Sabtu, 28 November 2009

KONSER ANGKLUNG HAMBURG ORCHESTRA PUKAU PENONTON

KONSER ANGKLUNG HAMBURG ORCHESTRA PUKAU PENONTON

London, 28/11 (ANTARA) - Konser musik "Angklung in Concert" yang mengalunkan sejumlah lagu daerah memukau sekitar 300 orang penonton yang menyaksikan pertunjukan malam dana di aula Universitas Teknik Hamburg-Harburg di Kota Hamburg, Jerman.

Pada akhir pertunjukan, penonton memberikan "Standing Ovation" yang meriah, demikian keterangan pers KJRI Hamburg yang diterima koresponden Antara London, Sabtu.

Malam dana untuk korban gempa bumi Sumatra Barat itu diadakan KJRI Hamburg yang didukung "Angklung Hamburg Orchestra" bekerja sama dengan Lembaga Persahabatan Indonesia-Jerman (DIG) Hamburg serta Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Hamburg dan sanggar seni IKAT.

Dalam pertunjukan itu, sebanyak 35 pelajar dan mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam orchestra itu menampilkan permainan angklung dengan membawakan sejumlah lagu daerah seperti "Manuk Dadali", "Kicir-kicir", "Jali-jali" dan "Pileuleuyan".

Dalam sambutan pembukaan Konjen RI Hamburg, Teuku Darmawan menyampaikan penghargaan kepada masyarakat Jerman yang mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap Indonesia khususnya dalam membantu korban bencana alam di Sumatra Barat.

Penggalangan dana untuk korban gempa bumi Sumatra Barat tersebut merupakan wujud kepedulian masyarakat Indonesia di Hamburg sekaligus promosi seni budaya Indonesia, ujarnya.

Acara yang dihadiri sekitar 300 penonton yang terdiri dari pejabat pemerintah, pengusaha, pelajar dan mahasiswa serta tokoh masyarakat setempat disambut dengan sangat antusias.

Para hadirin menikmati penampilan musik Angklung yang dibawakan pelajar dan mahasiswa Indonesia di Hamburg yang tergabung dalam Kelompok "Hamburg Angklung Orchestra".

Acara malam dana itu diawali dengan Tari Merak yang dibawakan dua pelajar putri dengan busana yang menarik perhatian penonton.

Pada malam itu juga ditampilkan pemandangan alam Indonesia yang ditayangkan melalui layar lebar di atas panggung dengan diiringi dentingan piano yang mengalunkan instrumental lagu "Rayuan Pulau Kelapa" membuat suasana menjadi syahdu.
Acara dibagi dalam dua sessi, usai rehat selama 15 menit acara dilanjutkan dengan menampilkan Rampak Kendang yang dibawakan dengan kompak dan gerakan kocak yang memancing gelak tawa penonton.

Setelah membawakan lagu-lagu daerah, acara konser dilanjutkan dengan permainan angklung melalui lagu "Besame Mucho", "Moliende Cafe" (Kopi dangdut), "Song of Do Re Mi", New York New York, Mission Impossible dan diakhiri dengan We are the Champion.
Para penonton terpesona dengan keterampilan dan kekompakan pemain yang memainkan alat musik yang terbuat dari bambu dan diselingi bunyi kendang yang berkolaborasi dengan drum dan organ membuat suasana menjadi meriah.

Selain menonton pertunjukan seni budaya Indonesia, pengunjung juga menikmati makanan kecil khas Indonesia seperti tahu isi, risoles, kue lumpur dan wingko babat serta minuman bandrek dan the Indonesia.

Selain itu juga dijual barang-barang kerajinan tangan Indonesia yang merupakan sumbangan dari warga Indonesia yang berada di Hamburg dan sekitarnya.

Hasil penjualan juga disumbangkan untuk korban gempa di Sumbar melalui yayasan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C).

Pada malam dana tersebut berhasil mengumpulkan dana sekitar 3.400 (tiga ribu empat ratus) Euro.

Acara dengan komposisi kesenian dan ragam kuliner Indonesia ini dinilai warga setempat merupakan pertunjukan yang mengesankan dan juga terkesan dengan keindahan dan keunikan seni budaya Indonesia.***5***
(U.HZG/C/A041)
(T.H-ZG/B/A041/A041) 28-11-2009 11:35:05

Tidak ada komentar: