Selasa, 28 September 2010

PENDIDIKAN DI RUSIA

MAHASISWA INDONESIA LIRIK PENDIDIKAN DI RUSIA

London, 29/9 (ANTARA) - Mahasiswa Indonesia mulai memilih pendidikan di Negeri beruang putih yang bukan tempat asing lagi bagi pencari ilmu dari tanah air.

Sebanyak delapan mahasiswa baru tiba di Airport Internasional kota Moskow, Domodedovo untuk menggali ilmu pengetahuan dari negeri bumi bagian utara ini, ujar Counsellor, Pensosbud dan Pendidikan KBRI Moskow, M. Aji Surya dalam keterangan persnya yang diterima ANTARA, Rabu.

Menurut M Aji Surya, meskipun wajahnya cukup layu dengan penerbangan lebih dari 15 jam, tampak semangat yang tinggi dari para pelajar Indonesia yang tidak merasa takut ataupun kekhawatiran.

"Diterminasi kami sangat kuat," kata salah seorang calon mahasiswi program S1 yang akan belajar di Rostov State Medical University yang jaraknya satu jam penerbangan dari Moskow.

Gelombang pertama mahasiswa baru Indonesia tersebut merupakan bagian dari sekitar 40 mahasiswa yang menerima beasiswa Pemerintah Rusia baik untuk S1, S2 maupun S3.

Sesuai dengan permintaan Pemerintah Indonesia, maka penerima besiswa diprioritaskan untuk S2 yakni 20 orang, sedangkan sisanya dibagi untuk S1 dan S3. Selain mereka yang mendapat beasiswa dari Pemerintah Rusia, kini mulai banyak datang para mahasiswa dengan biaya sendiri.

Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Moskow, Berlian Napitupulu menyambut gembira kedatangan mahasiswa baru yang akan mulai aktif belajar pada bulan Oktober dan Nopember tersebut.

"Era baru telah tiba dan kerjasama pendidikan akan terus meningkat. Inilah jembatan emas bagi kedua bangsa di masa datang. Mahasiswa baru itu adalah generasi yang memiliki visi yang jelas dan semangat belajar yang kuat," ujarnya.

Saat ini terdapat 20 mahasiswa Rusia yang tengah mengenyam beasiswa Seni dan Budaya Indonesia atau Darmasiswa di berbagai perguruan tinggi Indonesia.

Sementara 10 calon dosen Universitas Islam di Rusia studi Islam di UIN Malang serta beberapa anak muda Rusia mengikuti short course yang dilaksanakan oleh Kementerian Luar Negeri RI. "All in all, saya kira ada perimbangan positif," ujar Berlian.

Puncak keemasan kerjasama pendidikan Indonesia Rusia terjadi pada masa "Orde Lama" dimana terdapat ribuan mahasiswa Indonesia dikirim ke Uni Soviet untuk menggali aneka ilmu pengetahuan.

Seiring perubahan konstelasi politik domestik dan internasional dalam frame perang dingin, maka aneka kerjasama merosot tajam dan baru mulai pulih dalam beberapa tahun terakhir.

KBRI Moskow berpendapat bahwa sebaiknya mahasiswa Indonesia yang belajar di Rusia mengambil ilmu-ilmu murni yang memang sangat kuat di Rusia sejak lama seperti fisika, kimia, nuklir, nano teknologi ataupun perminyakan serta persenjataan.

Meskipun mahasiswa Indonesia di Rusia saat ini baru mencapai 120 orang namun diharapkan akan meningkat lagi di tahun-tahun mendatang.***3***(ZG)
(T.H-ZG/B/S006/S006) 29-09-2010 05:43:28

Tidak ada komentar: