Senin, 12 November 2012

JARINGAN KES




JARINGAN PENELITI KESEHATAN INDONESIA TERBENTUK DI MANCHESTER

         London, 10/11 (ANTARA) - Peneliti dan akademisi Indonesia di Inggris membentuk Jaringan Kajian Kesehatan Indonesia yang diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengembangkan penelitian dan publikasi ilmiah tentang Indonesia.

        Pada pertemuan di University of Manchester ini, disepakati beberapa langkah konkrit untuk meningkatkan kualitas peneliti Indonesia yang sedang menempuh pendidikan maupun yang bekerja di berbagai institusi pendidikan di Inggris, ujar Dono Widiatmoko yang merupakan salah seorang penggagas kelompok kepada ANTARA London, Sabtu.

        Dalam pertemuan perdana Jaringan Kajian Kesehatan Indonesia di Inggris, Dr. Gindo Tampubolon menjabat sebagai "Senior Research Fellow" mengatakan bahwa tujuan dibentuknya kelompok kajian ini adalah untuk memfasilitasi kemampuan akademik peneliti bidang kesehatan Indonesia untuk berkompetisi di tinggi tingkat dunia.               .

        Sudah saatnya peneliti Indonesia menggantikan posisi peneliti-peneliti asing dalam mempublikasikan hasil penelitian tentang Indonesia di publikasi internasional, demikian Gindo.

   
                             Paper Akademis
   Dalam pertemuan perdana ini dibahas berbagai paper akademis terakhir dari mahasiswa doktoral dan master asal Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Manchester, London, dan beberapa kota lain.

        Diantaranya adalah Adi Cilik Pierewan, mahasiswa S3 di University of Manchester, menyampaikan studinya tentang pengukuran standar kesejahteraan (well being) dengan parameter kebahagiaan (happiness).

        Dalam paparannya ia mengungkapkan bahwa kebahagiaan bisa dijadikan sebagai salah satu acuan pengukuran standar kehidupan dan kesehatan.

        Lain halnya dengan Dewi Nur Aisyah, mahasiswa tingkat master yang baru saja menyelesaikan tugas akhirnya di Imperial College London, menyampaikan hasil analisis spasial penyakit filariasis di Jawa Barat pada pertemuan jaringan ini.

        Dewi, alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dan pernah mendapat penghargaan mahasiswa berprestasi utama di kampusnya ini, menyampaikan dengan analisis spatial program penanggulangan penyakit bisa dilakukan secara lebih terarah dan terfokus.

        Dengan dibentuknya Jaringan Peneliti Kesehatan Indonesia di Inggris ini diharapkan akan muncul peneliti dan akademisi Indonesia yang mumpuni di dunia, demikian Devi Femina dan Citra Jaya selaku koordinator jaringan.

        Secara regular jaringan akan bertemu setahun tiga  kali dengan mengusung penelitian-penelitian terbaru yang dilakukan oleh anggota jaringan ini, ataupun peneliti lain yang terkait dengan penelitian kesehatan Indonesia.

        Sedangkan menurut Dono Widiatmoko yang merupakan salah seorang penggagas kelompok ini, semakin banyak akademisi dan peneliti Indonesia yang bekerja dan melanjutkan kariernya di berbagai institusi luar negeri.

        Diharapkan dari mereka bisa muncul bantuan, ide dan network yang bermanfaat bagi para peneliti Indonesia ke depannya, demikian Dono yang menjabat sebagai Senior Lecturer in Evidence Based Practice and Health Economics di Teesside University ini.

    ***3***
(ZG/B/Z003)
(T.H-ZG/B/Z003/Z003) 10-11-2012 09:45:50

                               

Tidak ada komentar: