Minggu, 04 November 2012

PPI MAROKO



PPI MAROKO RUMUSKAN PENERAPAN SEMANGAT SUMPAH PEMUDA

           London, 30/10 (ANTARA) - Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko sedang merumuskan model penerapan semangat sumpah  pemuda dalam keseharian di kalangan generasi muda Indonesia.

         Wakil ketua PPI Maroko, Abdillah Assegaf, Selasa mengatakan, pihaknya telah menggelar Seminar Peran pemuda Dalam Kebangkitan Bangsa yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda 28 Oktober, di Rabat, Maroko.

         Koordinator Departemen Media Informasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko, Kusnadi El-Ghezwa kepada ANTARA, Selasa mengatakan seminar bertema ¿Peran Pemuda Dalam Kebangktan Bangsa¿ ini, juga diisi dengan pemutaran video pembacaan teks Sumpah Pemuda versi PPI se dunia.

         Seminar dihadiri Dubes RI untuk Kerajaan Maroko H. Tosari Widjaja , dosen Universitas Negeri Jakarta dan juga dosen luar biasa "Bahasa Indonesia Universitas Mohammed V Agdal, Rabat, Maroko, Drs. H. Romdani. M. Pd serta dosen Universitas Negeri Jakarta, Dr. Andy Hadiyanto, M.A. yang bertempat di ruang serba guna KBRI Rabat.

          Mahasiswa Univ. Sidi Muhammed Ben Abdellah- Fes, Sukmahadi mengatakam sumpah pemuda memang talah berlalu, namun semangat juang yang telah mereka kobarkan demi mempertahankan NKRI harus kita impelmentasikan sepanjang masa. 
    Sementara itu dosen Fak. Tarbiyah IAIN-SU Medan, Muhammad Taufiq,MA  ketika mengawali pemaparannya mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarahnya.

         Dengan mengingat buku kelam masa lalu sambungnya, diharapkan mampu menjadi pelajaran dan cambuk  sejarah bagi kita, agar sejarah yang telah di alami oleh bangsa Indonesia tidak terulang kembali.

         Dikatakannya perjalanan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaannnya tidak begitu enak, tetapi semuanya harus ditebus dengan perjuangan dan pengorbanan sampai titik darah penghabisan.

         Para  pejuang-pejuang kita  yang mati dimedan perang,  tiada lain hanya untuk satu cita-cita bagaimana kita bisa merdeka.  Yang kesemuanya itu tidak terlepas dari pada  peran para pemuda.

          Acara semakin pada sesi diskusi dan tanya jawab dibuka. Salah satu mahasiswa Univ. Cadi Ayyad, Marrakech, Abdul Hamid mengatakan pemuda dan pemudi Indonesia tidak akan bisa memainkan perannya sebagai agent of change (agent perubahan) jika pemerintah tidak bisa memberikan hak para pemuda.

         Dengan santai narasumber menjawab sebagai pemuda jangan terlalu banyak menuntut hak, tetapi seberapa banyakah kita memberikan sumbangsihnya untuk kemajuan bangsa kita ?
    Pemuda sebagai ujung tombak yang menjelma menjadi sebuah amunisi dari maju mundurnya sebuah bangsa, harus senantiasa siap untuk selalu berkiprah dan memberikan sumbangsihnya untuk kebangkitan dan kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju cita-cita luhur mewujudkan masyarakat yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan dibawah ridho Allah SWT. Pungkasnya.

          Sementara itu Ketua Panitia, Afif Husen mengatakan seminar selain mengisi waktu liburan juga  dilaksanakan untuk membangkitkan kembali semangat para pemuda didalam memainkan perannya sebagai agent of change demi perubahan bangsa Indonesia yang lebih baik.

    ***3*** (ZG)

(T.H-ZG/C/M019/M019) 30-10-2012 10:31:18

Tidak ada komentar: