Rabu, 05 Mei 2010

DR SRI WORO TERPILIH JADI PRESIDEN WMO

DR SRI WORO TERPILIH JADI PRESIDEN WMO

London, 5/5 (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dr. Sri Woro Budiati Harijono, terpilih menjadi Presiden World Meteorological Organization (WMO) wilayah Asia dan Pasifik Barat Daya periode 2010-2014.

"Pemilihan diadakan di sela-sela pertemuan 15th Session of WMO Regional Association V (RA-V) di Bali dari tanggal 30 April hingga 6 Mei," kata Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Muhsin Syihab, yang menghadiri pertemuan itu kepada ANTARA London, Rabu.

Sesaat setelah pemilihan Presiden RA-V, Dr. Sri Woro mengatakan kepercayaan masyarakat internasional itu merupakan salah satu bukti pengakuan terhadap keberhasilan Indonesia dalam kiprahnya di WMO melalui partisipasi aktif, khususnya dalam keanggotaannya pada Executive Council (EC) WMO periode 2007-2011.

"BMKG selama ini sangat aktif menjalin kerja sama internasional, bahkan saat ini sedang dijajaki proses pembentukan Pusat Pelatihan Regional bidang Hidrology (Regional Hydrological Training Center) di Bandung," katanya.

Secara terpisah, Wakil Tetap RI untuk PBB, World Trade Organization (WTO), dan Organisasi-organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Duta Besar Dian Triansyah Djani, menjelaskan prestasi ini menjadi bukti keberhasilan diplomasi Indonesia di forum multilateral.

"Hal ini juga terkait dengan adanya koordinasi yang sangat baik antara BMKG, Kementerian Luar Negeri, dan PTRI Jenewa yang senantiasa menjaga hubungan baik dengan anggota WMO dan Sekretariat WMO yang berkedudukan di Jenewa," katanya.

Kepercayaan itu melengkapi keberhasilan Indonesia sebelumnya, karena Prof. Dr. Emil Salim terpilih menjadi anggota High Level Task Force of Global Framework for Climate Services (HLTF-GFCS) pada pertemuan Intergovernmental Meeting of WMO (IGM-WMO) di Jenewa, Januari lalu, ujar Dubes Djani.

Sebagai Presiden RA-V, Kepala BMKG secara ex-offico, Dr. Sri Woro Budiati Harijono, juga akan melanjutkan keanggotaannya pada EC WMO periode 2011-2015.

"Posisi itu sangat strategis, karena dalam badan dunia itulah seluruh rekomendasi Kongres WMO akan dijabarkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang secara operasional akan diimplementasikan oleh Sekjen WMO," kata Duta Besar Dian Triansyah Djani.

Selain itu, Indonesia juga akan mengoordinasikan berbagai bentuk kegiatan yang terkait dengan isu meteorologi, klimatologi, dan hidrologi di kawasan V (Asia dan Pasifik Barat Daya).

Keanggotaan WMO terbagi dalam enam kawasan, sedangkan kawasan V yang dipimpin Indonesia mencakup 22 negara, yaitu Australia, Brunei Darussalam, Kepulauan Cook, Fiji, French Polynesia, Indonesia, Kiribati, Malaysia, Micronesia, Kaledonia Baru, Selandia Baru, Niue, Papua New Guinea, Filipina, Samoa, Singapura, Kepulauan Solomon, Timor-Leste, Tonga, Inggris, Amerika Serikat, dan Vanuatu. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/E011/E011) 05-05-2010 11:30:26

Tidak ada komentar: