Rabu, 11 November 2009

INGGRIS PASAR POTENSIAL PARIWISATA INDONESIA

INGGRIS PASAR POTENSIAL PARIWISATA INDONESIA

London, 11/11 (ANTARA) - Inggris merupakan salah satu pangsa pasar terpenting bagi pariwisata Indonesia meskipun jumlah wisatawannya tidak terlalu banyak tetapi pengeluarannya cukup besar dan juga lama tinggal.

"Kualitas wisatawan Inggris adalah terbaik dibandingkan wisatawan lainnya," ujar Direktur Hotel Aerowisata Hotel&Resort Anton Partono kepada koresponden ANTARA London di anjungan Indonesia Bursa Wisata London (WTM), Rabu.

Diakuinya wisatawan Inggris tidak terpengaruh krisis global , karena mereka sudah memprogramkan jauh-jauh hari, meskipun Indonesia harus bersaing dengan Malaysia dan Singapura yang memiliki ikatan sejarah sebagai negara Persemakmuran dengan Inggris.

Menurut Anton Partono, seharusnya industri pariwisata lebih jeli mencari peluang pasar, bila saja Indonesia bisa menarik sebanyak-sebanyaknya jumlah wisatawan asal Inggris, seperti wisatawan pension yang jumlahnya cukup banyak dan pengeluarannya juga besar.

Selama ini Industri pariwisata Indonesia masih melihat sebelah mata, padahal wisatawan Inggris merupakan yang potensial bagi Indonesia.

"Harus ada spesialisasi dalam menarik wisatawan dari Inggris seperti wisatawan dari Eropa," ujarnya.

Selain itu, tambahnya, sudah saatnya industri pariwisata di Indonesia mendikte pasar, bukan sebaliknya seperti yang terjadi selama ini.

"Jangan sampai kita menjual produk wisatawa dengan harga murah," ujarnya.
Dikatakannya industri pariwisata jangan sampai lengah dan harus terus berbenah dengan fasilitas yang terus ditingkatkan, apalagi dengan dibukanya jalur penerbangan Garuda dari Eropa langsung ke Indonesia.

Pemerintah juga harus siap dan mengembangkan daerah tujuan lainnya selain Bali, karena masih banyak obyek wisata lainnya seperti Lombok, Jogjakarta dan juga Toraja serta wisata bahari dengan adanya konferensi dunia kelautan (WOC) .

Untuk itu perlu ada kelanjutan, jangan sampai hanya sampai disitu saja, padahal pangsa "diving" juga cukup besar seperti Raja Ampat di Papua dan juga Wakatobi serta Bunaken.

Menurut Anton, bagi Inggris, Indonesia cukup murah dan terjangkau bisa menikmati berhari hari, dengan lama tinggal minimal selama tujuh hari bahkan dua sampai tiga minggu.

***2***(U-ZG)


(T.H-ZG/B/S025/B/S025) 11-11-2009 22:25:24

Tidak ada komentar: