
         Kegiatan itu dilanjutkan dengan diskusi LESBUMI PCINU Belanda tentang Deradikalisasi Agama dan Budaya Populer di Indonesia disertai pemutaran film karya sineas muda NU, Nurman Hakim, film 3 doa 3 cinta.
         Rangkaian kegiatan itu ditutup dengan Dzikir Kebangsaan yang akan diadakan Aswaja Center Belanda dan dipusatkan di Masjid Al Hikmah Den Haag, Sabtu (26/8). Dzikir kebangsaan ini diikuti diaspora Indonesai di Belanda dan dipimpin langsung jajaran Syuriah PBNU, Prof. Dr. KH Ma'ruf Amin (Rois Aam), KH Miftahul Akhyar (Wakil Rois Aam) dan KH. Zulfa Mustofa (Katib Syuriah).
         Pada usianya yang masih belia, PCINU Belanda aktif dalam berbagai kegiatan selain mempromosikan Islam yang ramah ala nusantara juga dalam mengemban misi kebangsaan.
         Setidaknya ini yang ditangkap Dubes RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja pada saat menjamu rombongan PBNU beserta masyarakat Indonesia di Belanda di aula KBRI. Dubes mengapresiasi kesuksesan penyelenggaraan Konferensi Islam Nusantara Maret lalu dan Seminar Internasional Halalan Thoyyiban di Universitas Wageningen.
         Hal yang menurutnya turut membantu meringankan tugas KBRI dalam mempromosikan Indonesia sebagai negara beragam yang ramah dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia.
         Menurut KH Ma'ruf Amin, PCINU Belanda sebagai salah satu duta Nahdlatul Ulama memiliki tanggung jawab besar yaitu Mas'uliyyah diniyyah dan Mas'uliyah wathaniyyah. Oleh karenanya karakter dakwah NU haruslah berdasarkan kesantunan kesukarelaan tidak memaksa  toleran serta tidak memihak/partisan.
         Rois Aam menyampaikan amanat pada jajaran PCINU Belanda agar dalam menjalankan perannya berpedoman pada ukhuwah islamiyah, wathaniyah dan insaniyah agar ajaran Islam yang "rahmatan lil aalamin" dapat ditransformasikan dengan baik di kalangan masyarakat Eropa.(ZG) ***4***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 25-08-2017 19:25:34


Tidak ada komentar: