Rabu, 11 Desember 2013

BKPM

BKPM LONDON TAWARKAN 22 PROYEK DI LONDON

London, 7/12 (ANTARA) - Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) London atau Perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) London menawarkan 22 proyek infrastruktur prospektif di Indonesia kepada para investor di Eropa khususnya di Inggris.

Beberapa investor potensial menunjukkan ketertarikan dan memberikan perhatian untuk mendalami lebih lanjut mengenai transparansi, mekanisme dan jangka waktu proses tender, serta aspek pembebasan tanah, ujar Kepala Perwakilan BKPM (IIPC) London J.S. Meyer Siburian kepada ANTARA London, Sabtu.

Untuk itu IIPC London telah mengikuti pameran The UK Infrastructure Conference and Expo (UKICE) yang diadakan di London Stock Exchange, baru baru ini.

Menurut J.S. Meyer Siburian, UKICE ini merupakan Infrastructure Investment Summit and Expo terbesar di Inggris Raya yang diselenggarakan IPR Connections bekerjasama dengan HM Treasury bertempat di London Stock Exchange.

Pameran UKICE diikuti berbagai perusahaan-global terkait dengan pembangunan proyek-proyek infrastruktur di antaranya Arup, Mott MacDonald, Heathrow Airport Limited, Gatewick Airport, Birmingham Airport, Commission Air, Sweett Group.

Selain itu pameran juga diikuti oleh RBS Group, Lafarge Tarmac, Clyde & Co, Preqin, EC Harris, Hitachi Rail Europe, K&L Gates, S&P¿s UK, Severn Trents, Affinity Water, SMBC, BLP, BlackRock Renewable Power, Chiltren Railways dan Green Investment Bank.

Dikatakannya dalam acara UKICE berbagai peluang proyek-proyek infrastruktur, perencanaan, pembiayaan, penjaminan, dan implementasi berbagai proyek infrastruktur global yang bertujuan mempermudah akses koneksitas produk, jasa dan pergerakan manusia serta menurunkan supply chain costs dipromosikan.

Dikatakannya UKICE dihadiri berbagai stakeholders proyek-proyek infrastruktur di Inggris Raya baik dari kalangan pemerintah seperti HM Treasury, UKTI, Councils of Oxfordshire, Cambridgeshire, Birminghamm
Selain itu juga hadir perusahaan konsultan, operator, kontraktor, penyedia dan investor infrastruktur di Inggris Raya maupun negara-negara lainnya.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), pemerintah Indonesia menjadikan investasi sebagai pilar utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi antara 6,3 sampai 6,8 persen per tahun pada 2010-2014, serta menurunkan angka kemiskinan sebanyak delapan sampai 10 persen dan tingkat pengangguran antara lima sampai enam persen di 2014.

Untuk mencapai target tersebut dibutuhkan total investasi sebesar Rp12.462 trilliun dalam lima tahun termasuk Rp1.923,7 trilliun investasi infrastruktur di mana Rp1.009 trilliun diharapkan bersumber dari investasi infrastruktur swasta nasional dan asing.

Dikatakannya target tersebut sejalan dengan program pengembangan enam koridor ekonomi nasional yang dikenal dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang diluncurkan pemerintah pada 2011.

Tujuannya menjadikan Indonesia sebagai Negara maju pada tahun 2025 yang berpendapatan perkapita sebesar 14.250 sampai 15.000 dolar AS dimana infrastruktur memegang peranan kunci.

Pada November lalu Pemerintah telah meluncurkan PPP Book 2013 yang menawarkan 27 proyek infrastruktur dengan dua kategori yaitu prospektif dan potensial bernilai total 47,34 miliar dolar AS atau setara Rp 551,5 trilliun.

Menurut Meyer Siburian, ke 22 proyek infrastruktur prospektif di Indonesia yang ditawarkan yaitu pembangunan dengan dua model/skema yaitu model Public-Private-Partnership (PPP) atau KPS yang akan ditenderkan 2014 maupun model Business-to-Business (B to B) yang siap dikerjasamakan dengan PJPK (Contracting Agency).

Ke 22 proyek yang ditawarkan tersebut terdiri atas empat proyek KPS Transportasi, tujuh proyek KPS Jalan Tol dan Jembatan, lima proyek KPS dan tiga proyek B to B Air Minum, dua proyek KPS Pengolahan Sampah, serta satu proyek KPS Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Perwakilan BKPM bersama dengan KBRI London siap memfasilitasi calon investor untuk merealisasikan minat mereka di Indonesia, demikian J.S. Meyer Siburian. (ZG)
(T.H-ZG/B/S. Suryatie/S. Suryatie) 07-12-2013 10:35:51

Tidak ada komentar: