Minggu, 14 Oktober 2012

IKON LONDON


                INDONESIA KONTEMPORER BALUTAN FESTIVAL BUDAYA DI LONDON

          London, 12/10 (ANTARA) - Indonesia Kontemporer 2012 atau IKON memadukan berbagai seni dalam balutan festival budaya Indonesia dijadwalkan digelar Sabtu (13/10) bertempat di  SOAS University of London.

         Penyelenggara festival ARTi UK, sebuah organisasi non-profit di London, bekerja sama dengan SOAS University of London dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di London.

         Direktur ARTi UK,  Felicia Nayoan-Siregar kepada ANTARA London, Jumat mengatakan IKON merupakan festival seni budaya Indonesia selama sehari penuh di London yang pertama kali digelar pada 15 Oktober tahun lalu.

         Dikatakannya tingginya minat masyarakat pada 2011 mendorong Arti UK untuk menjadikan Indonesia Kontemporer sebagai perisitwa tahunan untuk memperluas dan meningkatkan minat warga London, dan Inggris pada umumnya, terhadap seni dan budaya yang terinspirasi oleh Indonesia.

         Menurut Felicia Nayoan-Siregar, istilah Kontemporer di sini merujuk pada campuran kreatifitas yang terinspirasi dari seni dan budaya Indonesia. Jadi bukan dalam wujud sebagaimana aslinya, tapi yang sudah mendapat sentuhan seni dan budaya dunia,¿ ujar Felicia.  
    Dalam Indonesia Kontemporer 2012 antara lain akan tampil pertunjukan wayang oleh Indigo Moon dengan dalang Anna Ingleby, yang pernah belajar tentang wayang di Bandung. Indigo Moon merupakan kelompok wayang yang sudah pentas berkeliling di berbagai teater di Inggris maupun di kawasan Eropa lainnya.

         Selain itu juga beberapa kelompok gamelan, yang dimainkan oleh warga mancanegara, juga akan tampil. Salah satu kelompok yang cukup menarik adalah Jagat Gamelan, yang terdiri dari para remaja berusia 12-18 tahun yang terdiri dari campuran anak Indonesia dan anak campuran pasangan Indonesia-Inggris.

         "Jagat Gamelan bisa dilihat sebagai wujud kerinduan anak-anak beridentitas Indonesia yang lahir dan tumbuh di kota kosmopolitan London. Bukan hanya sebagai sarana bertemu dan bermain gamelan, tapi juga mengenal kembali akar mereka," ujar Felicia.

         Berbagai film Indonesia ikut ditayangkan dalam Indonesia Kontemporer, seperti Position Among The Stars, karya Leonard Retel Helmrich yang merekam tentang kehidupan kumuh di Jakarta dan mendapat berbagai penghargaan internasional.

         Juga akan ditayangkan juga film Janji Joni arahan Joko Anwar serta beberapa film pendek, antara lain Jakarta 1 kata, karya Tasya P Maulana. Pengamat film Indonesia di SOAS, Ben Murtagh, kemudian merangkai pemutaran film tesebut dengan acara diskusi.

         Pengunjung diberi kesempatan pula untuk mengikuti workshop tari Bali serta  topeng Bali. Sebuah sesi perkenalan kursus Bahasa Indonesia juga dibuka yang dikelola oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London.

         Sedangkan di ruang pameran, berbagai karya seniman Indonesia ditampilkan. Seniman Sintra Tantra yang pernah meraih penghargaan Deutsche Bank Award in Fine Art 2006 dan ikut pameran bergengsi Biennale 2012 di Liverpool akan menghadirkan beberapa karyanya.

         Fotografer Inggris, Helen Marshall, selain memajang proyek dokumentasi foto kesenian tradisional Tobong ¿hasil koloborasi dengan Risang Yuwono- sekaligus akan memimpin diskusi tentang proyek tersebut.   
    Sekelompok para mahasiswa yang bergabung dalam Indonesia Student Design Exhibition ikut meramaikan dengan memajang berbagai wujud seni kontemporer, baik dalam bentuk disain tekstil maupun audio visual.

         Sejumlah warung makanan Indonesia  memeriahkan IKON bersama dengan beberapa kios cendera mata. Rendang, tempe goreng, gulai ayam, atau martabak telur tiba-tiba bisa dinikmati di lapangan hijau terbuka, di bawah cuaca musim gugur di pusat kota London. 
    Dengan datang ke acara ini, pengunjung bisa merasakan berbagai pengalaman Indonesia dengan sentuhan kosmopolitan London, demikian Felicia.

    ***3***
(ZG)


(T.H-ZG/B/M019/M019) 12-10-2012 05:59:06

Tidak ada komentar: