Rabu, 08 September 2010

GARUDA LAYANI "VISA ON BOARD"

GARUDA LAYANI "VISA ON BOARD"

Oleh Zeynita Gibbons

London, 2/9 (ANTARA) - Senyuman yang tersunging di bibir dan kedua tangan Relawati terkatup di dada sambil menundukkan kepala, menjadi ciri khas dari pelayanan baru Garuda Indonesia Experience dalam pesawat baru Airbus A330-200 yang terbang ke Amsterdam.

Pelayanan bagi penumpang Garuda Indonesia ini merupakan hal utama selain keselamatan yang menjadi tujuan utama sejak maskapai milik pemerintah itu kembali mengudara di atas cakrawalah Eropa sejak dua bulan terakhir, ujar Menejer Area Eropa dan Timur Tengah Iswandi Said kepada koresponden Antara London.

Para penumpang Garuda disambut dengan senyuman di pintu pesawat dan seperti Relawati, pramugari senior itu mengatupkan kedua tangan di dada sambil menundukkan kepala kepada seluruh penumpang sebagai ungkapan selamat datang.

Selain itu kepada seluruh penumpang, Garuda memberikan pelayanan ?visa on board? yang perupakan pelayanan keimigrasian pertama kalinya di dunia penerbangan untuk wisatawan asing yang berwisata ke Indonesia atau warga Indonesia yang mengunakan jasa penerbangan Garuda.

Dua petugas imigrasi yang ikut dalam penerbangan dari Amsterdam memberikan pelayanan dari bangku ke bangku dengan mendatangi setiap penumpang yang ada di pesawat terbang.

"Suatu pelayanan yang sangat memuaskan, Its great," ujar Jan Berings yang baru pertama kali menumpang Garuda ke Jakarta, saat dijumpai dalam penerbangan di business class dari Dubai menuju Jakarta.

"Saya tidak perlu repot repot minta visa di KBRI," ujar Account Manager Dentsu Brussels, perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran.

Diakuinya promosi Garuda memang masih kurang, terbukti hanya dua dari 10 orang Belanda yang tahu mengenai penerbangan Garuda Indonesia kembali memberikan pelayanan dari Amsterdam, Jakarta-Amsterdam, ujarnya.

Menurut Jan Berings memang ada persaingan antara maskapai penerbangan KLM yang merasa takut penumpangnya lebih tertarik menaiki Garuda karena memang pelayanan yang diberikan sangat memuaskan.

Baik makanan maupun pelayanan yang diberikan oleh pramugari dan yang utama adalah dengan jasa pelayanan baru dengan diberikannya ?visa on board? bagi wisatawan atau warga asing yang akan berkunjung ke Indonesia.

"Saya rasa memang satu satunya maskapai penerbangan yang memberikan pelayanan visa on board ini," ujarnya.

Jan Berings yang juga ikut mempersiapkan kehadiran Garuda kembali di Amsterdam mengakui bahwa Garuda perlu melakukan promosi terus menerus karena saat ini sudah banyak penerbangan asing yang terbang ke Jakarta.

Ia memberi contoh seperti maskapai penerbangan Turkis Airline dan juga Qatar serta Emirate yang berusaha menarik penumpang dari Eropa ke Indonesia.

Pelayanan yang terbaik itu pula yang membuat Niken, ibu muda yang bekerja di perusahaan minyak Shell, mudik lebaran menggunakan penerbangan Garuda dari Amsterdam.

Niken mengaku baru pertama naik Garuda, karena sebelumnya dia naik KLM.

Selama sebulan cuti untuk lebaran, Niken senang bisa naik Garuda Indonesia yang kembali terbang dari Amsterdam bersama sang buah hatinya, Arnold (2).

Adanya pelayanan ?Visa On Board? memudahkan saya untuk tidak perlu lagi antre di bandara Soekarno Hatta, apalagi Arnold anaknya sangat aktif lari ke mana mana.

Sementara itu Veni Velina yang menetap di Rotherdam bersama sang suami Yose Rizal mengakui bahwa ia juga senang bisa naik Garuda ke Jakarta, cuman kalau boleh ada harga khusus untuk orang Indonesia yang tinggal di Belanda, ujar wanita yang pernah bekerja di kantor berita Antara, Jakarta.

Selama penerbangan dari Amsterdam ke Jakarta, dua petugas imigrasi yaitu Shalahuddin Al Ayubi dan Yord Marshall memberikan pelayanan pengurusan keimigrasian kepada seluruh penumpang Garuda yang berada di atas pesawat Airbus A330-200 dari Amsterdam ke Jakarta,. akhir pekan lalu.

Pada saat pesawat lepas landas dari Dubai setelah mengisi bahan bakar, dan usai pramugari menyajikan makan malam kedua petugas imigrasi yang lengkap dengan seragam dan tanda pengenal mulai mendatangi penumpang kelas bisnis itu satu per satu.

Dengan ramahnya Ayubi bertanya kepada para penumpang akan ke mana dan minta pasport untuk diberikan cap kedatangan. Bisa dimulai dari Amsterdam atau dari Dubai, ujarnya.

Setelah mengecek masa berlaku pasport, Ayubi pun memberikan cap kedatangan di pasport para penumpang serta memberikan kartu bewarna hijau bertuliskan ?Imigration Clearance Card? kepada seluruh penumpang yang nantinya sesampai di Jakarta bisa langsung diserahkan kepada petugas imigrasi di Bandara Soekarno Hatta.

"Saya bertugas di imigarsi sudah sejak tiga tahun lalu," ujar Shalahuddin Al Ayubi asal Bogor yang mendapat tugas untuk kedua kali memberikan pelayanan visa on board untuk para penumpang Garuda.
"Pertama bulan Juli lalu, saat Garuda mulai terbang kembali ke Amsterdam," ujar Ayubi yang menyebutkan saat ini terdapat sebanyak 116 penumpang dan turis yang perlu dilayaninya.

Dikatakannya dalam penugasan ke luar negeri sudah ada jadwal yang dibuat oleh bagian kepegawaian yang mengurus setiap bulan dengan cara bergantian.

Bercerita mengenai suka duka pengalaman dalam bertugas di atas pesawat Garuda, seperti pada penerbangan ke Amsterdam, Ayubi mengakui lelah juga karena rute yang lumayan jauh dengan perjalanan hampir lima belas jam. "Sukanya kami bisa jalan jalan cuman tetap aja tidak banyak waktu," ujarnya.

Menurut Ayubi, adanya pelayanan visa on board yang diberikan Garuda di atas pesawat sebelum pesawat kepada para penumpangnya sebelum mendarat akan dapat menaikkan citra Garuda di mata internasional.
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/H-KWR/H-KWR) 02-09-2010 04:53:08

Tidak ada komentar: