Selasa, 23 Oktober 2012

ASEM BERLIN


               
PERTEMUAN GUBERNUR-WALI KOTA "ASEM" DI BERLIN

         London, 22/10 (ANTARA) - Sedikitnya 80 delegasi mewakili 20 kota dari 20 negara, serta perwakilan organisasi internasional di Asia dan Eropa, menghadiri pertemuan 2nd Asia-Europe Meeting (ASEM) for Governors and Mayors, di kantor wali kota Berlin, 18 dan 19 Oktober 2012 lalu.

        Pada pertemuan yang berlangsung di gedung yang dikenal dengan Rote Rathaus, delegasi Indonesia dipimpin Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi, Prof Dr Ir Sutanto Soehodho MEng, ujar Sekretaris II-Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Berlin, Purno Widodo kepada ANTARA London, Minggu.

        Dia menyebutkan, dalam pertemuan itu juga hadir pejabat Pemprov DKI Jakarta, perwakilan dari Direktorat Kerja sama Intrakawasan Amerop Kemlu RI, serta Kuasa Usaha ad interim KBRI Berlin, R Kusuma Pradopo.

        Hadir pula Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 sebagai tamu undangan khusus dari Wali Kota Berlin, Klaus Wowereit. 
   Fauzi Bowo merupakan inisiator dan tuan rumah pertemuan sebelumnya, yaitu The 1st Asia-Europe Meeting (ASEM) for Governors and Mayors, Oktober 2010 di Jakarta.

        Kuasa Usaha ad interim KBRI Berlin, R Kusuma Pradopo menegaskan peran penting yang pernah dan akan terus dilakukan Jakarta sebagai sebuah kota besar yang melahirkan ide mengenai pembentukan forum ini.

        Dia menyatakan, di masa depan, forum ini akan terus menjadi forum dialog yang efektif antarpengelola kota-kota besar di Asia dan Eropa dalam menghadapi berbagai tantangan baru di era globalisasi yang mengharuskan kota besar melakukan perubahan struktural baik pada aspek ekonomi, demografi, dan budaya.

        Perubahan tersebut tidak lain bertujuan untuk menciptakan sinergi antara pertumbuhan ekonomi, kohesi sosial, dan kelestarian lingkungan yang menunjang peningkatan kualitas hidup di perkotaan, ujar Kusuma lagi.

        Pertemuan 2nd ASEM MGM mengambil tema "ASEM Goes Local: Strategies for Change", dan membahas isu utama yang dihadapi kota besar di Asia dan Eropa yaitu perubahan iklim, pelayanan kesehatan, urbanisasi, migrasi, integrasi sosial, dan upaya membangun good governance pada tingkat lokal.

        Wali Kota Berlin, Klaus Wowereit, dalam sambutan pembukaan acara itu mengatakan bahwa kota-kota besar di Asia dan Eropa dewasa ini berkembang pesat menjadi pusat-pusat metropolitan.

        Perkembangan diikuti pula dengan semakin kompleksnya tantangan yang harus dihadapi dan dicarikan solusinya oleh pemerintah di tingkat lokal, ujar dia lagi.

        Wowereit menjelaskan, Forum 2nd ASEM MGM ini dimaksudkan sebagai wahana para pimpinan di tingkat kota untuk saling berdialog, serta tukar menukar pengalaman terutama untuk mengatasi masalah yang dihadapi berbagai kota besar.

        Mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengingatkan kembali pertemuan pertama di Jakarta dua tahun lalu merupakan babak baru di dalam kerangka kerja sama ASEM dalam membangun platform bagi terjalin dialog antarpemerintah kota untuk mendorong penguatan good governance dengan menjunjung prinsip demokrasi.

        Dia mengemukakan, ketika kota besar dihadapkan dengan tantangan globalisasi yang makin kompleks, akan memicu pemerintah kota untuk memikirkan kepemimpinan seperti apa yang harus dijalankan guna menciptakan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi penduduknya.

        Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle, mengaku mengamati adanya perubahan signifikan dalam tatanan politik global dengan negara berkembang dan emerging economies kini justru semakin menunjukkan pengaruh yang lebih kuat dibandingkan dua dekade yang lalu.

        Negara-negara tersebut saat ini telah menjadi pusat-pusat baru perekonomian dunia, seperti di kawasan Asia yang telah berkontribusi pada sepertiga dari pendapatan domestik (GDP) dunia, kata dia.

        Karena itu, ujar Guido, Jerman menyusun strategi baru di bidang politik luar negeri untuk lebih meningkatkan kerja sama dengan pusat-pusat ekonomi baru (emerging economies).

        Deputi Gubernur DKI Jakarta Prof Sutanto Soehodho, mempresentasikan strategi dan langkah yang diambil Pemprov DKI Jakarta dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim.

        Strategi itu di antaranya membangun infrastruktur penanggulangan banjir, car-free day, uji emisi kendaraan bermotor, manajemen sampah, dan menyusun percontohan (pilot project) bangunan berwawasan lingkungan.

        Sejumlah langkah tersebut, menurut dia, sejalan dengan komitmen kota Jakarta untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen  pada tahun 2030.

        Pada akhir pertemuan, peserta mengadopsi "Berlin Declaration" yang berisikan keinginan gubernur dan wali kota untuk senantiasa berdialog dan tukar pengalaman bagi pembangunan politik dan ekonomi di perkotaan.

        Para gubernur dan wali kota menyatakan penting pengembangan energi terbarukan, kebijakan ramah lingkungan, pengembangan kawasan perkotaan yang mengakomodir keragaman budaya, serta mewujudkan tata pemerintahan kota yang modern, transparan dan demokratis.

        Pertemuan 3rd ASEM Meeting for Governors and Mayors direncanakan berlangsung di Bangkok pada tahun 2014.***3***
(T.H-ZG)

Tidak ada komentar: