Minggu, 07 Oktober 2012

DUTA BUDAYA



PELAJAR SWISS JADI DUTA BUDAYA INDONESIA

        London, 22/9 (ANTARA) -Para pelajar sekolah musik Un, Deux, Trois Musik,  Swiss  menjadi duta budaya Indonesia dalam acara resepsi HUT RI yang ke-67 yang dihadiri sekitar 300 undangan yang terdiri atas pejabat pemerintah Federal Swiss, diplomat perwakilan asing di Bern.

       Selain itu juga hadir perwakilan organisasi internasional, kalangan dunia usaha dan budaya Swiss, yang antri memberikan ucapan selamat kepada Dubes RI untuk Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechtenstein, Djoko Susilo, ujar Pensosbud KBRI Bern Mohammad Budiman Wiriakusumah kepada ANTARA London, Sabtu .

         Mohammad Budiman Wiriakusumah menjelaskan para pelajar sekolah musik yang terdiri datas anak-anak remaja Swiss memainkan gamelan yang merupakan hasil kerja sama antara KBRI Bern dan pihak swasta di Swiss dalam hal ini sekolah musik Un, Deux, Trois Musik.

        Gedung pertemuan bergengsi di kota Bern, Kultur Casino Bern, bersuasanakan khas adat Jawa dengan taplak-taplak batik, vas-vas bunga dengan ornamen naga lengkap dengan gubuk-gubuk tempat makanan khas Indonesia, sate ayam..

        Alunan musik gamelan yang ditabuh anak-anak remaja dari sekolah musik Un, Deux, Trois Musique (satu,dua,tiga Musik), melengkapi suasana Jawa yang dihadirkan pada malam resepsi itu.

       Dubes Djoko Susilo, mengatakan terjadi peningkatan hubungan perdagangan dan budaya yang cukup signifikan dalam hubungan bilateral Indonesia-Swiss, terutama dalam hubungan budaya dengan latar belakang yang sangat berbeda.

       Direktur sekolah musik Nicole Coppey, mengatakan para pelajar baru saja melakukan lawatan ke Yogyakarta dan mereka kini lebih menjiwai lagi dalam memainkan alat musik gamelan. Dan  memahami bahwa dalam memainkan gamelan ini diperlukan kerja sama yang sangat erat tidak hanya secara tehnis namun juga secara "kejiwaan".

       Coppey, menyatakan kesiapan 1,2,3 Musique menjadi Duta Budaya Indonesia di Swiss baik dalam memperkenalkan musik gamelan tetapi juga mempromosikan Batik Indonesia yang  ditetapkan UNESCO sebagai "Intangible World Heritage" . Untuk itu mereka ingin mendapat pendidikan khusus.

        KBRI Bern mengandeng Kabupaten Lumajang, Bojonegoro ikut mempromosikan hasil kerajinan tangan dan memberikan "cinderamata" khas dari ketiga kabupaten di Provinsi Jawa Timur serta perusahaan furniture Swiss, "Furneco", yang mengimpor mobel hasil daur ulang dari sampan-sampan di Bali.

        Para undangan tidak saja terkesan dengan alunan musik gamelan sambil mencicipi makanan khas indonesia  seperti lwar bali, sate ayam, nasi goreng dan sate lilit juga pameran batik "Ambassador's Collection".   ***3***
(ZG/c/a011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 22-09-2012 06:49:04

               

Tidak ada komentar: