Rabu, 10 Agustus 2016

QATAR

REMITAN TKI 100 JUTA DOLAR BENTUK IQH
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 3/8 (Antara) - Sekitar 300 tenaga kerja Indonesia (TKI) profesional bidang jasa dan pelayanan seperti hotel, spa, restauran, dan maskapai penerbangan yang menghasilkan remitan sekitar 110 juta dolar AS membentuk organisasi kemasyarakatan Indonesia-Qatar Hospitality (IQH) di hotel Doubletree Hilton, Doha, Qatar.
         Dalam acara peresmian diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pemotongan nasi tumpeng oleh Duta Besar RI untuk Qatar, Muhamad Basri Sidehabi untuk diserahkan kepada Ketua terpilih IQH, Reno Saputra, demikian Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, kepada Antara London, Rabu.
         Reno mengharapkan IQH dapat menjadi wadah bagi TKI profesional di bidang jasa dan pelayanan untuk bersatu dan bekerja sama guna meningkatkan peluang tenaga kerja serta meraih posisi jabatan yang lebih baik pada perusahaannya. "Perlunya upaya yang sinergi dengan KBRI agar dapat memaksimalkan peluang tenaga kerja di Qatar," ujar Reno yang bekerja pada jasa ekspedisi Aramex.
         Sementara itu Wakil Ketua IQH, Santi Julia yang bekerja sebagai event organizer Fischer Appelt mengharapkan IQH menjadi wadah bagi TKI untuk silaturahmi dan sekaligus berbagai informasi terkait tenaga kerja serta tempat untuk menghilangkan kejenuhan dalam bekerja.  
    Pembentukan IQH tersebut menjadi ormas Indonesia ke-51 di Qatar yang bernaung pada Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar Permiqa  membawahi 43 ribu WNI yang dipimpin Edwin Kurniawan.

         Acara yang difasilitasi KBRI Doha berlangsung hangat, bersahabat dan meriah. Dubes Sidehabi mengapresiasi pembentukan organisasi itu karena diharapkan dapat mendukung misi KBRI Doha untuk meningkatkan peluang tenaga kerja terampil dan semi terampil serta sekalgus mendukung kebijakan moratorium pengiriman TKI informal ke Timur Tengah yang diberlakukan sejak Mei 2015.
         Dubes mengharapkan IQH dapat mendukung misi diplomasi ekonomi guna memperbanyak TKI di Qatar khususnya dalam rangka Peringatan ke-40 hubungan diplomatik RI-Qatar sejak tahun 1976.  
    Dikatakannya kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan Menteri Hanif Dakhiri dengan Menteri Tenaga Kerja, Sosial dan Admintrasi Qatar, Dr. Issa bin Saad al-Jafali al-Nuaimi, Mei lalu yang memberi tambahan kuota 24 ribu TKI. Selain itu, Qatar juga akan melakukan investasi pengembangan bidang vokasi dan ketrampilan guna mempersiapkan ketrampilan TKI di Qatar.

         Keberadaan KBRI adalah memberikan pelayanan dan perlindungan bagi WNI di Qatar yang berdasarkan International Organisation of Migration (IOM) jumlah TKI di Qatar sekitar 43 ribu, seperempat diantaranya adalah tenaga kerja trampil dan sisanya sekitar 30 ribu tenaga kerja infomal.  KBRI dan Wisma Duta adalah rumah Bangsa Indonesia tempat berlindung bagi para WNI. "TKI adalah duta bangsa di luar negeri sehingga perlu kiranya mematuhi hukum dan menjaga rasa persatuan, kekompakan dan saling membantu sesama TKI agar dapat meningkatkan citra Indonesia di Qatar," ujarnya.
         Menurut mantan pilot F-16 pertama Indonesia ini, TKI umumnya dipuji karena memiliki kinerja yang baik, sabar dan bersahabat namun ada kelemahan TKI terkait dengan mentalitas yang kerap merasa homesick dan lemah berbahasa Inggris.
         Untuk itu, mantan anggota DPR ini memaparkan jumlah remitan dari buruh migran di Qatar yang tercatat melalui perbankan mencapai 10,4 miliar dolar AS pada 2015. Negara-negara dari Asia Selatan sebagai penerima terbesar 70 persen. Buruh migran India yang berjumlah sekitar 600 ribu menerima remitan 3,99 miliar dolar AS, Nepal 2,02 miliar dolar AS, Mesir 1,05 miliar dolar AS, Bangladesh 525 juta dolar AS, Sri Lanka 511 Juta dolar AS, dan Pakistan 427 juta dolar AS. Sedangkan remitan buruh migran Indonesia tercatat sekitar USD 110 juta.
         Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, menyebutkan Qatar saat ini membutuhkan banyak tenaga kerja asing untuk pembangunan dan operator berbagai proyek berskala besar dan persiapan sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022. Diperkirakan sekitar USD 200 Milyar dikucurkan untuk pembangunan stadion, hotel, pusat perdagangan, infrastrukur jalan, sarana kereta api dan reklamasi untuk pembangunan kota-kota baru guna menunjang kegiatan akbar empat tahunan tersebut. (ZG) ***4***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 03-08-2016 03:13:52


Tidak ada komentar: