Kamis, 13 November 2008

INDUSTRI PARIWISATA

<< B A C K >>
D0141108005249 14-NOV-08 JAS JKT
INDUSTRI PARIWISATA DESAK PEMERINTAH TERUS BERUSAHA

London, 14/11 (ANTARA) Kalangan industri pariwisata berharap Pemerintah Indonesia terus berusaha lebih keras lagi agar larangan terang untuk penerbangan maskapai Indonesia oleh Uni Eropa segera dicabut dalam upaya meningkatkan jumlah wisataan mancanegara.

Hal itu disamampaikan Dirertur Utama Bhara Mekar Tour Herman Rukmanadi, Dirut Inna Grand Bali Beach Ida Bagus Purwaka dan Dirut Bali Tour and Travel Ida Bagus Nada kepada koresponden Antara London disela sela acara pameran pariwisata terbesar kedua di dunia setelah ITB Berlin, Jumat.

Ida Bagus Purwaka mengatakan akan sulit bagi industry dalam memasyarakat pariwisata bila penerbangan Indonesia dilarang terbang ke Eropa.

Justru banyak wisatawan yang bertanya mengenai penerbangan Indonesia, ujarnya.

Sementara itu Dirktur Utama Bahra Mekar Tur Herman Rukmana mengakui larangan terbangkan yang diberlakukan Uni Eropa punya dampak yang cukup besar pada industri pariwisata Indonesia.

Diakuinya kedatangan wisatan mancanegara khususnya dari Eropa selama ini memang lebih banyak ke Jawa dan Bali.

Menjadi masalah bila wisatawan juga ingin berkunjung ke daerah lainnya karena mereka dilarang terbang, perusahaan asuransi di Eropa tidak mau menangung resiko, ujarnya.

Produk yang kami di jual bukan hanya Bali dan Jawa tetapi juga daerah lainnya seperti Sumatera dan Sulawsi, ujarnya.
Diharapkannya adanya usaha dari pmerintah agar larangan terbang bagi maskapai Indonesia bisa dicabut dan tentunya akan berdampak bagi produk pariwisata di luar Jawa dan Bali.

Produknya wisatawan Indonesia sangat beragam dan cukup banyak dengan adanya larangan terbang yang diberlakukan Uni Eropa itu menjadi sangat terbatas.

Garuda harus terbang lagi itu yang mejadi kunci utama dalam meningkatkan wisataan mancanegara khususnya dari Eropa dan Inggeris, ujarnya.

Herman Rukmana berharap pemerintah dapat melakukan usaha yang lebih keras lagi.
Sementara itu Ida Bagus Nada, Direktur Utama Bali Tour and Travel mengatakan selama ini konsumen dari Eropa mengharapkan perbangan nasional Indonesia bisa beroperasi ke Eropa. ?wisatawan yang akan berkunjung ke Indonesia sangat tinggi, sangat besar.

Dikatakannya selama ini yang menjadi kedala para wisatawan adalah sulit mendapatkan tempat duduk dalam maskapai penerbangan yang ada.

Bila diliat dari sejarah perkembangan pariwisata akan sulit bila ditidak dikaitkan dengan transportasi dan tidak akan ada pariwisata bila tidak ada transportasi baik darat laut maupun udara.

Untuk mencangkau wisataan Eropa satu satunya yang menopang industri pariwisata kita adalah perbangan, ujarnya.

Menurut Ida Bagus Nada, masalah larangan dari Uni Eropa itu merupakan urusan antara BUMN, industri perbangan dan pemerintah serta partai politik.

Diharapkannya politikus bisa berkiprah di dunia internasional, ujar Dirut Bali Tour Travel yang mulai melebarkan sayapnya ke Eropa Timur dan Timur Tengah.

Kami dari indutri berharap pemeritah berusaha agar larangan terbang itu dapat segera dicabut dan bukan saja di Eropa tetapi juga di wilayah Indonesia, ujarnya.

Semetara perusahaan maskapai penerbangan Asia seperti Singapura Airlines (SQ) dan juga Malaysia Airlines (MAS) telah merebut pasar Garuda.

Mereka sangat mengenal keinginan wisatawan,? ujarnya menambahkan bahwa kedua maskapai penerbangan itu kini berada di depan sementara Garuda hanya puas berada dibelakang mereka,? demikian Ida Bagus Nada. ***2***
(U-ZG)
***2***

(T.H-ZG/B/C001/C001) 14-11-2008 06:41:56

Tidak ada komentar: