Minggu, 16 November 2008

PERSEDIAAN KOPI DUNIA

PERSEDIAAN KOPI DUNIA DIPERKIRAKAN MENIPIS

London, 17/11 (ANTARA) - Direktur Eksekutif Organisasi Kopi Internasional (International Coffee Organization/ICO ) Dr. Nestor Osorio memperkirakan dalam lima tahun ke depan persediaan kopi dunia akan semakin menurun.

Pandangan Dr. Nestor Osorio itu disampaikan pada seminar yang diadakan dalam rangkaian pameran Trieste Espresso Expo 2008 di kota Trieste Utara Italia, demikian Atase Pertanian KBRI Roma Dr. Erizal Sodikin, kepada ANTARA di London, Senin.

Menurut Osorio, penyebab menurunnya produksi kopi, antara lain semakin mahalnya harga produksi pertanian seperti pupuk, pestisida serta tenaga kerja, menyebabkan produksi kopi dunia semakin sulit meningkat, bahkan bisa jadi menurun.

Di sisi lain terjadi peningkatan konsumsi kopi dunia, yang tidak saja terjadi di negara importir kopi tetapi juga di penghasil kopi seperti Brasil, India, dan Indonesia, ujarnya.

Sementara itu Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember Dr. Surip Mawardi salah satu pembicara dalam seminar tersebut mengatakan bahwa laju konsumsi kopi Indonesia mencapai 3 persen per tahunnya.

Berdasarkan data dari ICO, konsumsi kopi dunia tahun 2005 mencapai 118 juta karung, satu karung sama dengan 60 kg, tahun 2006 meningkat menjadi 121 juta karung, tahun 2007 menjadi 125 juta karung dan tahun 2008 diperkirakan 128 juta karung.


Peluang pasar
Menanggapi ramalan ini, Dr. Erizal Sodikin, Atase Pertanian KBRI Roma berpendapat, informasi ini merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mengisi pangsa pasar.

Karena, kata dia, produktivitas kopi Indonesia masih relatif sangat rendah, yaitu sekitar 850 kg/ha sementara di banyak negara produktivitas tanaman kopinya sudah di atas 1 ton/ha, bahkan di beberapa negara bisa mencapai 1,5 ton/ha, di samping masih tersedianya lahan potensial untuk tanaman kopi.

Menanggapi pertanyaan sejauh mana dampak krisis keuangan dunia terhadap permintaan kopi, Dr. Osorio berpendapat bahwa masalah ini belum bisa dipastikan. Namun diakuinya krisis tidak akan berpengaruh mengingat kecilnya sharing pengeluaran rumah tangga untuk minum kopi.

Selama ini supply kopi tetap terjamin dengan harga yang masih terjangkau dan perdagangan kopi tetap menarik dan tidak terpengaruh krisis finansial global, katanya.

Pembicara yang tampil dalam Seminar Internasional yang mengambil thema "The Rise in World Consumption and the Future of Coffee Production: a Critical Balance" ini, selain dari Brasil dan Indonesia, juga wakil dari Vietnam, India, dan Guatemala.

Presiden Asosiasi Kopi Trieste Vincenzo Sandalj yang yang perusahaannya juga mengimpor kopi Indonesia bertindak sebagai moderator, demikian Atase Pertanian KBRI Roma Erizal Sodikin. ***2***
(T.H-ZG/B/A026/B/A026) 17-11-2008 07:00:19

Tidak ada komentar: