Sabtu, 10 Mei 2008

ANGKLUNG INTERAKTIF

D0080508000917 08-MAY-08 SBH JKT

PERMAINAN ANGKLUNG INTERAKTIF PIKAT WAKIL PM POLANDIA


Warsawa, Polandia, 8/5 (ANTARA) - Permainan musik angklung interaktif yang melibatkan seluruh undangan dalam acara malam gala dinner pada Expo Indonesia memikat undangan termasuk wakil Perdana Menteri Polandia Waldemar Pawlak yang ikut memainkan alat musik dari Jawa Barat itu.


Sekitar seribu undangan yang memenuhi ruangan konvensi Hotel Hilton di tengah kota Warsawa dengan antusias memainkan alat musik bambu itu dipandu Ika Widya dari Komunitas Saung Angklung Udjo.


Di antara peserta permainan musik secara interaktif itu, selain PM Polandia juga terdapat Dubes RI untuk Polandia Hazairin Pohan dan istri serta Kepala BKPM Muhammad Lutfi dan Dirjen Amerika dan Eropa Deplu Retno LB Marsudi.


Ika Widya (24) dengan caranya yang sangat memikat mengajak undangan untuk mempelajari cara bermain angklung dengan sangat membaca isyarat tangan untuk menentukan giliran tanda nada yang akan dimainkan. Masing-masing peserta memegang angklung dengan satu nada.


Ika memberi aba aba dengan bahasa tangan itu untuk meminta setiap peserta menggerakkan angklung sesuai tangga nada dalam lagu yang dimainkan. Hasilnya, para diplomat dari sejumlah negara sahabat itu dengan bersemangat mengikuti permainan angklung tersebut untuk memainkan sejumlah lagu.


Lagu anak anak yang sangat terkenal "Brother John" serta lagu "We are the Champion" dari kelompok musik The Queen dengan mudahnya dimainkan undangan mengikuti aba aba yang diperagakan oleh Ika Widya dengan cara memikat.

"Everybody enjoyed and want to play it," ujar salah seorang undangan yang menghampiri Ika Widya yang sering memperkenalkan musik angklung ke berbagai Negara seperti Italia, Belanda, Swedia, Libanon dan Suriah itu.


Menurut Ika, memainkan musik angklung sangat sederhana, tetapi tergantung pada cara mengkomunikasikannya dengan para undangan yang beragam dan datang dari berbagai Negara itu.


"Istilahnya 'tak kenal maka tak sayang' bukan," ujar gadis yang tampil manis mengenakan kebaya brokat dipandu kain batik itu.


Sebanyak seribu alat musik dari bambu yang didatangkan dari Bandung itu juga dihadiahkan sebagai cendera mata dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI kepada para undangan usai "konser" angklung tersebut.


Gala Dinner di Hotel Hilton pada Rabu malam itu berkaitan dengan acara pembukaan Expo Indonesia yang digelar di Gedung Expo Centre 21, Warsawa, Polandia yang berlangsung hingga 10 Mei mendatang, juga menjadi ajang promosi program Tahun Kunjungan Wisata ke Indonesia (Visit Indonesia Year 2008).


Selain permainan musik angklung interaktif, gala dinner itu juga diisi dengan penampilan penyanyi Indonesia Titik Puspa dan Elly Kasim serta kelompok kesenian Sangrina Bunda.


Titik Puspa memikat para undangan yang hadir dengan memberikan sambutan yang meriah dan mendapat pujian langsung dari salah seorang penonton yang menghampirinya seusai Tititk menyanyikan lagu "Warung Pojok" yang dimodifikasi dengan bahasa Inggris.


Selain itu Titik Puspa juga menyanyikan lagu andalannya "Cinta" dan penampilan Elly Kasim dengan lagunya yang sangat popular Ayam Den Lapeh.


Malam kesenian yang diawali dengan makan malam dengan menu khas Indonesia itu juga menampilkan tarian Tor Tor Saoan Sigale Gale, yang merupakan tarian ritual yang sangat dinamis diiringi musik tradisional musisi Si Gale Gale yang khusus didatangkan dari Sumatera Utara.


Tari Rampak Gendang yang dibawakan mahasiswa Universitas Pajajaran Bandung, membuka acara malam itu diikuti oleh tarian Lengang Nyai dari Sangar Tari Sangrina Bunda.


Sementara itu tari Saman yang dinamis dibawakan oleh para penari dari Aceh yang khusus diundang untuk memeriahkan acara malam gala dinner tersebut, mendapat sambutan hangat dari penonton.


Penampilan kesenian Indonesia juga dimeriahkan dengan penampilan Tari gaplek yang dibawakan Kultural Group dari Denhaag, serta Tari Srikandi Cakil yang dibawakan oleh Dennise Lopez, warga negara Meksiko, siswa penerima Dharmasiswa Deplu.


Seperti pepatah yang bernunyi "Tak kenal maka tak sayang", ujar Muhammad Lutfi yang mengibaratkan bahwa malam seni Indonesia itu mendapat sambutan hangat dan memberikan pemahaman yang lebih tinggi untuk memperkenalkan Indonesia kepada warga Polandia dan sejumlah diplomat dari negara sahabat.


Diharapkannya penyelenggaraan Expo Indonesia untuk pertama kalinya di kawasan Eropa Timur dan Barat itu akan meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi, selain hubungan budaya. (U-ZG/B/M007)(T.H-ZG/B/M007/M007) 08-05-2008 12:55:38


Tidak ada komentar: