Senin, 18 Juni 2012

VENEZIA



PERTUNJUKAN WAYANG KULIT DI VENEZIA

          London, 19/6 (ANTARA) - Wayang kulit membuka sejarah baru dalam seni pertunjukan di Italia, untuk pertama kalinya pertunjukan wayang di tampilkan di Venezia  dan mendapat sambutan meriah sekitar sekitar 600 penonton.

         Bekerja sama dengan Insitut Seni Indonesia Yogyakarta, Yayasan Giorgio Cini dan didukung Keuskupan (patriarch) Venezia, KBRI Vatikan menampilkan pertunjukan wayang kulit dengan lakon Anoman Duta di Teater Goldoni,  ujar Sekretaris Tiga KBRI Tatasuci Vatikan Bonifacius R. Wijayanto kepada ANTARA London, Selasa.

         Di teater yang berusia sekitar 390 tahun tersebut, kelompok Saraswati Dance Company dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta membuka pementasan wayang kulit dengan tarian Golek Lambangsari dan Bambangan Cakil.

         Lakon Anoman Duta berdurasi selama 40 menit meskipun tanpa menggunakan terjemahan ke dalam bahasa Italia  namun penonton menikmati pertunjukan dari awal hingga akhir.

         Pembawa acara hanya menyampaikan mengenai lakon yang dimainkan pada malam itu sebagai pengantar dalam Bahasa Italia.

         Dubes RI untuk Takhta Suci Vatikan, Budiarman turut menyaksikan pertunjukan, menyampaikan sudah saatnya  wayang kulit diperkenalkan kepada publik Eropa, khususnya Italia.

         Wayang kulit Indonesia selain khas, juga memiliki peran yang besar dalam upaya penyebaran agama di Indonesia.

         Oleh karenanya, tidaklah mengherankan apabila UNESCO menganugerahkan status wayang Indonesia sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.

         Dubes Budiarman menyampaikan, pemilihan Venezia sebagai tujuan pertama dari muhibah budaya ISI Yogyakarta di Italia bukanlah tanpa alasan.

         Venezia dengan keunikannya sebagai kota yang dibangun di atas air, memiliki visi yang kuat dalam pengembangan pariwisata di Italia, ujarnya.

         Dikatakan, kuatnya dukungan tersebut juga ditunjukkan dengan maraknya berbagai pementasan budaya di kota tersebut guna menjaring wisatawan. Hal itu adanya kantor layanan pastoral pariwisata pada Keuskupan Venezia.

         Diharapkan dengan munculnya animo positif 600 penonton yang memadati Teater Goldoni guna menyaksikan lakon Anoman Duta tersebut akan memicu efek domino bagi pengembangan pariwisata di Indonesia.

    ***3***(ZG)

(T.H-ZG/B/M019/M019) 19-06-2012 05:41:29



            ISI JOGJA NGAMEN DI TERMINI ROMA

            London, 19/6 (ANTARA) -  Suasana senja di penampungan tuna wisma Caritas Diocesana di kawasanTermini Roma yang biasanya diwarnai cengkerama kaum tuna wisma dan para sukarelawan, mendadak berubah saat pengrawit dan penari dari ISI Yogyakarta tiba.

         Kelompok seni ISI  berada di Italia dalam rangka kegiatan muhibah budaya di Italia tersebut tampil menghibur kaum tuna wisma yang berada di shelter tersebut.

         Sekretaris Tiga KBRI Tatasuci Vatikan Bonifacius R. Wijayanto kepada ANTARA London, Selasa mengatakan kegiatan amal didukung KBRI Vatikan, ISI Yogyakarta dan Caritas Diocesana Roma berlangsung dengan sangat sederhana diadakan di kantin Caritas Diocesana.

         Para pengrawit duduk beralaskan kain putih dan para penari menari diatas panggung lantai keramik yang kusam, tanpa peralatan konser maupun tata cahaya yang spektakuler.

         Kondisi seperti ini tidak mengurangi meriahnya acara hiburan amal ini apalagi penonton menikmati hiburan yang menampilkan berupa langgam dan tari tradisional dari Jawa Tengah dan Jawa Barat yang dikemas dengan durasi kurang lebih 45 menit.

         Hal ini didukung para penari ISI Yogya yang jsangat komunikatif dengan penonton, dan mengajak tuna wisma tersebut menari bersama-sama.

         Meskipun sangat asing di telinga, nampak bahwa para tuna wisma tersebut menikmati dan memberikan apresiasi dengan  kehadiran kelompok ISI Yogyakarta untuk menghibur mereka.

         Rektor ISI Yogyakarta Prof. A.M. Hermien Kusmayati, dalam kesempatan terpisah menyampaikan penampilan untuk kaum papa semacam ini sebagai untuk mengingatkan seni bagi semua insan, baik mereka yang beruntung memiliki hidup yang baik maupun yang papa.

         Dubes RI untuk Takhta Suci, Budiarman dalam kesempatan terpisah menyebutkan kegiatan pertunjukan amal ISI Yogyakarta merupakan wujud kepedulian terhadap kaum papa, selaras dengan pandangan Takhta Suci.

         Dikatakannya Takhta Suci senantiasa memperhatikan kehidupan kaum papa, yang salah satunya ditunjukkan dengan kegiatan Caritas, termasuk Caritas Diocesana Roma, berupa penyediaan shelter bagi kaum tuna wisma.

    ***3***  (ZG)


(T.H-ZG/B/M019/M019) 19-06-2012 05:41:2

Tidak ada komentar: