Kamis, 26 April 2012

EKONOMI GLOBAL



                RI SERUKAN REFORMASI TATA KELOLA EKONOMI GLOBAL

            London, 23/4 (ANTARA) -  Masyarakat internasional dituntut untuk membangun tata kelola perekonomian global yang terbuka, adil serta mendorong kemakmuran seluruh rakyat di negara maju dan negara berkembang.

           Demikian pesan Pemerintah Indonesia yang disampaikan Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Dubes Dian Triansyah Djani dalam kesempatan Debat Umum pada Konferensi United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD XIII) di Doha, Qatar, Minggu.

           Konferensi Tingkat Menteri UNCTAD ke-13 di Doha tanggal 21-26 April bertema "Development-Centred Globalization: Towards Inclusive and Sustainable Growth and Development",  demikian Sekretaris Satu PTRI Jenewa Muhsin Syihab kepada ANTARA London, Minggu.

           Dikatakannya, partisipasi Indonesia dalam UNCTAD XIII bertindak sebagai Ketua Kelompok G77 dan China untuk tahun 2012.

           Dubes Djani menekankan tantangan global saat ini seperti krisis keuangan global, perubahan iklim, ketahanan pangan dan energi serta fluktuasi harga komoditas yang saling terkait harus diselesaikan melalui kemitraan global yang koheren dan solid, khususnya untuk  pencapaian target MDGs secara optimal pada 2015.

           Hal ini sejalan dengan tema utama UNCTAD XIII yang menitikberatkan pada proses globalisasi yang berorientasi pada pembangunan, terutama untuk menyambut hari jadi UNCTAD ke-50 pada 2014. Indonesia juga menekankan pentingnya UNCTAD membuat program-program kerja yang mendorong proses pembangunan  yang bersifat inklusif dan berkelanjutan.

           Untuk itu UNCTAD juga harus memainkan peran aktif dalam proses reformasi tata kelola ekonomi global, utamanya penciptaan sistem perdagangan internasional yang dapat menjamin keterlibatan yang lebih luas dari negara berkembang dalam proses pengambilan keputusan.

           Guna pencapaian tujuan tersebut, Indonesia mengharapkan  UNCTAD dapat mendorong sekaligus mengawal penguatan kerja sama Utara-Selatan, Selatan-Selatan serta triangular cooperation yang bersifat saling melengkapi.

           Indonesia menekankan negara anggota UNCTAD dapat menunjukkan tanggung jawab dan komitmen politik terhadap agenda pembangunan global untuk mempersempit kesenjangan antara negara maju dan negara berkembang. 
      Dubes Djani juga menjelaskan keberhasilan Indonesia keluar dari krisis keuangan pada 1998 melalui pemberlakuan strategi pembangunan nasional pro-job, pro-poor, pro-growth, pro-environment yang terbukti efektif membawa Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki perekonomian stabil, bahkan ketika menghadapi krisis keuangan global tahun 2008.

           Keberhasilan Indonesia ini mendapat pengakuan masyarakat internasional yang tercermin dari keanggotaan Indonesia dalam forum G-20. 
      UNCTAD merupakan badan PBB yang didirikan tahun 1964 dan memiliki mandat untuk mendorong integrasi negara berkembang ke dalam perekonomian dunia melalui penciptaan tata ekonomi dan perdagangan dunia yang mendukung. ***1*** (ZG)
(T.H-ZG/B/S023/S023) 23-04-2012 00:19:58

Tidak ada komentar: