Selasa, 04 November 2008

MUSLIM MILIKI POTENSI BESAR

DIDIN: KAUM MUSLIM MILIKI POTENSI BESAR


Nothingham, 3/11 (ANTARA) -Kaum Muslim di Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar bila digali dengan sungguh- sungguh akan menjadi satu kekuatan yang akan dapat mengatasi berbagai masalah.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Didin Hafidhuddin dalam pertemuan Keluarga Islam Indonesia di Britania Raya (Kibar ) yang diadakan di kota Nothingham, sekitar dua jam dari London, selama dua hari Sabtu dan Minggu.

Kibar Autumn Gathering 2008 bertema "Memperdayaan Umat dengan ekonomi Syariah," diikuti sekitar 200 warga masyarakat Muslim Indonesia yang datang dari berbagai daerah di Inggris seperti London, Manchester, Birmingham, Newcastle, Leeds, Durham dan Skotlandia.

Lebih lanjut Didin mengatakan ada lima macam potensi yang perlu digali yang dimiliki umat Muslim Indonesia yaitu potensi ajaran yang sangat komprehensif dalam mengatasi masalah sosial, jumlah umat Muslim yang cukup besar bila ditingkatkan potensinya akan menjadi satu kekuatan.

Selain itu, potensi sumber alam yang dimiliki serta kekuatan sejarah dan juga adanya kekuatan yang bersumber dari Allah sang pencipta, ujar Direktur Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor.

Didin yang pernah mencalonkan diri menjadi Presiden itu mengatakan dalam mengali potensi yang dimiliki umat Islam harus dilakukan dengan serius.

Secara rinci Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan salah satu potensi yang cukup besar adalah zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) yang memiliki potensi sosial sangat penting, strategis dan menentukan dalam meningkatkan kesejahteraan umat terutama kaum dhuafa.

Dikatakannya jika zakat, infaq dan shadaqah dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan ditata dengan baik , maka akan mampu menanggulangi atau paling tidak memperkecil kemiskinan dan kefakiran yang dihadapi sebagian umat Muslim.

Pembicara lain yang tampil dalam pertemuan Kisar adalah M. Iqbal Asari CBE, Kepala operasi bagian Eropa Yassar Ltd membahas konsep dasar takaful (asuransi dalam Islam) dan Dr Seif El Din Ibrahim Tag El Din, Ketua jurusan manajemen keuangan perbankan Islam di Markfield Institute of Higher Educationa yang menyampaikan pembahasannya mengenai konsep dasar ekonomi Islam.

Sementara itu , Ketua Kibar Hendarko mengatakan penyelenggaraan petemuan keluarga Islam Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan tali silaturahmi di antara anggota Kibar yang tersebar di berbagai kota di Inggeris Raya.

Selain itu, gathering juga bertujuan untuk menggalang ukhuwah atau persaudaraan serta meningkatkan pemahaman serta ketakwaan warga Muslim Indonesia yang berada di Inggeris.

"Pertemuan KIibar ini semakin relevan karena mengangkat tema memberdayakan umat dengan ekonomi syariah," ujar Hendarko.

Salah satu peserta Kibar Gathering, Nizma Agustjik dari London mengatakan acara Kibar gathering ini selalu ditunggu tunggu umat Islam yang ada di Inggeris sebagai sarana untuk menjalin tali silaturahmi diantara anggota yang tersebar di Inggeris.

"Dengan ikut Kibar gathering , saya bisa bersosialisasi dengan anggota Kibar yang datang dari berbagai daerah dan juga dengan pelajar yang baru datang di Inggeris," ujar ibu dua anak remaja yang aktif dalam kegiatan sosial.

Dalam pertemuan itu, juga dilakukan presentasi dan sosialisasi Pemilu yang dilakukan Dono Widyatmoko dari Manchester, salah satu pengurus Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) UK. ***7***
ZG/C/A011)

Tidak ada komentar: