Senin, 30 November 2009

INDONESIA HADIRI KONFERENSI PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR

INDONESIA HADIRI KONFERENSI PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR

London, 30/11 (ANTARA) Indonesia menghadiri konferensi perlindungan anak terlantar yang bertema "The Neglected Agenda: Protecting children without Adequate Parental Care" berlangsung dari 30 November hingga 3 Desember di Wiston House, Wilton Park, Inggris.

"Dalam konferensi tersebut Indonesia diwakili Dirjen Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Departemen Sosial RI, Dr. Makmur Sunusi," ujar Sekretaris Satu KBRI London, Novan Ivanhoe Saleh kepada koresponden AANTARA London, Senin.

Dikatakannya konferensi kali ini diadakan berdasarkan pemikiran bahwa akhir-akhir ini anak-anak yang memerlukan perlindungan dari ketelantaran dan ancaman kekerasan semakin meningkat.

Menurut Novan, HIV/AIDS pandemik, konflik dan bencana alam turut meningkatkan jumlah anak-anak yatim piatu dan anak-anak yang terpisah dari orang tua mereka.

Sementara itu, kemiskinan, penyakit dan kurangnya perhatian orang tua mengakibatkan ketelantaran dan abuse di rumah, dan semakin banyak anak-anak yang memilih tinggal di jalanan dimana mereka menghadapi semakin banyak lagi pelanggaran.

Tidak hanya pelanggaran hak anak-anak, juga menciptakan "generasi yang hilang" yang terpinggirkan dari proses pembangunan.

Pertemuan ini membahas bagaimana cara terbaik bagi pemerintah, para donor dan pihak-pihak lain untuk membantu melindungi dan merawat anak-anak yang tidak mendapatkan cukup perhatian dari keluarga.

Dalam pertemuan yang dihadiri peserta dari berbagai negara itu akan dilihat pula cara terbaik dan memungkinkan dalam meningkatkan ikatan keluarga serta mengembangkan bentuk alternative yang positif pada sistem perawatan dan perlindungan.

Selain itu mempertimbangkan perubahan politis dan kebijakan yang bagaimana yang diperlukan dalam melindungi dan merawat anak-anak yang rentan tersebut.

"Konferensi ini diharapkan dapat merumuskan cara untuk mengimplementasikan UN Guidelines on the Care of Children without adequate Parental Care," ujarnya.

Wilton Park merupakan kepanjangan tangan Kemlu Inggris sebagai pusat pemikiran yang mendiskusikan berbagai tantangan terkait kebijakan-kebijakan utama di dunia internasional.

Dibentuk pada tahun 1946, sebagai bagian dari inisiatif PM Inggris waktu itu -Winston Churcill- Wilton Park bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah Inggris dalam membantu tumbuhnya demokrasi di Jerman usai Perang Dunia II.

"Wilton Park mengambil nama dari Wilton Park Estate yang dijadikan pusat interogasi pada masa Perang Dunia II," demikian Novan Ivanhoe Saleh.

***3***
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/A033/A033) 30-11-2009 23:36:42

Tidak ada komentar: