Rabu, 19 November 2008

TEATER TANAH AIR DI JENEWA

MEMUKAU PAGELARAN TEATER TANAH AIR DI JENEWA

London, 20/11 (ANTARA) - Gaung dan pesan perdamaian kepada dunia disampaikan anak Indonesia dari Teater Tanah Air pada pertunjukan "PEACE" yang memukau dan mengundang decak kagum undangan dari kalangan korps diplomatik dan masyarakat internasional di Jenewa, Rabu malam.

Pertunjukkan yang digelar di Kantor PBB (Palais des Nations) Jenewa, menyedot ratusan penonton dan bahkan banyak diantaranya tidak mendapat tempat duduk, kata Sekretaris Ketiga PTRI Jenewa, Indah Nuria Savitri kepada koresponden Antara London, Kamis.

Gabungan aneka tarian dan permainan tradisional dalam bentuk seni kontemporer, Teater Tanah Air berhasil menampilkan sosok anak Indonesia yang dinamis serta menghargai warisan budaya dan seni tradisional, sekaligus menyampaikan pesan perdamaian kepada dunia.

Le Sangkuriang, kelompok Angklung masyarakat Indonesia dan Swiss di Jenewa, tampil memukau dengan menampilkan tiga lagu pilihan, Osolemio, Manuk Dadali dan Les Champs-Elysees.

Acara semakin meriah dengan tampilnya pembawa acara kondang Indonesia, Helmi Yahya, serta penyanyi Samuel Dharmawan, pemenang pertama AFI Junior.

Indah Nuria Savtri mengemukakan bahwa pagelaran budaya diadakan dalam rangka memperingati "United Nations Universal Children's Day" yang diperingati setiap tanggal 20 November.

Acara tersebut juga ditujukan untuk mempromosikan seni budaya tradisional dan menampilkan duta-duta muda bangsa di kancah internasional.

Penampilkan kelompok Teater Tanah Air yang diadakan PTRI Jenewa yang berkolaborasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang digawangi Wakil Ketua I, Santi Diansari Sarino, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, serta Pemprov Jawa Barat, didukung Direktur Jenderal United Nations Office in Geneva (UNOG), Sergei Ordzhonikidze.

Selain itu, juga digelar pameran lukisan karya Herry Dim, yang mengangkat tema "A Child's World of Hope and Peace", yang ditampilkan di tempat yang prestisius di PBB, Salle de pas Perdu, Palais des Nations, sejak 17 November lalu.

Herry Dim merupakan pelukis kawakan asal Bandung yang karyanya telah melanglang buana di mancanegara, di antaranya Malaysia, Jepang dan Denmark.


Apresiasi masa depan anak
Dalam sambutannya Chairman of Cultural Activities Committe UNOG, mewakili Dirjen Kantor PBB di Jenewa (UNOG), Pierre Le Loarer, menyambut baik upaya Indonesia dalam memajukan seni budaya tradisional yang melibatkan anak-anak, baik dalam media lukisan maupun tarian.

Diharapkan peringatan UN Universal Children's Day dan tema perdamaian yang diusung dalam acara ini dapat meningkatkan apresiasi dan perhatian terhadap masa depan anak-anak.

Sementara itu Kuasa Usaha Ad Interim PTRI Jenewa, Duta Besar I Gusti Agung Wesaka Puja, menuturkan, anak-anak adalah aset berharga yang menentukan masa depan bangsa.

"Suara anak anak perlu didengar demi mewujudkan masa depan yang lebih baik dan segala upaya mereka untuk memajukan budaya, khususnya di tingkat internasional, perlu mendapat dukung," katanya menambahkan.

Teater Tanah Air merupakan kelompok teater anak-anak yang telah mendapat penghargaan baik di tingkat nasional maupun internasional, termasuk di antaranya memenangkan sepuluh medali emas untuk Penampilan Terbaik dalam "Japan International Asia Pacific Festival" tahun 2004.

Selain itu, juga pernah merebut gelar "Best World Performance" pada "the 10th World Festival Children Theatre" yang digelar di Moskow, Rusia bulan Juli 2008.

Pertunjukan kali ini disutradarai Jose Rizal Manua, dibawah arahan tangan dingin dengan skenario yang ditulis Putu Wijaya penampilan tersebut didukung 13 anak anak berbakat serta 12 pendukung lainnya.

Sementara itu Le Sangkuriang merupakan kelompok angklung asal Jenewa yang anggotanya gabungan masyarakat Swiss dan Indonesia dibawah naungan PTRI Jenewa itu, sebelumnya pernah tampil di Fete de la Musique 2008 dan mengisi berbagai acara kesenian.

Menurut Indah Nuria Savtri, pertunjukan budaya yang dibawakan Teater Tanah Air dimaksud khusus mengangkat tema Perdamaian yang diintepretasikan melalui kacamata anak-anak, yang menjadi isu utama yang selalu diusung PBB. ***2*** (U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 20-11-2008 08:00:34

Tidak ada komentar: