Senin, 10 November 2008

POPPY JADI SIMBOL

POPPY, SIMBOL PENGHARGAAN ORANG INGGRIS PADA PAHLAWANNYA

Oleh Zeynita Gibbons

London, 10/11 (ANTARA) - Selama sebulan, tampak masyarakat Inggris mengenakan bunga kertas warna merah yang dikenal dengan Poppy di dada mereka, sebagai eskpresi penghargaan mereka kepada pahlawannya.

Penyiar televisi, politikus, pendidik, eksekutif muda, artis, pemain sepakbola dan masyarakat umumnya menyematkan bunga poppy di dada mereka. Bunga itu mereka peroleh di pinggrir jalan di daerah pertokoan dengan memasukkan sejumlah sumbangan ke dalam tabung merah.

Para relawan, tidak saja kaum remaja dan pelajar serta anggota veteran yang tergabung dalam Royal British Legion, juga ibu-ibu membawa kotak berisi bunga poppy dari kertas dengan kotak sumbangan.

Tahun ini, tepatnya 9 November 2008, Royal British Legion, organisasi amal bagi Legiun Veteran perang Inggris, memperingati hari pahlawan Inggeris yang ke-90.

Acara peringatan yang dilakukan setiap minggu kedua bulan November itu dikenal dengan "Rembrance Sunday". Para veteran dengan mengenakan tanda jasa yang mereka miliki mengikuti upacara peletakan karangan bunga di tugu peringatan.

Selain itu, tepat pukul 11 pagi, di berbagai wilayah Inggris, diadakan acara mengheningkan cipta selama dua menit, yang tidak saja diikuti para veteran tetapi juga pelajar, layaknya peringatan Hari Pahlawan 10 November di tanah air.

Di London, acara mengheningkan cipta "Silence in the Square" dipusatkan di alun alun kota London Trafalgar Square, tempat di mana berdiri kokoh patung Neilson, dipimpin Duke of Edinburg.

Selama bulan November, Royal British Legion melakukan penggalangan dana guna menyokong hidup para veteran perang beserta keluarga mereka, dengan cara menyediakan bunga poppy bagi para penyumbang.

Bunga Poppy dijadikan lambang mengenang jasa pahlawan di Inggris itu engan menyematkan bunga bewarna merah yang terbuat dari kertas di kerah bajunya.

Penyematan bunga Poppy itu sebagai penyampaian rasa hormat dan terimakasih terhadap mereka yang telah mengorbankan diri di kancah peperangan.

Ratu Inggris, Elizabeth, setiap tahun mengikuti upacara peringatan 'Remember Sunday' yang digelar di Cenotaph, White Hall, London, bersama anggota keluarga kerajaan, para menteri dan pejabat serta warga Inggris yang pernah terlibat dalam perang.


Pahlawan Irak dan Afganistan
Upacara peringatan Hari pahlawan atau yang disebut dengan 'Remember Suday', juga digelar di berbagai kota di Inggris Raya, tidak saja untuk mengenang kembali para serdadu yang tewas dalam perang dunia pertama dan kedua, tetapi juga mereka yang tewas dalam konflik di Irak dan di Afganistan.

Direktur bagian Komunikasi Royal British Legion, Stuart Gendall, mengatakan, tahun ini menandai peringatan 90 tahun akhir dari Perang Dunia pertama di mana banyak orang muda yang telah mengorbankan nyawanya untuk negara.

Hal ini juga tercermin dalam pengorbanan anak muda yang meninggal dunia di medan perang saat ini baik di Afghanistan maupun di Irak. "Saya rasa peringatan mengheningkan cipta selama dua menit masih relevan saat ini," ujarnya.

Untuk itu, Stuart mengundang seluruh warga masyarakat untuk mengikuti upacara mengheningkan cipta, dan bergabung bersama anggota veteran untuk mengenang jasa jasa para pahlawan Inggris.

Menurut Gendall, sepulang dari medan Perang Dunia, banyak veteran menderita luka-luka atau kehilangan pekerjaan, sehingga banyak yang menderita atau kesulitan baik secara fisik maupun mental.

Banyak di antaranya membentuk berbagai kelompok untuk dapat saling membantu, yang akhirnya terbentuklah legiun veteran Inggris Raya ini, pada tahun 1921.

Dari hasil penjualan bunga poppy serta karangan bunga dan salib-salib untuk hari peringatan setiap tahun, British Legion berhasil mendapatkan hampir 26 juta Poundsterling.

Menyokong biaya hidup
Dikatakannya, pada tahun lalu, sebanyak 75 juta Pounsterling digunakan British Royal Legion menyokong biaya hidup para veteran perang. Organisasi itu kini beranggota sekitar 500 ribu orang.

Bukan itu saja. Sebagai badan amal, mereka juga menyokong para veteran perang di seluruh Inggris yang berjumlah lebih dari 10 juta orang.

Banyak dari mereka ini yang menderita sakit jiwa atau berbagai penyakit lain, disertai pemasukan yang tidak memadai.

Selain menyediakan perumahan bagi para veteran jompo, British Legion pun membantu mereka yang masih cukup muda untuk mendapatkan pekerjaan seperti membuat bunga poppy. Setiap tahun, British Legion membutuhkan sekitar 36 juta bunga poppy.

Bunga poppy pada dasarnya merupakan lambang yang sudah dikenal secara internasional, sebagai peringatan akan mereka yang telah mengorbankan diri di medan perang.

Bill Kay, manajer pabrik pembuat bunga poppy satu-satunya di Inggris, menjelaskan hubungan antara bunga Poppy buatan dengan peringatan hari pahlawan di Inggris.

Dikatakannya, pada tahun 1916, saat perang dunia pertama berkecamuk, seorang dokter asal Kanada yang juga penyair bernama John McCrae, melihat bunga poppy tumbuh di tengah medan perang.

Bunga Poppy tersebut membuat hatinya tergerak untuk menulis syair berjudul Medan Perang di Flanders, sebuah tempat di Belgia tempat perang itu berlangsung.

Sejak itulah, Poppy yang awalnya hanya dikenal sebagai bunga madat sekaligus tanaman obat, menjadi lambang keabadian para pahlawan di hati masyarakat Inggris.

(U-ZG)

(T.H-ZG/B/H-KWR/H-KWR) 10-11-2008 22:23:41

Tidak ada komentar: