Selasa, 21 April 2009

POCO-POCO DI SLOVAKIA

POCO-POCO DAN GADIS SLOVAKIA TAMPIL MEMUKAU

London, 21/4 (ANTARA) - Sejumlah gadis Slovakia yang memperagakan busana Indonesia dan pergelaran Tari Poco-poco memukau masyarakat Slovakia pada pameran Bonsai ke-12 "The International Bonsai, Tea and Suiseki Exhibition 2009" di Nitra, Slowakia, belum lama ini.

Gadis Slovakia tersebut adalah mereka yang pernah menerima beasiswa Darmasiswa untuk belajar Bahasa Indonesia, seni dan tari tradisional di berbagai universitas di Indonesia, ujar Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Bratislava Wanton Saragih Sidauruk, kepada koresponden Antara London, Selasa.

Dikatakannya, peragaan busana Indonesia dari Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Betawi, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, menjadi dayak tarik bagi pengunjung yang datang ke pameran.

Peragaan busana itu diiringi dengan penjelasan mengenai jenis dan pernik-pernik busana di tengah-tengah alunan musik yang eksotik.

Pesona gadis-gadis Slovakia menambah kekaguman penonton tatkala mereka membawakan tari 'Poco-poco' bersama dengan istri staf KBRI Bratislava.

Para penonton nampak antusias dan memberikan apresiasinya dengan applaus panjang, dan bahkan ikut naik ke atas panggung menarikan 'Poco-poco'.

Gadis Slovakia dan istri staf KBRI membantu penonton yang ikut menari 'Poco-poco' dengan variasi gerakan kaki ke depan, ke samping dan ke belakang ,serta sekali-kali berputar, sambil mengayunkan tangan mengikuti alunan musik.

Sesi 'workshop' Tari Poco-poco itu menjadi ajang komunikasi budaya dari dua kutub budaya yang sangat berbeda antara masyarakat timur dan barat.

Selain itu, juga digelar seni budaya Indonesia lainnya dengan menampilkan penari professional, I Gusti Made Aryantha dari Bali. Dia tampil membawakan tari "Baris" dan "Topeng", dan memukau serta mengundang tawa penonton, karena dibawakannya dengan gaya humor dan jenaka.

Pergelaran seni budaya Indonesia yang digelar KBRI Bratislava itu diikuti dengan acara 'Gala Evening' pameran '12th International Bonsai, Tea and Suiseki Exhibition 2009' dengan sajian makanan khas Indonesia seperti sate, nasi goreng, lumpia dan dadar gulung.

Duta Besar RI Bratislava, Harsha E. Joesoef, dalam sambutannya mengatakan bahwa 'event' seperti ini dapat menjembatani peserta yang berbeda latar belakang budaya, usia, dan asal negara, untuk saling mengenal dalam satu semangat persahabatan.

Pergelaran seni budaya Indonesia ini diharapkan dapat meningkatkan pengenalan orang asing terhadap Indonesia.
Pameran itu tidak saja diikuti Indonesia, tetapi juga oleh negara lainnya seperti Italia, Perancis, Afrika Selatan, Taiwan, China, Jepang, Polandia, dan Hungaria, demikian Wanton Saragih Sidauruk. (U-ZG)***5***


(T.H-ZG/B/H-KWR/H-KWR) 21-04-2009 23:24:16

Tidak ada komentar: