Rabu, 13 Juni 2012

YUNANI



          INDONESIA GELAR SEMINAR INVESTASI DI YUNANI

          London, 14/6 (ANTARA) - Krisis ekonomi di Yunani yang berkepanjangan tidak menyurutkan minat para pengusaha dan calon investor dari Yunani untuk ikut dalam seminar investasi yang diselenggarakan KBRI Athena di kota Thessaloniki, Kamis.

        Seminar investasi bertemakan "Investment Opportunity in Indonesia", diadakan KBRI Athena  bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Thessaloniki Chamber of Commerce and Industry (TCCI),  yang diselenggarakan di Conference Hall, gedung TCCI, yang berusia sekitar 100 tahun, ujar Sekretaris Satu KBRI Athena Jani Mediawati Sasanti kepada ANTARA London, Kamis.

        Kendati diselenggarakan hanya tiga hari menjelang dilaksanakannya Pemilu lanjutan yang menentukan nasib Yunani untuk tetap berada di zona Euro atau tidak, sebanyak 75 pengusaha dari Thessaloniki, kota terbesar kedua di Yunani, terlihat  memperhatikan dan mencatat penjelasan yang disampaikan oleh para pembicara.

        Dalam seminar itu , Konsul Kehormatan Indonesia di Thessaloniki,  seorang pelaku usaha dari Yunani yang telah lama melakukan bisnis di Indonesia menyampaikan kisah keberhasilannya dalam panel yang diikuti  anggota delegasi dari BKPM yang sedang melakukan kegiatan "Policy dialogue on Terminal Cruise di Yunani".

        Seminar Investasi yang dilakukan dalam dua bahasa yaitu Inggris dan Yunani, dibuka Wakil Ketua TCII, Emmanual Vlachogiannis yang menggarisbawahi Indonesia dan Yunani memiliki banyak kesamaan baik dari segi geografis sebagai sesama negara kepulauan maupun kondisi dimana kedua negara pernah mengalami krisis ekonomi. Yunani saat ini mengalami krisis ekonomi dan keuangan sedangkan Indonesia berhasil bangkit dari krisis ekonomi yang melanda Asia di tahun 1997.

       Dengan berbagai kesamaan ini, terbuka peluang kerja sama kedua negara khususnya di sektor ekonomi dan perdagangan. Yunani juga berpandangan keberhasilan Indonesia dalam mengatasi krisis ekonomi merupakan suatu hal yang perlu dipelajari oleh Yunani saat ini, ujarnya.

        Mewakili KBRI, KUAI KBRI Athena, Abdul Fatah Zainal menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik dari pihak TCII dan kehadiran para pengusaha dalam seminar dimaksud di tengah keadaan Yunani yang sedang dilanda krisis ekonomi dan ketidakstabilan situasi politik dan ekonomi.

         Dalam kesempatan itu ia menyampaikan penghargaan kepada delegasi BKPM yang dipimpin Direktur Perencanaan Infrastruktur dan didampingi Kasubdit Infrastruktur Transportasi Laut, Udara dan Infrastruktur.

         Kunjungan delegasi BKPM, selain menjadi pembicara pada acara seminar promosi, adalah untuk mengadakan policy dialog dengan Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, Port Authority Athena dan perusahaan kapal pesiar Louis Cruise yang telah dilakukan di Athena.

         Konsul Kehormatan RI untuk Thessaloniki, Dimitris Ramoglou menyampaikan gambaran keunggulan Indonesia di bidang ekonomi termasuk keberhasilan Indonesia menjadi anggota G-20 dan posisi Indonesia berdasarkan lembaga pemeringkat kredit yang telah menempati posisi investment grade.

         Sementara itu Fritz H. Silalahi dari BKPM menjelaskan iklim investasi Indonesia yang semakin kondusif untuk penanaman modal khususnya pemberian insentif yang diberikan Pemerintah kepada pengusaha asing.

         Kasubdit Infrastruktur Transportasi Laut, Udara dan Infrastruktur lainnya BKPM memfokuskan presentasi berikutnya mengenai Kemitraan Pemerintah dan Swasta di bidang infrastruktur. Disampaikan mengenai perkembangan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia yang sedang dan akan dilakukan.

        Sementara itu pelaku usaha Yunani, pemilik "Archegonon" furniture, Athena, Yannis Sergakis berbagi tip mengenai pengalaman berusaha dengan pebisnis Indonesia.

        Menurut dia, setelah menjalankan usaha selama sekitar 14 tahun, ia mendapati pengusaha Indonesia menjalankan usaha dengan modal kepercayaan, kejujuran dan kerja keras.   ***2***

    (ZG/c/a011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 14-06-2012 07:21:59

         

Tidak ada komentar: