Senin, 29 Oktober 2012

SBY KE UK

PRESIDEN SBY PENUHI UNDANGAN RATU ELIZABETH

 Oleh Zeynita Gibbons

          Kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Kerajaan Inggris untuk memenuhi undangan Ratu Elizabeth II akhirnya dapat dipenuhi setelah tertundah karena waktu kurang pas bagi kedua Kepala Negara.

        "Sebenarnya undangan kepada Presiden sedianya untuk dilakukan pada tahun 2011," ujar Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia, Hamzah Thayeb kepada ANTARA London, Senin.

        Bagi Inggris tahun 2012 cukup padat, disela-sela kesibukan Ratu Elizabeth II yang merayakan 60 tahun naik takhta (Diamond Jubilee) dan juga penyelenggaraan pesta olahraga internasional Olimpiade dan Paralympic, undangan itu pun diajukan kembali saat Perdana Menteri Inggris David Cameron  berkunjung ke Indonesia April lalu.

        Undangan Ratu Elizabeth dan Pemerintah Inggris bukan sekedar basa basi kalau saja Indonesia tidak dipandang sebagai negara besar dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta serta negara dengan demokrasi dan penduduk Muslim terbesar.   
   Kebesaran nama Indonesia dan juga keberhasilan yang diraih setelah Reformasi, membuat Inggris memandang Indonesia sebagai suatu negara yang sangat penting.

        Bahkan nama Indonesia disebut sebut oleh David Cameron pada saat menyampaikan sambutannya dalam konferensi Partai Conservative di Birmingham baru-baru ini.

        Hal itu juga diperkuat dengan kunjungan delegasi parlemen Inggris yang berjumlah tujuh orang  terdiri dari enam  anggota Parlemen Inggris dari partai politik yang berbeda (cross party) dan  seorang anggota sekretariat Parlemen Inggris ke Indonesia Juni lalu.

        "Disebutkan Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara, dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia dan menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia," demikian laporan dari hasil kunjungan anggota Parlemen Inggris ke Indonesia yang ditulis anggota Parlemen partai Anne McGuire dari Partai Buruh.

        Kunjungan Parlemen tersebut selain dimaksudkan untuk memperkuat hubungan kerjasama bilateral antara Parlemen Inggris dengan Parlemen Indonesia, juga ditujukan untuk mengetahui lebih jauh mengenai sistem parlementer yang diterapkan di Indonesia.

        Juga bertukar pandangan mengenai berbagai isu kerjasama bilateral maupun internasional yang menjadi kepentingan bersama.

        "Kunjungan juga merupakan salah satu bentuk implementasi konkrit bagi peningkatan dan penguatan kerjasama bilateral Indonesia," kata Dubes Hamzah Thayeb.

        Keberhasilan Indonesia dalam bidang ekonomi di saat berbagai negara mengalami resesi dan di Eropa terjadi krisis ekonomi termasuk di Inggris, membuat Inggris semakin melihat jauh ke Indonesia. 
   "Indonesia menuju ekonomi terbesar enam di dunia," ujar PM Cameron saat memberikan kuliah umum di Universitas Al Azhar, Jakarta ketika berkunjung ke Indonesia April lalu.

        Dengan tegas Cameron memuji Indonesia "Right now this country ¿ your country - is one of the most exciting and dynamic places on the planet. You have made it that way".

        Lalu Cameron pun dengan bahasa Indonesia sleng menyebutkan "Saya salut dengan anda".

   
             Indonesia mampu
   Pujian PM Cameron memang bukan basa basi karena dengan bahasa Indonesia ia pun menyebutkan bahwa Indonesia mampu memimpin dunia. 
   Kata-kata yang diucapkannya dengan bahasa Indonesia dimaksudkan agar seluruh masyarakat Indonesia tahu kalau kita mampu memimpin dunia kalau mau.

        Di Asia Tenggara, Indonesia yang tahun lalu menjadi ketua ASEAN dan adanya pencitraan Bahasa Indonesia menjadi bahasa ASEAN, merupakan langkah awal apa yang disampaikan oleh Cameron.

        Bahkan Indonesia satu satunya negara di Asia Tenggara yang masuk dalam G20 bersama negara besar dunia lainnya dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun mengikuti berbagai pertemuan yang digelar oleh G20.

        Apakah itu bukan suatu pengakuan dunia kalau Indonesia adalah negara yang akan dapat memimpin dunia?
   Di bidang ekonomi, investasi dan perdagangan, Inggris adalah salah satu penanaman modal yang signifikan di Indonesia.

        Indonesia merupakan mitra penting bagi Inggris, dan pemerintah Inggris berkomitmen untuk membangun hubungan yang lebih mendalam di antara kedua negara.

        Dubes Inggris di Indonesia Mark Canning mengakui  Indonesia merupakan pasar berkembang yang besar bagi produk-produk serta jasa pelayanan Inggris, dimana Inggris menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia.

        Inggris dan Indonesia bekerja sama di G20, PBB, dan lainnya untuk menanggulangi beberapa permasalahan sulit yang tengah dihadapi dunia, yakni meningkatkan ekonomi global, mengatasi perubahan iklim, memerangi ekstrimisme dan terorisme, memberantas penyebaran senjata nuklir dan senjata lainnya, mendorong perdagangan yang lebih bebas.

        Isu terorisme pun menjadi perhatian pemerintah di Inggris, dengan kesediaan "Metropolitan Police dan Joint Terrorism Analysis Center" (JTAC) mau menerima delegasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang melakukan kunjungan kerja ke Inggris Juni lalu.

        Pertemuan dengan Metropolitan Police dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kerjasama antara aparat penegak hukum kedua negara di bidang kapasitas institusiona mengenai strategi dan penanggulangan terorisme di Indonesia dan Inggris.

        Strategi penanggulangan terorisme di Inggris ditujukan untuk mengurangi seminim mungkin resiko ancaman teroris baik di dalam negeri maupun kepentingan Inggris di luar negeri agar orang Inggris dapat merasakan hidup yang aman dan bebas dari ancaman teroris.

        Strategi penanggulangan teroris di Inggris atau yang populer disebut sebagai CONTEST (Counter-Terrorism Strategy) selalu dimutakhirkan untuk menjawab tingkat ancaman teroris yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu.

        Hubungan antar manusia, khususnya melalui pendidikan dan pariwisata, merupakan hal yang penting dan semakin berkembang.

        Pemerintah Inggris menempatkan upaya untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara yang sedang berkembang pesat seperti Indonesia, di posisi teratas agenda pemerintah.

        "Hubungan kemitraan seperti inilah yang sedang dibangun," ujar Dubes Hamzah Thayeb.

        Begitupun di bidang kebudayaan, Inggris merupakan negara yang memiliki grup gamelan yang terbesar di dunia dengan jumlah 300 kelompok yang berkembang di berbagai universitas bahkan gamelan diajarkan di universitas di York sejak 30 tahun lalu.

        Undangan yang akhirnya dapat dipenuhi oleh Presiden Bambang Yudhoyono ini diharapkan akan semakin memperkokoh hubungan kedua negara setelah dalam sejarah kedua negara, Ratu Inggris Raya Elizabeth II melakukan Kunjungan  Kenegaraan ke Jakarta pertama kali pada 1974.

        Waktu itu Ratu Elizabeth didampingi suaminya, Pangeran Phillip. Kemudian Presiden Soeharto melakukan kunjungan balasan pada 1979.

    ***1***

(T.H-ZG/B/A025/A025) 29-10-2012 10:30:46

Tidak ada komentar: