Sabtu, 29 Mei 2010

LENGGANG BETAWI DAN JALI JALI PUKAU WARGA KOTA TVER RUSIA

LENGGANG BETAWI DAN JALI JALI PUKAU WARGA KOTA TVER RUSIA

Tver, Rusia , 28/5 (ANTARA) - Tari Lenggang Betawi dengan iringin musik Jali jali dibawakan tim kesenian dari DKI Jakarta membuka Festival Budaya Indonesia bertemakan "The Colours of Indonesia," digelar di Parketnii Hall kota Tver, sekitar tiga jam dari Moskow, Jumat malam.
Dengan lincahnya anggota Sanggar Tari Ayub Zyura membawakan tari Lenggang Betawi yang mendapat sambutan meriah sekitar 300 undangan memenuhi hall kota Tver, diantaranya wakil administrasif kota Tver dan istri Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Ny Jero Wacik dan wakil Ketua Yayasan Sulam Indonesia, Ny Sri Kuntari Sapta Munandar.
Wakil Dubes RI untuk Rusia, Antonius Agus Sriyono, mengatakan, penyelenggaraan festival budaya di kota Tver merupakan rangkaian dari perayaan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia Rusia.
Dikatakannya, pementasan budaya Indonesia sebelumnya juga digelar di Moskow dan selanjutnya akan diadakan di kota St. Petersburg, merupakan balasan dari kegiatan yang sama yang dilakukan Rusia di Indonesia tahun lalu di Jakarta serta Yogyakarta.

Untuk itu, kedua Tim kesenian dari Jakarta dan Jogjakarta tampil dalam rangkaian festival budaya yang digelar di tiga kota di Rusia, Moskow, Tver, dan St Petersburg berlangsung hingga 31 Mei.

Tim kesenian DKI Jakarta dipimpin Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, serta penari dari Sanggar Tari Ayub Zyura dan dari Institut Kesenian Jakarta mendapat dukungan anggota Komisi 8 DPRD DKI Jakarta, Syahril Andika, Kepala Bidang Promosi, Sri Juniarty, dan Kepala Seksi Promosi Luar Negeri, Hari Wibowo.

Sementara tim kesenian dari Jogjakarta dipimpin Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan, Djok Dwiyanto, dengan sembilan penari diantaranya, Putra Retno Pudyastuti, Paranditya Wintami, Antis Tri Cahyani, dan Nurul Dwi Utami.



Tari Kontemporer
Dalam kesempatan itu, juga ditampilkan tari kontemporer yang berjudul Saat Membuka Saat Menutup yang dibawakan seniman tari Nungki Kusumastuti dari IKJ.

Dalam Festival Budaya Indonesia di kota Tver, selain menampilkan pertunjukan kesenian berupa tari tarian juga digelar peragaan busana karya disainer terkemuka Indonesia seperti Stephanus Hamy yang menampilkan sulam tapis dari daerah Lampung di Sumatra.

Disainer Didi Budiarjo mengangkat tema Pilgrimage yang diinspirasikan oleh Ballet Russes pimpinan Diaghilev dan designer nya Leon Bakst, dan Matryoschka, dan Babouschka, dengan memakai aneka kain tenun Indonesia.

Selain itu, juga digelar peragaan busana rancangan Tuti Cholid yang merupakan persembahan dari Yayasan Sulam Indonesia didukung pragawati dari Indonesia Nien Indriyati dan Laurensia Muljadi serta beberapa pragawati dari Moskow.

Kelompok Musik "Indonesia Ethnic Ansamble" dengan art director Dwiki Darmawan mengiringi para penari dan peragawati di atas pentas serta mempersembahkan ansamble musik ektik yang menjadi pertunjukan yang menarik.

Dwiki Darmawan memadukan kekayaan dan keragaman musik Indonesia menggunakan instrumen Rebana (terbang), Gendang Melayu, Kendang Sunda, Talempong, Kecrek, Bedug Dol Tabuik, dan lain lain dalam irama yang enerjik mendapat sambutan penonton.

Festiva Budaya Indonesia diakhiri persembahan Rateuh Saman dari Aceh yang dibawakan tim kesenian DKI Jakarta dengan diiringi nyanyian yang disuarakan para penari sambil mengikuti gerak-gerak tarian dan dipandu oleh seorang Syeh.

Gerakan penari yang serentak menjadi makin cepat sambil mereka duduk bersimpuh dalam suatu barisan yang lurus di lantai yang merupakan perkembangan dari gerakan-gerakan ritual yang mengiringi Umat Islam yang sedang berdoa dengan memuja Asma Allah itu menutup festival Budaya Indonesia.

Sementara itu, juga digelar pameran foto persahabatan Indonesia- Rusia serta demo membatik dari Batik Harni yang mendapat sambutan pengunjung serta demo spa dari Martha Tilaar yang dilakukan Lydia Astuty dan Yanti Mulyanti.

Sebelumnya, pertunjukkan kesenian berupa tari tarian juga ditayangkan cuplikan film mengenai kunjungan Presdien Soekarno, kunjungan Presiden Soeharto ke Rusia, dan juga saat Putin berkunjung ke Indonesia yang diterima (mantan) Presiden Megawati serta Presiden SBY.

Sebelum pagelaran diadakan, workshop di State Tver Universitas yang menampilan konser musik Rhythim of Indonesia pimpinan Dwiki Dharmawan bergemuruh di hall Kampus Universitas Tver.

Dwiki Dharmawan dalam keterangannya kepada koresponden Antara London, Jumat sore, mengatakan, menampilkan alat musik yang bervariasi dari keunikan ritmis instrument Indonesia, terutama perkusi ditambah beberapa alat pedawai.



Dayak Sampai Papua
Dalam workshop yang diikuti mahasiswa Universitas Tvar, musik yang ditampilkan Dwiki bernuansa dari berbagai alat musik mulai dari Dayak sampai Papua yang mempertunjukan kepiawaian dari masing masing musisi secara individu maupun secara emsamble
Jadilah audience berjalan jalan keseluruh Indonesia melalui alunan perkusi ini, ujar istri Ita Purnamasari. Sementara itu, Rodionov Denis, yang bekerja di universitas untuk wakil rektor bidang khusus budaya mengakui baru pertama kali mendengar konser musik yang dinilainya sangat menarik.

Terus terang, secara pribadi ia merasa kaget ada konser seperti ini dan dari semua nomor program mulai dari awal sampai terakhir tidak ada yang membosankan dan sangat menarik emosi dan dinamis buat orang Rusia yang merupakan sesuatu yang baru, ujarnya.

Hanya sayangnya saat seniman Indonesia menampilkan tari Saman dengan iringan lagu yang dibawakan, ia ingin sekali mengetahui artinya. Untuk itu mahasiswa Indonesia di Moskow, Raymond Sihombing menjelaskan mengenai makna tari Saman.

Musik yang gemuruh itu terasa hidup baru pertama kali dilihatnya yang membangkitkan emosi dengan selama ini musik hal yang istimewa tradisional dan diharapkannya akan ada pertukaran budaya bisa dikembangkan diantara kedua negara .

(U-ZG)

(T.H-ZG/B/M012/M012) 29-05-2010 06:28:18

Tidak ada komentar: