Selasa, 12 Juni 2012

EUROZONE


PENGAMAT: BANTUAN UNTUK SPANYOL BERDAMPAK PADA MASYARAKAT

         London, 12/6 (ANTARA) - Krisis Eurozone yang diawali dari Yunani dan merembet ke Spanyol yang baru mendapat bantuan sebesar 100 miliar euro mempunyai dampak dan implikasi bagi masyarakat di negeri Matador tersebut, kata seorang pengamat.

        Dosen Ekonomi Politik Internasional, FISIP Universitas Indonesia, Vishnu Juwono mengatakan kepada ANTARA London Selasa bahwa bantuan ini diberikan tentunya melalui proses negosiasi yang panjang antara negara utama Uni Eropa dengan Spanyol.

        Dikatakannya, mengacu pada pengalaman di Yunani dan Irlandia, pemerintah Maiano Rajoy ingin membuat kesan bahwa bantuan ini tidak merupakan bantuan "bail out" terhadap perekonomian Spanyol akan tetapi hanya untuk menyelamatkan sektor perbankan.

        Pemerintah Spanyol mendapat komitmen bantuan dari sebanyak 100 miliar Euro yang diumumkan tanggal 9 Juni lalu akan digunakan untuk menyelamatkan  beberapa bank pinjaman regional besar di Spanyol, dikenal dengan istilah Caja.

        Bank yang sedang dilanda krisis likuiditas akibat pasar properti yang menurun secara drastis dan diperparah dengan pertumbuhan ekonomi, dimana diperkirakan Spanyol akan mengalami resesi ekonomi yang kedua kali selama tiga tahun terakhr, ujar Vishnu yang sedang mengambil gelar PhD di London School of Economy, Inggris.

        Rasio hutang terhadap produk Domestik Bruto (PDB) dari Spanyol saat ini sebesar 70 persen namun dengan adanya bantuan ini rasionya diperkirakan akan meningkat menjadi 100 persen, ujar Vishnu.

        Selain itu kondisi perekonomian juga ditandai dengan tingkat pengangguran sebanyak  25 persen bagi yang berumur di atas 50 tahun dan sekitar 50 persen  yang berumur 25 tahun ke bawah.

        Menurut dia, dengan struktur tenaga kerja seperti ini maka akan dapat menciptakan semacam bom waktu sosial bagi pemerintah Spanyol yang dipimpin  Maiano Rajoy yakni kejahatan dan demonstrasi meningkat akibat jumlah pengangguran yang tinggi.

        Dana ini dberikan melalui dana fasilitas yang disebut dengan European Financial Stability Facility (EFSF) dan atau yang akan aktif bulan depan adalah European Stability Mechanism (ESM). 
   EFSF mempunyai kapasitas bantuan sebesar hampir 500 miliar euro. Untuk mencairkan dana tersebut harus disetujui oleh anggota utama 17 negara anggota Uni Eropa (EU). 
   Bedanya adalah jika melalui ESM maka negara-negara Uni Eropa akan mendapat prioritas pertama dalam pengembalian pinjaman dibanding dengan misalnya investor swasta dan tentunya negara Uni Eropa sedang melobi agar dana bantuan disalurkan melalui fasilitas ESM.

        Tentu saja pasar tidak dapat percaya dengan penjelasan tersebut bahwa bantuan diberikan karena Pemerintah Spanyol tidak mempunyai dana lagi untuk menyelamatkan banknya dan untuk menjaring dana dari pasar mereka tidak akan mampu membayar karena terkena suku bunga yang tinggi.

        Sementara itu dari mekanisme pembayaran dan pengembalian dana masih terjadi negosiasi yang sangat intens antara pemerintah Spanyol serta negara-negara kreditor di Uni Eropa. Dana bantuan 100 miliar euro akan disalurkan melalui pemerintah Spanyol yang nanti digunakan untuk merestrukturisasi bank-bank besar Spanyol. 
   Mengacu pada sensitivitas politik yang terjadi di Yunani, Irlandia dan Portugal, Pemerintah Spanyol tidak menginginkan adanya mekanime monitoring dimana pejabat dari Dana Moneter Internasional (IMF), komisi Eropa (EC) dan Bank Sentral Uni Eropa yang dikenal dengan tiga serangkai  `Troika¿ akan datang dalam sebuah misi secara berkala memonitor perkembangan dari aksi pemerintah sebagai konsekuensi menerima pinjaman.

        Misi semacam ini biasanya akan dengan mudah dieskploitasi oleh kubu oposisi dan aksi jalanan untuk mendelegitimasi pemerintah yang `tunduk¿ pada kekuasaan kapitalis global, ujar Vishnu.

        Di sisi lain pihak IMF, EC dan Bank Sentral Eropa ingin agar mekanisme pengawasan dan monitoring tetap dilanjutkan secara berkala dan kontinu.

        Kekhawatiran utama dari pihak "Troika" ini adalah dana pinjaman ini akan dimanfaatkan oleh kroni-kroni pengusaha di belakang beberapa bank Caja untuk menyelamatkan usaha masing-masing daripada menyelamatkan sistem perbankan dan perekonomian Spanyol.

        Tentu saja tarik-menarik mengenai mekansime pengawasan ini akan semakin intens beberapa hari mendatang, ujar Vishnu.

        Namun bantuan sebesar 100 miliar Euro diperkirakan tidak akan cukup untuk menyelamatkan perekonomian Spanyol akibat resesi perekonomian yang diperikarakan terjadi tahun ini. Implikasinya adalah kerugian perbankan akibat krisis properti akan semakin besar lebih dari 180 miliar Euro yang diperkirakan saat ini.

       Hal ini karena daya beli tidak ada sehinggga nilai properti makin turun. Sehingga diperkirakan Spanyol akan membutuhkan pinjaman baru yang tidak hanya meyelamatkan perbankan akan tetapi untuk menyelamatkan ekonominya seperti yang terjadi di Yunani, Portugal, dan Irlandia tidak dalam waktu yang lama, kata Vishnu.

    (T.ZG/B/M016)



(T.H-ZG/B/M016/M016) 13-06-2012 00:31:12


Tidak ada komentar: