Minggu, 12 September 2010

HALAL BI HALAL BUDAYA PERLU DILESTARIKAN

HALAL BI HALAL BUDAYA INDONESIA PERLU DILESTARIKAN

Jakarta, 12/9 (ANTARA) - Duta Besar Djoko Susilo mengatakan, ritual halal bihalal pada saat lebaran merupakan salah satu bentuk ragam budaya Indonesia yang perlu dilestarikan, baik di tanah air maupun di perantauan.

Hal itu disampaikan Dubes Djoko Susilo dalam rangkaian perayaan Idul Fitri 1431 Hijriah yang digelar di kediamannya di Gumligen, Swiss.

Pensosbud KBRI Bern, Rizka Desinta, dalam keterangan persnya yang diterima Antara, Minggu, mengatakan, setelah berpuasa selama satu bulan lamanya, masyarakat muslim Indonesia di Swiss dan sekitarnya merayakan hari kemenangan, Idul Fitri.


DIkatakannya, suasana haru dan suka cita mewarnai acara Open House di Wisma Duta yang dihadiri lebih dari 400 masyarakat Indonesia dan Swiss.

Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Pengajian An-Nur mempersembahkan puisi dan lagu bertemakan Idul Fitri yang menambah haru suasana pada hari kedua lebaran tersebut.


Kesempatan halal bihalal ini dimanfaatkan warga yang hadir untuk saling bersilaturahim dan saling bermaaf-maafan.


Berbagai hidangan khas lebaran, seperti ketupat sayur, opor ayam, rendang, sambal goreng, serta penganan khas lebaran lainnya dihidangkan pada acara Open House tersebut.


Idul Fitri 1431 Hijriah di Swiss jatuh Kamis, 10 September warga muslim Indonesia di Swiss mengadakan Sholat Ied bersama di KBRI Bern.


Ibadah puasa di Swiss kali ini jatuh di musim panas, sehingga durasinya bisa mencapai 17 jam, dimulai pada pukul 4 pagi hingga pukul 9 malam.

Di Swiss terdapat sekitar 300.000 warga muslim, atau sekitar 4,6 persen dari jumlah keseluruhan populasi di Swiss. Sebagian besar muslim di Swiss berasal dari Kosovo, Bosnia, Albania, dan Turki. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/M012/M012) 12-09-2010 23:09:48

Tidak ada komentar: