Kamis, 30 Juli 2009

PRODUK INDONESIA CURI PERHATIAN DI LA FOIRE DE LIBRAMONT

PRODUK INDONESIA CURI PERHATIAN DI LA FOIRE DE LIBRAMONT

London,29/7 (ANTARA) - Kopi dan produk pertanian Indonesia mencuri perhatian publik dalam pameran La Foire de Libramont yang diadakan di kota Libramont, kota kecil di provinsi Luxembourg di sebelah tenggara Belgia yang berpenduduk sekitar 10,000 jiwa.

Sekretaris Ketiga Pensosbud/Diplik KBRI Brussel, Royhan N. Wahab, kepada koresponden Antara London, Rabu mengatakan Indonesia kembali berpartisipasi untuk kedua kalinya dalam pameran pertanian terbesar di Eropa tersebut.

Pameran yang digelar untuk ke 75 kalinya sejak 1926 itu diikuti tidak hanya pelaku pertanian di Belgia, tetapi juga beberapa negara Eropa seperti Belanda, Jerman, Perancis, Luksemburg, dan Austria.

Lebih dari 700 peserta yang mempromosikan produk pertanian dan peternakan mulai dari sapi hingga mesin-mesin alat berat menjadi ajang bisnis dan promosi Eropa dalam bidang pertanian, peternakan, kehutanan, serta produk industri turunan hasil pertanian.

Menurut Roy, pameran pertanian terbesar dari seluruh pameran pertanian yang ada di seluruh Eropa dan bahkan dunia itu, berhasil menyedot sekitar 200.000 pengunjung.

Sementara Atase Pertanian KBRI Brussel, Dr. Edy Hartulistyoso, mengatakan tahun lalu, Indonesia untuk pertama kalinya ikut dalam pameran yang diadakan di kota Libramont.

Indonesia pada 2009 mengupayakan agar tidak hanya sekedar ikut serta dan memperkenalkan produk pertanian Indonesia dalam pameran tetapi mempromosikan hasil-hasil pertanian Indonesia dan ikut bersaing di pasar Eropa.

Menurut Edy, terdapat beberapa produk pertanian Indonesia yang tidak dimiliki Eropa dan apabila dikelola dan dikemas dengan baik, akan menjadi senjata ampuh untuk menguasai pasar pertanian di Eropa.

Sekjen Departemen Pertanian, Hasanuddin Ibrahim, dan beberapa pejabat dari Departemen Pertanian ikut hadir dalam pameran pertanian Libramont, juga pejabat Departemen Perindustrian hadir dalam acara tahunan tersebut.

Sumatera Selatan
Gubernur Sumatera Selatan, Alex Nurdin yang melakukan kunjungan kerja ke Belgia dalam rangka menggali potensi kerjasama investasi dan perdagangan, memberangkatkan misi perdagangannya ke Belgia untuk mengikuti pameran pertanian di Libramont tersebut.

Dipimpin Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Drs. H. Eppy Mirza Hamzah, Sumsel berupaya menggali potensi daerah untuk dikembangkan dan dipromosikan dalam upaya meningkatkan produk ekspor Indonesia khususnya daerah itu.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Sumsel, Ir. Sarimuda, MT menyampaikan keinginan Gubernur Alex Nurdin untuk mengharumkan nama bangsa melalui keikutsertaan Pemerintah Provinsi Sumsel dalam pameran Libramont 2009 ini.

"Kami tidak hanya berbicara Sumatera Selatan, tetapi juga Indonesia yang sangat kaya dengan produk pertanian dan memanfaatkan kesempatan yang ada," ujar Eppy menirukan pesan Gubernur Alex Nurdin sebelum misi perdagangan yang diikuti 14 pengusaha menuju Belgia.

Duta Besar RI untuk Kerajaan Belgia merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa, Nadjib Riphat Kesoema menyambut baik keinginan kuat Sumatera Selatan dalam pameran pertanian Libramont 2009 ini.

Produk-produk pertanian Indonesia memiliki potensi sangat kuat untuk bersaing dengan produk-produk pertanian Eropa, ujar Nadjib.

Menurut Nadjib, produk-produk pertanian Indonesia yang dipromosikan saat ini masih terbatas pada hasil alam. Diharapkan di masa datang Indonesia mampu memperlihatkan kemajuan teknologi pertanian dengan menampilkan alat-alat mesin pertanian sebagai pengaruh positif globalisasi.

"Selain diplomasi budaya, khusus 2009 ini, diplomasi ekonomi terutama promosi produk-produk pertanian menjadi salah satu prioritas kerja KBRI Brussel," ujar Nadjib.

"Saya juga menyampaikan penghargaan pemerintah RI kepada seluruh peserta tanpa kecuali yang telah meluangkan waktunya untuk mengikuti pameran Libramont di Belgia ini," ujar Dubes di sela-sela kunjungannya ke pameran Libramont.

Lebih dari 10 pengusaha yang bergerak di bidang pertanian, kehutanan, serta turunan dari hasil pertanian mengikuti pameran diantaranya PT. Exotic Coffee dari Jakarta yang membawa promosi kopi Luwak menjadi salah satu pusat perhatian publik dan pelaku pertanian maupun bisnis di Eropa.

Selain itu, terdapat beberapa perusahaan lainnya seperti PT Pusaka Kujang Mas yang memperkenalkan dan mempromosikan minuman jahe dan bandrek yang mendapatkan sambutan hangat dari pengunjung.

PT. Sarinah di Jakarta juga ikut hadir untuk mencari peluang sebagai pelaku usaha produk pertanian dan kehutanan sekaligus menjajaki kesempatan selaku mediator dari transaksi yang diminati pasar di Eropa.

Salah seorang pengunjung dari Trading House di Belgia, Heidy Nederloff, menunjukkan ketertarikannya kepada produk kopi Indonesia yang memiliki keunikan dan daya tarik baik dari rasa maupun aromanya.

"Kopi luwak yang sangat terkenal rasa dan aromanya dihasilkan melalui proses yang sangat tidak diduga," ujar seorang pengunjung yang hadir.

PT Damar Kencana Mustika yang memperkenalkan produk kehutanan berupa kayu damar menarik perhatian pelaku usaha di Belgia khususnya dunia usaha furnitur yang memiliki ketertarikan terhadap damar sebagai bahan baku yang ramah lingkungan untuk proses furnish/polish furnitur.

***5***
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/S004/S004) 29-07-2009 08:06:17

Tidak ada komentar: