Senin, 31 Mei 2010

DIY-ST PETERSBURG JAJAKI KERJA SAMA "SISTER CITY"

DIY-ST PETERSBURG JAJAKI KERJA SAMA "SISTER CITY"

St Petersburg, 31/5 (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hemengku Buwono X bertemu dengan Gubernur St Petersburg Valentina Ivanovna Matviyenko di kantor Gubernuran St Petersbourg, Senin, dalam rangka menjajaki kerja sama "sister city" antara kedua provinsi itu.
Acara penandatangan pernyataan kehendak tersebut dilakukan Sri Sultan H.B. X dengan V.I. Matviyenko yang disaksikan Dutabesar RI untuk Federasi Rusia Hamid Awaluddin, Wali Kota Yogyakarta H. Herry Zudianto, pengusaha dari Yogyakarta Eddy Susanto, dan Konsul Kehormatan RI di St Petersburg Valery Radchenko.

Gubernur St Petersburg Valentina I. Matviyenko dalam sambutannya mengatakan dengan ditandatangani pernyataan kehendak tersebut merupakan langkah pertama kerja sama kedua pihak yang selanjutnya akan dapat ditingkatkan pada masa datang.

"Saya mengucapan terima kasih atas undangan, dan bila ada kesempatan saya akan datang ke Yogjakarta dan melihat sendiri keindahan Candi Borobudur," ujar V.I. Matviyenko.

Menurut Matvijenko, Kota Yogyakarta dan St Petersburg punya kesamaan, yaitu sebagai pusat kebudayaan, wisata, dan ilmu pengetahuan. Bahkan, kedua kota itu juga pernah menjadi ibu kota negara.

Dikatakannya di Yogyakarta pernah ada gerakan kedaulatn Indonesia, sementara di St Petersburg juga pernah ada revolusi yang menjadi kedua kota itu memiliki kesamaan.

"Saya berpendapat kedua kota punya dasar yang baik untuk meningkatkan kerja sama yang lebih luas lagi," ujarnya.

Diharapkannya dengan ditandatanganinya pernyataan kehendak tersebut, maka makin lama makin banyak lagi wisatawan Rusia yang datang ke Indonesia. Begitu pula sebaliknya, banyak wisatawan dari Yogyakarta yang datang ke St Petersburg.

"Kami berharap kerja sama ini akan dapat diwujudkan tidak dalam waktu lama," katanya.

Sementara itu, Sri Sultan H.B. X mengaku punya kesan yang mendalam selama berada di St Petersburg. Gubernur DIY ini sebelumnya juga sudah menyaksikan museum di Kremlin dan di St Petersburg yang diakuinya mempunyai peradaban yang cukup tinggi.

Sri Sultan berkeyakinan dengan peradaban yang dimiliki Yogyakarta dan juga Kota St Petersburg akan dapat ditingkatkan lagi, khususnya di bidang pendidikan dan ekonomi, dalam membangun nilai-nilai bagi masyarakat kedua negara.

Menurut Sri Sultan H.B. X, Yogyakarta pernah mengalami tiga masa peradaban seperti abad 70 ada peradaban kuno dengan berkembangnya agama Hindu serta peradaban Islam di Mataram dengan masyarakatnya yang dinamis dan pluralis serta mempunyai lembaga pendidikan yang cukup banyak.

Sebelumnya, Sri Sultan H.B. menyampaikan selamat dengan diadakannya perayaan ulang tahun ke-307 Kota St Peterburg. "St Petersburg bagaikan kakak Yogyakarta karena pada tahun ini berusia 204 tahun," katanya.

Ia juga menyampaikan penghargaan atas Festival Budaya Indonesia di St Petersburg dalam rangkaian peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia dengan menampilkan misi kesenian dari Yogyakarta.

"Saya berkeyakinan Kota St Petersburg tidak banyak berbeda dengan Yogyakarta, baik dari sejarah, pendidikan, maupun aspek kebudayaan," ujar Sri Sultan yang sempat menghadiri acara Festival Budaya Indonesia, Minggu malam di gedung Batiskiy dom, St Petersburg.
Bagaimanapun dalam sejarah pernah memberikan sumbangan kepada peradaban kepada masyarakat Rusia. Begitu pun Yogyakarta, kata dia, yang dikenal dengan kota kebudayaan dan pendidikan pariwisata juga pernah sebagai ibu kota Indonesia.

"Saya berharap dengan penandatangan persahabatan St Petersburg dan Yogyakarta, seluruh lembaga institusi dan masyarakat Yogyakarta perlu mengetahui persahabatan kedua negara. Jadi, tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga masyarakat kedua negara," demikian Sri Sultan Hemengku Buwono X.

Dalam nota pernyataan kehendak antara Pemerintah Provinsi DIY dan Pemerintah St Petersburg berhasrat untuk mempererat hubungan persahabatan yang saling menguntungkan di bidang ekonomi dan industri, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebudayaan dan pariwisata.

Usai acara penandatangan Valentina I. Matviyento menyerahkan "chashka" (alat perangkat minum yang bagi orang Rusia adalah sebagai simbol persahabatan), sementara Sri Sultan Hemengku Buwono menyerahkan plakat lambang kesultanan, buku mengenai Kota Yogyakarta, dan sehelai kain batik.

Sri Sultanberharap Gospazha (Ms) Valentina Matviyenko dapat mengenakan kain batik bila berkunjung ke Yogayakarta.

(U-ZG/B/D007)
(T.H-ZG/B/D007/D007) 31-05-2010 23:52:41

Tidak ada komentar: